‘The Chocolate Chance’: Kisah cinta berbalut rasa pahit dan manis

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Film bergenre drama romantis ini akan tayang 2 Februari mendatang

Pamela Bowie berakting sebagai Orvala Theobroma di film 'The Chocolate Chance'. Foto dari screen capture akun YouTube Darihati Films.

JAKARTA, Indonesia – Film ini diadaptasi dari novel karya Yona Dianika yang diterbitkan di dua negara yaitu Indonesia dan Malaysia. Film The Chocolate Chance mengangkat kisah cinta yang diibaratkan rasa cokelat, ada rasa pahit dan manis persis rasa cokelat. 

Deretan bintang senior dan junior seperti Pamela Bowie, Ricky Harun, Miqdad Addausy, Ferry Salim, Karina Suwandi, Dona Harun, Sheila Dara Aisya, Ega Olivia, Aditsuryo, Rahmed Ababil, Maria Debora, Muhadkly Acho, Abdur Arsyad, Ronny P Tjandra, Hans de Kraket dan Faisal Jhodir turut meramaikan film ini.

Sejumlah musisi pun ikut mewarnai indahnya film ini dalam bentuk soundtrack. Ada 3 Composer, Kevin & The Red Rose dan Meltic.

Film ini menyuguhkan hal berbeda, sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi Jay Sukmo selaku sutradara yang harus mengubah karakter Ricky Harun yang selalu berperan komedi menjadi seorang pria romantis.

Bercerita tentang Orvala Theobroma (Pamela Bowie), perempuan pecinta cokelat yang hidup di keluarga biasa. Salah satu impiannya ialah bekerja dengan hal yang berhubungan dengan cokelat.

Impian itu terwujud ketika bertemu ia Aruna Handriani (Miqdad Addausy), kekasihnya, yang mengajak bergabung mengelola Fedde Velten Cafe yang berkonsep Eropa. Namun, ia bertemu kembali dengan Juno Aswanda (Ricky Harun), kekasihnya di masa lalu. Cinta segitiga pun muncul di antara mereka. Ditambah kehadiran Fidela (Sheila Dara Aisya) semakin rumit permasalahan. 

“Aku beneran harus kursus buat cokelat dulu sama Miqdad dan itu susah banget,” tutur Pamela Bowie pemeran Orvala soal usaha pendalaman karakter yang dilakukannya.

“Semoga penonton filmnya sampai 2 juta dan filmnya menginspirasi dari pesan yang ditampilkan,” ujar Johansyah Jumberan, produser dan penulis skenario film The Chocolate Chance.

Berawal dari kompetisi minuman cokelat

Dikisahkan, seorang perempuan bernama Orvala Theobroma yang masih duduk di bangku SMA. Ia hidup bersama ayahnya yang bekerja di kafe cokelat dan ibunya yang berjualan donat cokelat.

Orvala bersekolah sambil berjualan donat yang dititip di kantin. Diam-diam ada seorang pria bernama Juno Aswanda yang mengikuti keseharian Orvala hingga mencari tahu di mana keberadaan rumah Orvala. 

Suatu ketika, donat Orvala diliput di website kampus, namun pemberitaan tersebut menyebut ayah Orvala adalah tukang ojek. Tak terima, Orvala protes ke jurnalis kampus, termasuk Juno yang juga salah satu jurnalis di kampus.

Tiga bulan kemudian Juno ingin menyatakan cintanya ke Orvala. Namun tidak kesampaian, hingga momen ulang tahun Juno.

Di hari ulang tahun Juno, Orvala pun datang namun dikecewakan karena keputusan Juno yang ingin kuliah di Jerman. Tak hanya itu, penderitaan Orvala bertambah karena saat pulang, ia mendapati ayahnya meninggal dunia.

Cerita bergulir hingga tiga tahun setelahnya, saat ibu Orvala membawa poster lomba membuat minuman cokelat. Orvala ikut lomba tersebut dan memenangkannya. Hingga salah satu juri jatuh hati kepada Orvala. Pria tersebut bernama Aruna yang juga sepupu dari Juno. 

Aruna mengajak Orvala untuk bergabung ke Fedde Velten Caffe, kafe nuansa Eropa. Juno kembali lagi ke kehidupan Orvala dari situlah ia bingung harus memilih Juno atau Aruna.

Kehadiran Fidella yaitu masa lalu Aruna pun ikut membingungkan kisah cinta mereka. Siapakah yang akan dipilih Juno sebagai kekasihnya? -Rappler.com

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!