SAKSIKAN: Fenomena langka supermoon

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

SAKSIKAN: Fenomena langka supermoon

AFP

Bulan akan terlihat 14 kali lebih besar dan 30 persen lebih terang

JAKARTA, Indonesia (UPDATED) — Fenomena supermoon atau bulan super akan terjadi malam ini, Senin, 14 November. Bulan akan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya.

Hal ini terjadi karena posisi bulan akan lebih dekat dengan bumi. Biasanya jarak bulan dengan bumi sekitar 384.400 kilometer. Malan nanti, jarak bulan dengan bumi hanya 356.500 kilometer.

Fenomena ini bisa terjadi karena bulan mengorbit Bumi dalam lintasan berbentuk elips, sehingga ada titik di mana posisi bulan menjadi lebih dekat dengan bumi dari biasanya. “Bulan purnama di 14 November menjadi yang terdekat di abad 21,” demikian pernyataan NASA.

Menurut NASA peristiwa yang sama baru akan terulang pada 2034. Sehingga supermoon malam nanti terbilang istimewa sehingga teramat sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Untuk menikmati supermoon, anda harus mencari tempat dengan pencahayaan lampu yang minim. Semakin gelap tempat yang anda kunjungi, semakin jelas supermoon akan terlihat.

Selain itu ada juga bisa menikmati supermoon saat bulan mendekati cakrawala, karena kondisi ini dapat menciptakan ilusi optik yang akan membuat bulan terlihat lebih besar dan lebih spektakuler.

Tidak perlu alat khusus

Kepala Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengatakan untuk menikmati fenomena supermoon tidak diperlukan alat khusus karena supermoon sama seperti bulan purnama. 

“Supermoon adalah purnama yang terdekat, terbesar, dan paling terang. Jadi pengamatan sama dengan pengamatan purnama umumnya. Bisa diamati sejak terbit di ufuk Timur, saat Maghrib sampai terbenam di ufuk Barat,” kata Thomas.

Supermoon, Thomas melanjutkan, sudah bisa dinikmati pada pukul pukul 17.39 WIB. Namun ini dengan catatan cuaca cerah. “Kalau terhalang awan, tidak mungkin melihatnya. Tetapi biasanya semalam suntuk ada saja peluang awan tersibak yang menampakkan purnama,” kata Thomas. —dengan laporan ANTARA/Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!