Klarifikasi polisi soal duduk satu meja dengan penganiaya Hermansyah

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Klarifikasi polisi soal duduk satu meja dengan penganiaya Hermansyah

ANTARA FOTO

Iriawan mengaku tidak ambil pusing soal fotonya yang beredar di media sosial

JAKARTA, Indonesia – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan mengklarifikasi fotonya yang tersebar di dunia maya ketika tengah duduk satu meja dengan pelaku pengeroyokan ahli informatika lulusan Institut Teknologi Bandung, Hermansyah. Dalam sebuah foto yang ramai dibicarakan di media sosial, Iriawan terlihat duduk satu meja dan berbicara dengan kedua tersangka yakni Lauren Paliyama dan Edwin Hitipeuw.

Di meja juga tersaji rokok, camilan gorengan dan minuman. Lalu, apa penjelasan dari Iriawan?

“Itu teknis polisi mengungkap peristiwa agar (pelaku) bicara,” ujar Iriawan di Jakarta pada Kamis, 13 Juli.

Polisi, kata Iriawan memiliki teknik penyidikan melalui pendekatan psikologis agar pelaku mengungkapkan aksi kejahatannya. Saat itu, Iriawan mengaku tengah menanyai pelaku soal motif pengeroyokan Hermansyah. Apakah mereka melakukannya karena disuruh seseorang atau bukan.

Mantan Kapolda Jawa Barat itu tidak mempersoalkan muncul anggapan negatif masyarakat akibat beredarnya foto itu. Padahal, dengan beredarnya foto tersebut seolah mengonfirmasi rumor adanya kaitan antara kedua tersangka dengan Iriawan. Sebab, sebagian dari publik berpikir aksi penganiayaan terhadap Hermansyah dilakukan karena diperintahkan oleh Polda Metro Jaya.

Hermansyah diketahui menjadi saksi ahli teknologi informasi untuk membuktikan bahwa foto antara pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dengan Firza Husein adalah rekayasa.

Tetapi, tidak diketahui dengan jelas informasi apa yang berhasil diperoleh dari hasil obrolan Iriawan dengan kedua tersangka.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombespol Andry Wibowo sempat mengatakan penyidik akan mencari tahu orang yang menyebarkan foto itu di media sosial. Sebab, mengakibatkan terbentuk opini yang keliru di mata publik.

Tetapi, Andry mengaku langkah tersebut tidak mudah untuk mencari pelaku. Akun media sosial yang pertama kali mengunggah foto itu sudah dihapus dan ditutup. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!