Perempuan Indonesia berusia 15 tahun dinikahi anggota ISIS di Turki

Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Perempuan Indonesia berusia 15 tahun dinikahi anggota ISIS di Turki

AFP

T dinikahkan oleh seorang warga Turki sebelum kedua orang tuanya dideportasi ke Indonesia

JAKARTA, Indonesia – Pemerintah Indonesia akhirnya mengonfirmasi berita soal adanya seorang perempuan berusia 15 tahun dan telah dinikahi oleh seorang pria di Turki. Perempuan yang diketahui berinisial T itu diduga sengaja dinikahkan oleh orang tuanya sebelum mereka dideportasi oleh otoritas Turki ke Indonesia.

Menurut data dari Kementerian Luar Negeri, orang tua T dideportasi ke Tanah Air pada Januari 2017. Namun, mereka mengatakan masih mendalami asal dari kedua orang tua T itu. Sementara, berdasarkan informasi dari sumber Rappler mengatakan kedua orang tua tersebut berasal dari Makassar.

Keduanya terbang ke Turki dan mengajak anak-anak serta adik perempuan untuk menyeberang ke Suriah.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu Lalu Muhammad Iqbal mengatakan KBRI Ankara dilapori bahwa T ditemukan di sebuah rumah di bagian selatan Provinsi Adana.

“Rumah tersebut sudah masuk ke dalam pemantauan otoritas Turki. Begitu pula suami dari T. Perkara apakah suami T itu anggota kelompok ISIS, kami tidak memperoleh informasi tersebut,” ujar Iqbal yang dihubungi Rappler melalui telepon pada Jumat, 14 Juli.

Media lokal Turki, harian Hurriyet, melaporkan saat ditemukan oleh otoritas setempat T sempat berbohong tiga kali mengenai identitas aslinya. Tetapi, identitas aslinya akhirnya diketahui dari data yang terekam di badan imigrasi Turki.

Iqbal mengatakan T kini berada di panti sosial di Adana. KBRI Ankara, katanya, sudah berkomunikasi dengan panti sosial dan T.

“Kami segera mendapat akses kekonsuleran kepada WNI tersebut karena dia termasuk ke dalam kelompok rentan dan membutuhkan perlindungan yang memungkinkan termasuk memulangkannya ke Indonesia,” kata Iqbal.

Dia mengatakan proses pernikahan kemungkinan dilakukan sebelum kedua orang tua T dideportasi. Dia dinikahkan di bawah tangan oleh seorang warga Turki.

Pemerintah mengaku masih mendalami bagaimana aturan terkait pernikahan seorang perempuan di bawah usia 17 tahun. Tetapi, dalam aturan hukum di Indonesia, pernikahan itu dikatakan di bawah umur dan berisiko.

Ke depan usai melalui proses investigasi, T segera dideportasi ke Indonesia. Begitu tiba di Tanah Air, maka pemerintah akan menggandeng Komnas Perlindungan Anak.

“Sementare, orang tua T sudah ada di dalam daftar BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), Densus 88 Anti Teror dan Kementerian Sosial. Itu sudah sesuai SOP jika ada WNI diduga terlibat kelompok militan lalu dipulangkan ke Indonesia,” kata dia.

Iqbal menyebut T bukanlah anak pertama yang ditemukan oleh otoritas Turki telah dinikahkan di bawah umur. Hal tersebut tidak lepas dari faktor orang tua yang hijrah dari Indonesia ke Suriah turut mengajak anak-anak mereka.

Mereka memilih masuk ke Suriah melalui Turki karena adanya fasilitas visa kedatangan yang cukup memudahkan untuk diurus. Selain itu, area perbatasan darat yang panjang antara Turki dan Suriah menyulitkan bagi otoritas Turki untuk selalu memantau. Akibatnya, banyak jalur tikus yang tidak terpantau dan dijadikan akses bagi orang asing menuju ke Suriah.

“Sejak 1 Januari 2014 hingga kemarin jumlah WNI yang telah dideportasi oleh Pemerintah Turki mencapai 430 orang. Dari 430 orang itu, sebanyak 157 di antaranya atau 37 persen di antaranya adalah anak-anak. Sementara, 146 orang atau 34 persen adalah perempuan. Sementara, sisanya 29 persen adalah laki-laki,” kata dia.

Dengan ditemukannya T menambah daftar panjang WNI yang akan dideportasi dari Turki. Ke depan akan ada 17 WNI yang akan dipulangkan dari kamp di sekitar Raqqa, Suriah. 17 WNI yang merupakan perempuan itu merasa dibohongi oleh ISIS setelah janji-janjinya ternyata palsu belaka.

Mereka terkena propaganda biaya kehidupan di Suriah jauh lebih murah dan akan ditanggung oleh kelompok militan itu. Ternyata, pada kenyatannya justru sebaliknya. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!