‘Manusia Istana’: Bukan sekadar pembacaan puisi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

‘Manusia Istana’: Bukan sekadar pembacaan puisi
Puisi juga akan diekspresikan dalam bentuk lagu oleh Slank dan Toni Q Rastafara

JAKARTA, Indonesia – Apa jadinya jika sekumpulan pekerja seni Tanah Air berkumpul dan menyuguhkan gelaran pembacaan puisi teatrikal? Jawabannya bisa disaksikan saat pertunjukan bertajuk Manusia Istana yang digagas oleh Bakti Budaya Djarum Foundation bekerja sama dengan OZ Production dan Kasni Production.

Pentas Manusia Istana akan menampilkan karya-karya dalam antologi buku puisi berjudul serupa karya Radhar Panca Dahana pada tanggal 28 Januari mendatang di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.

Sejumlah pelaku seni Tanah Air, baik seni peran maupun seni musik pun akan terlibat di pementasan ini. Sebut saja Olivia Zalianty, yang juga merangkap sebagai produser, Cornelia Agatha, Marcella Zalianty, Maudy Koesnaedi dan Prisia Nasution.

Ditambah grup musik Slank dan Toni Q Rastafara yang juga akan mengemas dan mengekspresikan puisi dalam bentuk lagu.

Ditemui saat gelaran press conference di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia West Mall, Jakarta Pusat, Rabu, 18 Januari, para pemeran berkisah tentang keterlibatan mereka di pementasan yang diproduksi oleh Teater Kosong ini.

“Ini bagus, keprihatinan marah ekspresi diungkapkan melalui kesenian. Ini pembelajaran bagi kita untuk lebih memahami keadaan masyarakat. Kami mencoba menyampaikannya dengan cara, saya pikir, bangsa bisa berdialog menunjukkan protes dan tidak keterimaannya yang akan menjadi baik sekali,” kata Marcella Zalianty yang akan membacakan dua puisi berjudul Air Mata Umara 2 dan Parlemen Gerutu.

“Ya, memang capek sih. Energi terkuras habis latihan. Sebelum latihan ditanya, ‘Sehat? Kuat fisiknya?’ Saya pikir ini mau latihan apa gimana. Ternyata memang butuh banyak energi,” ujar Maudy Koesnaedi.

Sementara Olivia Zalianty yang juga menjadi produser pentas ini mengaku membutuhkan pendalaman lebih dalam membaca puisi. “Jadi sejauh ini pendalamannya cukup sulit. Banyak hal yang belum dirasakan. Kebawa kehidupan sih enggak. Cuma, saya dekat dengan Mas Radhar dua jam, tuh, stres dan panas hidup saya. Diubah menjadi suram. Jadi terbawa sesaat saja. Setelah itu kembali ke kehidupan saya.”

Berbeda dengan para seniman wanita yang membaca puisi, maka Slank dan Tony Q akan mengemas puisi dalam bentuk lagu. “Yang kami bawain itu lirik Kabut Sebuah Negeri. Slank alhamdulillah kemarin baru dapet wangsit. Sudah ada satu komposisi lagu dan sudah ada hasil jadinya,” kata Ivan “Slank”.

Sementara Tony Q Rastafara akan membawakan komposisi musikalisasi puisi berjudul Indonesia Jalanan. “Itu memang dua tahun lalu diciptakan. Memang saya bikin sempat ada di album kami. Itu salah satu dari liriknya mas Radhar.

“Radhar Panca Dahana dikenal sebagai seorang budayawan yang memiliki semangat untuk berkarya dan memiliki rasa cinta terhadap bangsa Indonesia. Kecintaannya disampaikan melalui karya-karya puisi yang sudah banyak dikenal oleh para pecinta sastra,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Pembacaan puisi akan diperkuat oleh elemen-elemen dramaturgis khas pertunjukan teater, mulai dari tata panggung, pencahayaan computerized, lantunan musik bernuansa orkestra-tradisional, hingga teknologi video mapping yang akan memperkuat suasana atau atmosfer panggung.

“Semoga melalui pertunjukan ini, penonton dapat memahami dan merasakan isi puisi yang disampaikan oleh para seniman berbakat ini,” tambah Radhar.

Tiket pertunjukan teatrikal puisi Manusia lstana dapat diperoleh dengan range harga Rp 75 ribu hingga Rp 750 ribu di sini. -Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!