SAKSIKAN: Katy Perry menyebut dirinya sebagai bukti perubahan pada hak kaum gay

JAKARTA, Indonesia – Bintang pop Katy Perry menyampaikan keoptimisannya tentang kemampuan masyarakat untuk menjadi lebih toleran melalui cerita tentang perubahan dirinya dari seorang Kristen konservatif menjadi seseorang yang mendukung hak-hak kaum gay.

Berbicara dalam gala tahunan bertajuk Kampanye Hak Asasi Manusia, grup yang memimpin perjuangan hak-hak LGBTQ  di Amerika, penyanyi ini menyebut perjuangan meraih hak untuk kaum LGBTQ telah menjadi perjuangan yang jauh lebih besar lagi pada masa kepemimpinan Donald Trump ini. Katy Perry berbicara di menit ke-35 di dalam video yang tersedia di atas.

“Saya berjuang bersama kalian semua dan saya tahu kita berjuang bersama melawan diskriminasi, baik untuk komunitas LGBTQ maupun saudara-saudara kita yang berdarah Latin dan jutaan orang yang beragama Islam di negara ini,” katanya disambut riuh tepuk tangan pada pertemuan akhir pekan lalu di Los Angeles ini.

Katy Perry, pengguna Twitter paling populer dengan followers sebanyak 96 juta, menyampaikan kepada para penonton tentang bagaimana ia tumbuh di dalam komunitas Kristen konservatif yang percaya dengan praktek mengubah kaum gay menjadi “normal”.

“Ketika saya masih kecil, homoseksualitas dapat disamakan dengan kemaksiatan dan neraka,” kata wanita berusia 32 tahun ini yang memulai karier menyanyinya di gereja.

Namun Katy mengaku bahwa ia selalu sadar akan keberagaman seksualitas. Ia berterima kasih kepada para sahabatnya yang gay, termasuk sang manajer yang telah lama bekerja untuknya, dengan berkata “Saya hanya akan bisa menjadi separuh dari diri saya sekarang tanpa mereka.”

“Saya berharap saya berdiri di sini sebagai bukti bahwa tidak peduli dari mana asal Anda, yang terpenting adalah ke mana Anda pergi dan evolusi yang sesungguhnya dan perubahan persepsi dapat terjadi jika kita membuka pikiran dan melembutkan hati kita masing-masing,” jelasnya.

Salah satu lagu hit terbaik Katy Perry adalah I Kissed A Girl yang dirilis pada tahun 2008. Lagu tersebut memancing kemarahan orang-orang yang anti akan hak-hak kaum gay dan juga menimbulkan tuduhan bahwa Katy, yang bukan seorang gay, menggunakan budaya kaum gay hanya untuk urusan komersil semata.

Sambil bergurau, Katy menyinggung lagu I Kissed a Girl dengan berkata “Sesungguhnya.. saya melakukan hal yang lebih dari yang diceritakan di lagu itu.”

“Sejujurnya saya tidak selalu benar,” tuturnya. “Tapi pada tahun 2008 ketika lagu itu dirilis, saya tahu saya memulai sebuah pembicaraan yang seluruh dunia ingin nyanyikan.”

Katy Perry, yang juga menyanyikan lagu-lagu populer lain seperti Roar, Firework dan Teenage Dream, adalah salah satu selebriti papan atas yang mendukung calon presiden yang dikalahkan Donald Trump, Hilary Clinton.  –dengan laporan AFP/Rappler.com