SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia – GNPF MUI mengklaim Presiden Joko “Jokowi” Widodo menginginkan komunikasi intens dengan mereka. Permintaan ini disampaikan dalam pertemuan antar keduanya saat silaturahmi Idul Fitri lalu.
“Bapak Presiden juga mengatakan kita bisa dialog berkali-kali setelah ini,” kata Sekretaris GNPF MUI Zaitun Rasmin di AQL Center, Jakarta, pada Selasa, 27 Juni. Jokowi juga disebut menugaskan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto untuk berkoordinasi dengan GNPF MUI.
Dalam pertemuan selama 30 menit tersebut, tidak banyak yang disampaikan kepada Jokowi. Ketua GNPF-MUI Bachtiar Nasir mengatakan hanya menceritakan kondisi secara umum.
Salah satunya adalah karena mereka merasa umat Islam banyak disudutkan belakangan ini. Namun, ia menegaskan tidak menyebut nama tertentu.
“Terhadap umat islam dibilang anti pancasila, anti NKRI, kami tersudutkan,” kata dia. Bachtiar mencontohkan beberapa kasus yang menyangkut ulama, proses hukumnya terkesan dipercepat.
Meski demikian, GNPF mengaku tidak berniat mengintervensi kasus hukum yang mengangkut beberapa tokoh mereka seperti Rizieq Shihab dan Al-Khatath. Namun, mereka tetap akan mengikuti jalur hukum.
Terkait pertemuan ini sendiri, GNPF berharap masyarakat melihat kalau dialog adalah upaya penyelesaian masalah yang terbaik. Meski demikian, mereka tidak bisa memastikan aksi demo yang sering diselenggarakan bertajuk ‘Aksi Bela Islam’ akan berhenti.
Menurut Zaitun, bila memang masih ada masalah yang mengganggu masyarakat, tidak menutup kemungkinan ada unsur-unsur yang turun ke jalan. “Itu kan demokrasi, selama masih di jalur yang sejalan dengan hukum,” kata dia.
Bachtiar mengatakan GNPF belum bisa mendetailkan apa saja yang akan disampaikan kepada Wiranto. Mereka baru akan menyelaraskan suara dengan anggota dan simpatisan dalam acara halal bihalal yang akan diselenggarakan. Sayang, Bachtiar mengaku belum menentukan tanggal pasti, maupun tokoh yang akan diundang.
Bagaimanapun juga, ia menyatakan pertemuan dengan Jokowi kemarin merupakan titik awal rekonsiliasi. Nama-nama seperti Rizieq dan Amien Rais yang vokal mengkritik pemerintah pun disebut menyambut baik perjumpaan kemarin.
—Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.