Berkenalan dengan Nicholas Filbert, ilustrator sampul buku Harry Potter

Davin Rusady

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Berkenalan dengan Nicholas Filbert, ilustrator sampul buku Harry Potter
Nicholas terpilih sebagai ilustrator sampul buku Harry Potter edisi Bahasa Indonesia. Buku Harry Potter dicetak ulang karena stoknya habis, namun masih banyak yang mencari

JAKARTA, Indonesia — Nicholas Filbert tidak menyangka ia akan mengerjakan proyek impiannya. Ia langsung mengiyakan ketika editornya memintanya untuk mendesain sampul buku seri Harry Potter yang akan diterbitkan kembali.

“Karena saya udah nge-fan dari lama, jadi saya langsung ambil challenge itu,” aku Nicholas. “Saya sudah baca bukunya semua. Nonton filmnya juga udah berkali-kali.” 

Ilustrator berusia 26 tahun itu menceritakan kisahnya kepada Rappler di sebuah kedai kopi di bilangan Jakarta Selatan pada awal Maret lalu.

“Kalau kebanyakan mikir dan ragu-ragu, kita jadi enggak berani untuk melakukan apa yang kita mau.”

Kini, Nicholas bekerja sebagai ilustrator lepas. Sebelumnya ia adalah seorang ilustrator di sebuah kantor pengembang permainan. Nicholas bercerita, ia keluar dari kantor itu karena keinginan besar untuk mengembangkan gaya ilustrasinya.

Beberapa kali, Nicholas sempat gamang menentukan kapan waktu terbaik untuk keluar dari kantor lamanya. Di tengah perjalanan tersebut, ia mengerjakan sebuah buku mewarnai untuk mengisi waktu luang. Buku mewarnai yang diberi judul Fantasia itu rupanya telah membuka pintu lain bagi pria kelahiran 8 Agustus ini.

“Awalnya buku Harry Potter ingin dicetak ulang karena stoknya habis, namun masih banyak yang mencari,” ujarnya. “Editor buku mewarnai saya itu kemudian mengajak saya mengerjakan ilustrasi buku Harry Potter. Dia sudah tahu bagaimana gaya menggambar saya karena pernah bekerja sama. Akhirnya, langsung saya iyakan.”

Ilustrasi dalam negeri pertama untuk buku Harry Potter edisi Indonesia mengusung tema Fantastic Beasts and Where to Find Them — spin-off dari serial Harry Potter karangan J.K Rowling.

For these covers, my goal was to push one of the most interesting aspects of the Harry Potter world, which is Fantastic Beasts (Untuk sampul-sampul buku ini, tujuan saya adalah menonjolkan aspek-aspek paling menarik dari dunia Harry Potter, yaitu Fantastic Beasts),” tulis Nicholas dalam sebuah status Facebook.

(BACA: ‘Jadi, berapa SPP untuk sekolah di Hogwarts?’)

Punggung buku menjadi satu gambar

Sampul buku 'Harry Potter dan Batu Bertuah', seri pertama dari 7 buku karangan JK Rowling. Foto dari Gramedia Pustaka Utama

Sebelumnya, buku Harry Potter yang terbit di Indonesia menggunakan sampul karya ilustrator luar negeri. Nicholas mengaku, untuk mengerjakan ilustrasi dua buku pertama, ia menghabiskan waktu sekitar dua pekan. 

Ia juga mengalami kesulitan ketika mengajukan proposal tentang konsep ilustrasi ke penerbit pemegang lisensi penerbitan buku Harry Potter di luar negeri.

“Saya ngobrolin dulu konsep utama dari novel ini yang mau kita angkat sama editornya. Karena ide itu belum pernah diangkat, jadi kita pakai konsep Fantastic Beasts,” ucapnya.

“Pertama, saya buat rough sketch, lalu saya kasih ke editor. Kalau sudah oke, saya mulai pengerjaan line art,” ucap penggemar karakter Voldemort ini. “Pembuatan line art harus detail, kurang lebih memakan waktu satu minggu. Habis line art selesai, tinggal diwarnai aja.”

Setelah dua buku pertama, Nicholas akan mengerjakan ilustrasi untuk buku ketiga sampai ketujuh. Ia juga membocorkan rahasia tentang punggung buku Harry Potter edisi Indonesia. 

“Nanti punggung bukunya akan menyambung menjadi satu gambar. Buku kesatu sampai ketujuh kalau ditumpuk berurutan, nanti akan menjadi satu gambar yang utuh,” katanya.

“Jangan kebanyakan mikir dan ragu untuk memulai”

Hobi menggambar Nicholas tumbuh sejak ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia gemar mengikuti berbagai lomba menggambar. 

Dari prestasinya dalam lomba-lomba menggambar tersebut, keluarga Nicholas mendukung dirinya untuk terjun ke dunia seni. Saat beranjak dewasa, Nicholas memutuskan masuk kuliah jurusan animasi di La Salle College, Singapura.

Dalam berkarya, Nicholas mengaku ia memperoleh ide-ide ilustrasinya dengan berjalan-jalan. 

“Kalau aku suka traveling. Dari traveling itu kita bisa lihat hal-hal menarik yang belum pernah kita lihat dan itu bisa menjadi inspirasi untuk karya-karyaku,” tuturnya.

Bagi anak-anak muda yang ingin menjadi ilustrator, Nicholas berpesan untuk banyak berlatih dan bergaul. Selain itu, menurut Nicholas, kiat yang paling utama adalah jangan ragu-ragu. 

“Kalau kebanyakan mikir dan ragu-ragu, kita jadi enggak berani untuk melakukan apa yang kita mau,” ucapnya.

Buku Harry Potter edisi Indonesia seri pertama dan kedua akan beredar di toko buku Gramedia wilayah Jabodetabek pada 20 Maret mendatang. Buku seri pertama akan dijual dengan harga Rp128.000, sementara buku seri kedua akan dijual dengan harga Rp138.000.

Karya-karya ilustrasi Nicholas yang lain dapat dilihat pula melalui laman Facebook dan Instagramnya.—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!