Kembali dalam sorotan publik, Barack Obama enggan komentari kebijakan Trump

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kembali dalam sorotan publik, Barack Obama enggan komentari kebijakan Trump

AFP

Obama mengaku tengah menyiapkan kepemimpinan generasi selanjutnya yang mampu membuat perubahan dunia.

JAKARTA, Indonesia – “Apa yang sudah terjadi setelah saya pergi”? Itulah komentar pertama Presiden ke-44 Amerika Serikat Barack Obama ketika muncul kali pertama dalam sorotan publik di Universitas Chicago pada Senin pagi waktu setempat, 24 April. Tiga bulan pertama usai meninggalkan Gedung Putih, Obama memilih untuk menepi dari sorot publik dan berlibur.

Dia terlihat berselancar di Karibia dengan miliuner asal Inggris, Richard Branson. Sementara, waktu yang lain dia menghabiskan waktu hampir satu bulan berlayar dengan yacht di sebuah pulau Polynesia bersama mogul media Davin Geffen.

Maka tak heran kehadirannya untuk menjadi moderator dalam sebuah diskusi di Universitas Chicago disambut secara antusias oleh mahasiswa dan kaum muda di sana. Sekitar 400 pelajar SMA dan mahasiswa berdiri sebagai tanda hormat untuk presiden yang selama delapan tahun memimpin Negeri Paman Sam.

Duduk di bagian tengah bersama enam anak muda, Obama mengaku sangat optimis mengenai situasi di masa yang akan datang. Walaupun penerusnya kerap membuat kebijakan yang kontroversial.

Rupanya dia mematuhi protokol kepresidenan yang meminta agar presiden sebelumnya tidak mengomentari pemimpin negara saat ini.

“Saya menghabiskan banyak waktu untuk berpikir mengenai: apa hal paling penting yang dapat saya lakukan untuk pekerjaan saya selanjutnya?” kata Obama dalam kalimat pembukanya di kampus di mana dulu dia sempat mengajar.

Menurutnya, hal paling penting yang dapat dia lakukan yakni dengan membantu untuk menyiapkan kepemimpinan generasi selanjutnya dan membuat perubahan di dunia.

Dalam diskusi tersebut, Obama lebih banyak memposisikan dirinya untuk mendengarkan aspirasi anak muda dalam acara itu. Pria yang pernah menjabat sebagai senator dari negara bagian Illionois juga menjawab beberapa pertanyaan dari para peserta.

Ketika ditanya bagaimana cara untuk menghadapi kegagalan, sambil bercanda Obama mengatakan gagal sangat menyedihkan. Tetapi, kegagalan kadang kala dibutuhkan. Apalagi jika anak muda itu tengah mencoba untuk mengubah sesuatu.

“Beberapa di antara kalian yang sempat membahas mengenai usaha sendiri, maka kalian akan melalui kegagalan. Menurut saya hal yang paling penting dan ini agak sedikit klise yaitu untuk memiliki daya tahan. Kemudian refleksikan kembali ke diri sendiri di bagian mana saya gagal dan bagaimana saya bisa berbuat lebih baik?,” ujar Obama menjelaskan kepada peserta diskusi itu.

Ajak untuk terlibat kegiatan sosial

Dalam sesi diskusi itu, Obama juga mengajak agar kaum muda lebih banyak terlibat dalam kegiatan masyarakat. Sebab, dia mulai khawatir masyarakat modern saat ini cenderung semakin individualistis.

Berdasarkan data statisktik yang dia lihat, orang-orang justru semakin segan untuk terlibat dalam masyarakat dibandingkan sebelumnya.

“Mereka tidak lagi terlibat dalam proyek bersama dan justru semakin menjadi masyarakat yang individualistis,” kata dia.

Obama juga sempat menyarankan terkait penggunaan media sosial oleh anak muda. Sambil berkelakar, Obama mengatakan jika dia mengabadikan semua foto kegiatannya ketika masih muda dulu, bisa jadi dia tidak akan pernah meraih kursi menuju Gedung Putih.

“Saya menyarankan agar kalian semua lebih berhati-hati soal swafoto yang kalian abadikan dan apa yang akan kalian abadikan. Hanya sekedar saran,” katanya.

Kemunculan Obama menimbulkan bahagia

Kehadirannya di Universitas Chicago merupakan bagian dari misi Obama Centre. Ke depan dia akan semakin sering tampil di publik dan mengabdikan dirinya di bidang sosial.

Pada bulan depan, dia dijadwalkan menerima penghargaan Profile in Courage 2017 dari Yayasan Perpustakaan John F. Kennedy di Boston. Dia juga akan berpidato dalam acara pribadi di Italia.

Obama dijadwalkan juga akan berpidato di sebuah pertemuan gereja protestan di Bradenburg Gate di Berlin bersama Kanselir Angela Merkel.

Respons publik terhadap kemunculan kembali Obama sangat positif. Bahkan, banyak yang rindu dan berharap dia masih menjabat sebagai Presiden AS.

“Saya takut bahwa saya mungkin tidak akan lagi bisa mendengar atau melihatnya lagi setelah tahun 2016,” ujar seorang mahasiswa, Adele Bradley yang mengikuti diskusi tersebut.

Perempuan berusia 25 tahun itu menjadikan Obama sebagai panutan dan sumber inspirasi.

“Saya tidak ingin dia menghilang dari sorotan publik,” katanya.

Sementara, mahasiswa lainnya, Raquel Navarro yang juga ikut dalam diskusi itu mengaku senang Obama tidak mengungkit satu pun mengenai kebijakan Trump.

“Saya sempat berharap kita tidak perlu membahas kekonyolan yang kami mahasiswa rasakan setiap hari di seluruh pemberitaan,” kata Raquel. – dengan laporan AFP/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!