SAKSIKAN: Indonesia harus maksimalkan potensi diaspora

JAKARTA, Indonesia – Jaringan Global Diaspora Indonesia menggelar Kongres Diaspora ke-4 pada 1-3 Juli. Mengusung tema “Bersinergi Bangun Negeri”, panitia berhasil mengundang mantan Presiden Barack Obama untuk memberi makna dalam acara itu.

Menilik makna diaspora, mereka bisa saja orang Indonesia keturunan atau yang bukan lagi warga negara Indonesia. Menurut Ketua Dewan Pengawas Jaringan Global Diaspora Indonesia Dino Patti Djalal jumlah diaspora Indonesia di seluruh dunia mencapai sekitar 8 juta orang.

Namun, sayangnya pemerintah belum bisa memaksimalkan potensi mereka. Padahal, kontribusi mereka jika dalam bentuk rupiah tidak sedikit.

“Jika dilihat dari TKI saja yang jumlahnya mencapai dua juta orang, mereka telah menyumbangkan sekitar 10 miliar dollar atau setara Rp 130 triliun per tahun. Nominal itu jauh lebih besar dari konon ya penerimaan pajak dari perusahaan minyak asing,” kata Dino ketika ditemui Rappler pada Jumat, 16 Juni.

Nominal tersebut tidak bisa dikatakan kecil karena mampu menggerakan perekonomian Indonesia. Dengan menggunakan tangan-tangan diaspora yang bermukim di luar negeri, nama Indonesia juga bisa semakin dikenal di seluruh dunia.

Kendati banyak yang meragukan efektivitas kongres yang diselenggarakan setiap tahun itu, Dino tetap percaya di antara diaspora harus saling berkomunikasi dan dihubungkan. “Connecting the dots”, demikian istilah yang digunakan oleh pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri di era Presiden SBY itu.

Lalu, apa saja isi kongres diaspora? Apa hasil nyata yang akan berdampak kepada diaspora lainnya? Saksikan wawancara Rappler dengan Dino mengenai topik tersebut. – Rappler.com