Disney ogah menyensor ‘Beauty and The Beast’ untuk penonton Malaysia

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Disney ogah menyensor ‘Beauty and The Beast’ untuk penonton Malaysia
Pihak otoritas Malaysia memutuskan untuk memotong adegan 'momen gay' di film ini

JAKARTA, Indonesia – Beauty and The Beast jadi film remake live-action terbaru Disney, menyusul Jungle Book, dan Maleficient. Film yang dibintangi aktris film Harry Potter, Emma Watson, itu belum beredar di layar lebar, selain saat premiere di London, tapi versi terbaru dari animasi keluaran 1991 telah menuai kontroversi.

Badan sensor film Malaysia meminta adegan hubungan sesama jenis dalam film yang melibatkan antagonis utama, Gaston, dan rekannya, LeFou, untuk dipotong, tapi Disney menolak permintaan tersebut.

(BACA JUGA: Momen gay perdana Disney akan ditampilkan di ‘Beauty and the Beast’)

Dilaporkan oleh Bloomberg News, akibat adegan Gaston dan LeFou, Beauty and The Beast mendapat protes dari beberapa kelompok agama di dunia. Representasi Disney akan keduanya membuat mereka menjadi karakter LGBT pertama yang dikeluarkan studio tersebut.

“Kami belum dan tidak akan memotong film tersebut untuk Malaysia,” tulis Disney kepada Bloomberg. Kini, Beauty and The Beast yang dijadwalkan untuk rilis pada besok, 16 Maret di Malaysia, terancam batal.

Pengumuman di sebuah loket penjualan tiket di Golden Screen Cinemas, Kuala Lumpur, Senin, 14 Maret, terkait rilis film 'Beauty and the Beast'. Foto oleh Manan Vatsyayana/AFP.

Hubungan sesama jenis merupakan hal ilegal di Malaysia, dengan ancaman hukuman fisik, denda, hingga penjara  bagi orang-orang yang tertangkap tangan melakukannya.

Akan tetapi, Malaysia bukanlah satu-satunya negara yang mengritik versi terbaru Disney pada kisah klasik satu ini. Kelompok agama di negara tetangga, Singapura, juga mengklaim bahwa Disney telah membuat sesuatu yang menyimpang.

Rusia bahkan menaruh label “dewasa” pada film tersebut. Sebuah bioskop di Alabama, Amerika Serikat, menolak untuk menanyangkan Beauty and The Beast di layar mereka.

Disney sempat mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk membuka ruang untuk karakter LGBT, dengan sebuah kampanye bertajuk #GiveElsaAGirlfriend di sosial media. Banyak pihak meminta karakter utama dari animasi Frozen itu menjadi karakter LGBT pertama dalam sejarah Disney, akan tetapi kesempatan itu akhirnya diberikan untuk sutradara, Bill Condon, yang menangani Beauty and The Beast.

Meski diwarnai kontroversi, penjualan tiket Beauty and The Beast tetap laku di pasaran. Sebuah situs tiket online, Fandango, bahkan mencatat mereka sebagai film keluarga dengan penjualan tiket tercepat dalam sejarah, mengalahkan animasi Pixar, Finding Dory, sebagai pemegang rekor sebelumnya.

Di Indonesia sendiri, Beauty and the Beast direncanakan akan tayang pada Jumat, 17 Maret mendatang. Namun sejak pekan lalu, penjualan tiket untuk film ini sudah dimulai di banyak jaringan bioskop Tanah Air. -dengan laporan AFP/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!