FOTO: Tiba di Oxford, Wapres JK disambut aksi protes

JAKARTA, Indonesia – Wakil Presiden Jusuf “JK” Kalla akhirnya menyampaikan pidato kuliah umum di Oxford Centre for Islamic Studies, Inggris pada Kamis, 18 Mei sekitar pukul 17:00 waktu setempat. Seperti yang sudah diprediksi kedatangannya di Oxford sempat menuai protes dari sebagian warga Indonesia di sana.

Hal ini bermula lantaran JK dianggap ikut mendorong terjadinya sikap intoleransi di Jakarta khususnya saat Pilkada. Belakangan, mantan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) itu mengakui jika memang ikut merekomendasikan nama Anies Baswedan kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto agar dimajukan menjadi calon gubernur DKI periode 2017-2022.

Cara kampanye yang dipilih oleh paslon nomor urut tiga dengan mengangkat isu agama membuat sebagian publik terhenyak. Terlebih kelompok intoleran kerap menyebarkan ceramah mereka melalui masjid-masjid. Mereka meminta agar umat Islam memilih calon pemimpin DKI yang beragama sama yakni pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Belum lagi pesaing Anies ketika itu, gubernur non aktif, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama sudah tersandung kasus penodaan agama. Elektabilitas Ahok bahkan sempat merosot akibat isu agama yang dihembuskan oleh sebagian kelompok.

Publik menilai sikap diam JK sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia terhadap fenomena tersebut sama saja sebagai bentuk persetujuan terhadap cara tersebut.

Salah satu pengunjuk rasa, Mariella Djorghi, mengatakan dia dan beberapa rekannya sengaja datang untuk memprotes kedatangan JK. Baginya, JK tidak sesuai menjadi sosok yang membawakan pidato dengan tema “Islam Moderat”.

“Dia tidak kredibel untuk dapat berbicara mengenai isu tersebut. Apalagi dia diduga terlibat dalam aksi pembakaran gereja tahun 1998 lalu di Makassar,” kata Mariella yang dihubungi Rappler melalui telepon pada Jumat dini hari, 18 Mei.

Para pengunjuk rasa yang jumlahnya tidak banyak itu kemudian memampangkan poster di luar gedung kampus yang berisi bahwa Indonesia cenderung semakin intoleran di bawah kepemimpinan JK. Mariella dan beberapa rekan juga sempat memprotes kepada Universitas Oxford dengan mengundang JK.

“Saya katakan kepada publik dengan mengundang orang seperti itu, maka sama saja seperti mengundang Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk berbicara mengenai penderitaan rakyat Armenia,” kata perempuan yang sudah bermukim di Inggris sejak tahun 1989 lalu. 

Menurut Mariella, ketika tiba di depan kampus Oxford, pengamanan bagi JK sangat ketat. Bahkan, personel keamanan itu sempat mengabadikan gambar para pengunjuk rasa.

“Saya juga foto mereka. Ujung-ujungnya kami malah sempat selfie dengan para pengawalnya itu,” tutur dia.

Sementara, pejabat bidang penerangan sosial budaya (Pensosbud) KBRI London, Thomas Siregar, mengatakan secara umum penyampaian kuliah umum JK berjalan lancar.

“Mengenai aksi protes, kami di KBRI memandang hal itu sebagai hal yang wajar, selama mematuhi aturan yang berlaku,” ujar Thomas melalui pesan pendek pada pagi tadi.

Berikut beberapa foto yang diabadikan dari penyampaian kuliah umum JK di kampus Oxford:

– Rappler.com