Tito berpesan agar seluruh anggota Polri berhati-hati gunakan senjata api

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tito berpesan agar seluruh anggota Polri berhati-hati gunakan senjata api

ANTARA FOTO

“Anggota harus mengambil tindakan yang cepat dan tepat. Tapi tetap menjaga kepentingan publik, petugas, dan masyarakat," ujar Tito.

JAKARTA, Indonesia – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyoroti dua kasus penembakan yang dilakukan oleh dua anggotanya dalam waktu dua pekan terakhir. Insiden pertama terjadi ketika Brigadir K yang melepaskan timah panas ke arah mobil Honda City yang ditumpangi oleh satu keluarga. (BACA: Korban tewas penembakan razia di Lubuk Linggau bertambah jadi dua orang)

Akibatnya dua orang tewas dalam insiden itu. Peristiwa kedua menimpa Aiptu BS yang menembak anak kandungnya sendiri yang berusia 14 tahun. BS sempat mengira puteranya itu maling. Tak lama setelah dirawat di rumah sakit, putera BS pun menghembuskan nafas terakhir. (BACA: Dikira maling, polisi di Bengkulu malah tembak anak kandung)

Tak ingin kejadian itu kembali terulang, Tito mengingatkan kepada enam kepolisian daerah yang dilantik hari ini agar menekankan fungsi penggunaan senjata api kepada masing-masing anggotanya.

“Bicara masalah yang ada di Bengkulu dan Sumatera Selatan, maka ada akar masalah yang penting yaitu mengenai penguasaan diskresi (dalam menggunakan senjata api). Baik dari yang mulai pangkat terendah hingga tertinggi,” ujar Tito ketika memberikan pesan kepada enam kapolda tersebut di Mabes Polri pada Jumat, 28 April.

Menurut dia, penguasaan diskresi harus dipahami oleh anggota. Setiap menggunakan senjata api, kata Tito, harus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

“Anggota harus mengambil tindakan yang cepat dan tepat. Tapi tetap menjaga kepentingan publik, petugas, dan masyarakat,” katanya.

Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengatakan sebagian besar anggota Polri di lapangan paham tentang kewenangan penggunaan senjata api. Tetapi, mereka buta mengenai praktiknya.

Padahal, ketidakpahaman mengenai praktiknya dari diskresi itu justru bisa menyebabkan individu dan Polri sebagai instansi merugi.

“Yang terjadi kaki kanan di kuburan dan kaki kiri di penjara,” tutur dia.

Untuk dua kasus yang baru saja terjadi, Tito mengingatkan kepada enam kapolda agar mengevaluasinya. Semua tindakan dari atas sampai bawah harus terukur dan sistematis.

Berikut enam perwira tinggi yang dilantik oleh Tito pada pagi tadi:

Kapolda Papua
-Pejabat lama: Irjen Paulus Waterpauw
-Pejabat baru: Irjen Boy Rafli Amar

Kapolda Bengkulu
-Pejabat lama: Brigjen Yovianes Mahar
-Pejabat baru: Brigjen Coki Manurung

Kapolda Maluku
-Pejabat lama: Brigjen Ilham Salahudin
-Pejabat baru: Irjen Deden Juhara

Kapolda Jambi
-Pejabat lama: Brigjen Yazid Fanani
-Pejabat baru: Brigjen Priyo Widyanto

Kapolda Kalbar
-Pejabat lama: Irjen Musyafak
-Pejabat baru: Brigjen Erwin Triwanto

Kapolda Kalsel
-Pejabat lama: Brigjen Erwin Triwanto
-Pejabat baru: Brigjen Rachmat Mulyana


– Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!