Lagu kebangsaan tak dihormati, Ceu Popong ‘mengamuk’

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Lagu kebangsaan tak dihormati, Ceu Popong ‘mengamuk’
Banyak yang sibuk memotret para pejabat, padahal lagu Indonesia Raya tengah berkumandang

BANDUNG, Indonesia — Lagu kebangsaan Indonesia Raya baru saja selesai dinyanyikan di acara Deklarasi Antiradikalisme yang digelar di Aula Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjajaran, tiba-tiba Popong Otje Djundjunan marah-marah. Apa pasalnya?

Rupanya anggota DPR RI itu marah karena melihat prilaku sejumlah hadirin yang berada di Aula Graha Sanusi Hardjadinata Universitas Padjajaran.  Mereka tidak melakukan sikap sempurna saat menyanyikan lagu karya WR Supratman itu.  

Sebagian dari mereka adalah jurnalis yang sedang mengambil gambar para pejabat, termasuk Ceu Popong, yang sedang menyanyikan Indonesia Raya di atas panggung. Sebagian lagi adalah tamu yang ingin mengabadikan momen di acara bertajuk Deklarasi Antiradikalisme itu.

Keberadaan para pengambil gambar yang bergerombol di tengah ruangan dengan kesibukan mereka mendokumentasikan acara memang membuat suasana menyanyikan lagu kebangsaan itu terasa kurang khidmat.  Hal itulah yang sepertinya dirasakan nenek berusia 78 tahun ini.

“Sudah ada undang-undangnya,  semua berdiri dengan sempurna,  semua bernyanyi dengan penuh penjiwaan, tidak terjadi seperti ini.  Ada undang-undangnya,  Punten (maaf),” kata Ceu Popong melalui pengeras suara dengan nada tegas, Jumat 14 Juli 2017.

Teguran dari politisi senior Partai Golkar itu langsung disambut tepuk tangan sekitar dua ratus orang yang berada di aula.  Nampaknya hadirin setuju dengan apa yang dikatakan anggota DPR RI tertua itu.

“Saya wajib menyampaikan ini, supaya tidak terjadi lagi.   Semua sikap sempurna,  tidak ada yang motret.  Hatur nuhun, terima kasih,” ucapnya lagi.

Menanggapi “kemarahan” Ceu Popong, pembawa acara, Muhammad Farhan meminta lagu Indonesia kembali dinyanyikan, tentunya dengan sikap sempurna.

Dan kali ini, tidak ada lagi yang berani jeprat-jepret.  Entah karena takut dimarahi Ceu Popong atau sadar bahwa menyanyikan lagu kebangsaan itu tidak boleh sembarangan.  Ada undang-undangnya loh! —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!