Kesan Obama terhadap Museum ARMA Ubud: I love it

Bram Setiawan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kesan Obama terhadap Museum ARMA Ubud: I love it
Obama dan keluarga sempat berkunjung ke Pura Dalem di dalam museum dan mencicipi air kelapa

UBUD, Indonesia – Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama melakukan kunjungan mendadak ke Agung Rai Museum of Art (ARMA) Ubud, Kabupaten Gianyar pada Sabtu, 24 Juni. Rencana kunjungan itu tidak diketahui si pemilik museum Agung Rai, sehingga dia sempat terkejut.

Oleh sebab itu, Agung tidak menyiapkan sambutan khusus ketika Presiden ke-44 AS itu tiba di sana sekitar pukul 16:50 WITA bersama keluarganya. Obama dan keluarga berada di sana selama sekitar satu jam.

“Saya juga tidak tahu. Saya sempat terkejut, tiba-tiba banyak pengamanan. Ada polisi dan tentara. Kunjungan ini memang dirahasiakan,” kata Agung kepada media pada Sabtu kemarin.

Kendati tidak ada sambutan khusus, tetapi Obama dan keluarga terlihat menikmati kegiatan anak-anak di ARMA yang sedang berlatih tari Pendet dan Tumbuk Padi.

“Ini (latihan menari) merupakan aktivitas sehari-hari di sini (ARMA),” kata dia.

Selama berada di ARMA, Obama tidak hanya sekedar menikmati koleki lukisan yang dipamerkan di sana. Dia juga sempat berjalan-jalan di sawah dan menikmati suasana Pura Dalem Gede Peliatan yang berada di sebelah barat ARMA.

“Di Pura, Obama bersama keluarga menikmati keheningan suasana,” katanya.

Terdapat dua gedung utama di ARMA yang menyimpang karya seni lukis, mulai dari tradisional hingga kontemporer. Gedung Bale Daja terdapat ruang Pita Maha yang khusus didedikasikan untuk I Gusti Nyoman Lempad dan Walter Spies. Di ruangan tersebut, pengunjung bisa menikmati seni lukis tradisional dan transisi klasik menuju modern.

Sedangkan di gedung Bale Dauh, terdapat koleksi lukisan modern. Menurut Agung Rai, Obama tertarik dengan lukisan karya I Gusti Nyoman Lempad yang bertema Dancing Lesson. Karya tersebut dibuat Lempad pada tahun 1930-an.

Obama sepertinya memang menyukai suasana pedesaan di Bali. Itu terlihat dari ekspresi bahagianya ketika berjalan-jalan di sawah. Saat bersantai, Obama sempat menikmati air kelapa yang dipetik dari kebun di ARMA. Mantan senator dari negara bagian Massachusetts itu memang ingin menikmati suasana yang jauh dari hiruk-pikuk.

“Dia senang melihat kegiatan warga pedesaan, ngobrol dengan pelukis dan petani,” tutur Agung.

Selama mendampingi Obama di ARMA, Agung merasa terkesan dengan gaya Obama yang mudah bergaul dan bersahabat. Dia menduga hal itu karena Obama pernah hidup dan sekolah di Indonesia.

“Menurut saya (Obama) memiliki kepribadian seperti orang timur. Saya merasakan dalam keluarga Obama semacam ada spirit keIndonesiaan,” katanya.

Agung pun sangat mengingat ucapan Obama kepada dirinya sebelum meninggalkan ARMA.

“Dia mengatakan; ‘proud of you. I love it’”, kata Agung menirukan kalimat Obama.

Sebelum meninggalkan ARMA, Agung sempat memberikan beberapa buku sebagai cinderamata kepada Obama. Salah satu bukunya yakni berjudul Saraswati in Bali. Buku tersebut diluncurkan saat peringatan Hari Saraswati di KJRI New York pada 1 Desember 2015.

ARMA berlokasi di Jalan Raya Pengosekan, Ubud, Kabupaten Gianyar dan berdiri di atas lahan seluas tujuh hektare. Museum itu diresmikan pada 9 Juni 1996 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 1993-1998, Wardiman Djojonegoro.

Museum terdiri atas ruang pameran lukisan, kedai kopi, art space, persawahan, panggung terbuka, dan tempat pelestarian tanaman obat tradisional. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!