Polisi siapkan 2.200 personel untuk amankan laga Persib VS Persija

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Polisi siapkan 2.200 personel untuk amankan laga Persib VS Persija

ANTARA FOTO

Polisi juga menyiagakan tim penjinak bom karena khawatir GBLA akan menjadi sasaran serangan teror

BANDUNG, Indonesia – Polrestabes Bandung mengerahkan 2.200 personel gabungan untuk mengamankan laga antara Persija kontra Persib yang digelar pada Sabtu, 22 Juli di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA). Mereka bahkan memberlakukan sistem pengamanan di pertandingan Gojek Traveloka Liga 1 itu hingga empat ring.

Pengamanan akan dilakukan di setiap akses masuk stadion hingga di setiap jalan-jalan tikus. Di sepanjang jalan juga akan didirikan tenda pos pengamanan.

Aparat keamanan memang tidak main-main dalam mengamankan laga yang sarat gengsi ini. Apalagi, perseteruan antar dua pendukung klub besar itu hingga kini belum berujung damai. Dalam beberapa pertandingan, terjadi bentrokan di antara kedua pendukung. Bahkan, tidak jarang, hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa di kedua pihak.

Tak ingin kecolongan, polisi memberikan pengawalan ketat bagi para pemain Persija yang melawat ke Bandung. Pengamanan diberikan dimulai dari kedatangan tim yang berjuluk “Macan Kemayoran” itu ke Bandung hingga mereka kembali ke Jakarta.

“Kalau diperlukan (mereka akan) naik mobil Baracuda,” ujar Kapolrestabes Kota Bandung Kombes Pol. Hendro Pandowo di kantornya pada Kamis, 20 Juli.

Untuk mencegah terjadinya bentrok, Hendro pun mengimbau kepada para pendukung Persija untuk tidak datang ke Bandung dan menonton pertandingan secara langsung. Hendro tidak ingin keamanan di kota kembang akan terganggu.

Karo Ops Polda Jawa Barat Kombes Pol Leonidas kemudian menyarankan kepada panitia pelaksana Persib Bandung agar tidak menjual tiket pertandingan di kantong-kantong The Jakmania. Tiket juga tidak dianjurkan untuk dijual di stadion, melainkan hanya dijual secara online.

Kendati begitu, Leonidas menyadari tidak bisa sepenuhnya melarang kedatangan The Jakmania. Ia yakin akan tetap ada pendukung tim oranye itu yang datang dalam bentuk kelompok kecil atau perorangan untuk bisa memberikan semangat langsung di lapangan.

Leonidas kemudian meminta pendukung Persib agar tidak membuat ulah yang bisa mengganggu ketertiban dan keamanan Kota Bandung.

“Teman-teman Viking (julukan bagi supporter Persib) bisa ikut membantu situasi Kota Bandung tetap kondusif. Tidak perlu melakukan sweeping terhadap The Jakmania yang datang dengan kelompok-kelompok kecil,” lata Leonidas saat rapat koordinasi pengamanan kesiapan pengamanan sepak bola Liga 1 Indonesia di Mapolda Jabar hari Kamis kemarin.

Leonidas meminta kepada The Viking untuk menunjukkan semangat sportif, humanis dan sambutan hangat kepada para pendatang. Menurut Leonidas, walau sudah dilarang, tetapi dia yakin tetap ada The Jakmania yang ngotot untuk datang ke Bandung.

Siagakan tim jibom

Tidak hanya ribuan personel, polisi juga menyiapkan tim penjinak bom (Jibom) di Stadion GBLA. Tindakan itu merupakan antisipasi pengamanan, terutama pasca terungkapnya rencana aksi teror yang akan dilakukan Agus Wiguna (AW), perakit bom panci Buah Batu.

Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi terhadap AW diketahui, pemuda berusia 22 tahun itu berencana meledakan bom panci yang telah dirakitnya di beberapa lokasi. Salah satunya adalah stadion yang memiliki kapasitas 38 ribu orang itu. (BACA: Pelaku bom panci di Buah Batu direkrut melalui Telegram). Untuk mengantisipasi ancaman itu, polisi akan menyiapkan metal detector di setiap akses masuk stadion.

“Sebelum pertandingan nanti, tim jibom telah menyiapkan (metal detector) karena ada satu perencanaan (aksi teror) dari teroris kemarin,” ujar Kabidhumas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus pada Rabu kemarin.

AW mengaku kepada polisi sudah menyiapkan bahan bom seberat 3-5 kilogram. Untungnya, rencana itu terungkap karena salah satu bom panci yang dia rakit justru meledak di kamar kontrakannya di Kecamatan Buah Batu.

AW sendiri tidak berada di kamar ketika peristiwa itu terjadi. Saat itu, dia tengah berjualan bakso, profesi sehari-hari yang digelutinya. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!