Philippine volleyball

‘Beauty and the Beast’ akan tayang di Malaysia tanpa sensor

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

‘Beauty and the Beast’ akan tayang di Malaysia tanpa sensor

AFP

Film ini akan rilis di Malaysia 30 Maret mendatang dengan rating PG 13

JAKARTA, Indonesia – Film hit produksi Disney, Beauty and the Beast sempat jadi kontroversi di Malaysia. Pekan lalu, film remake live action dari versi animasinya yang tayang tahun 1991 ini sempat dikabarkan tidak tayang di Malaysia karena urusan sensor.

(BACA JUGA: Disney ogah menyensor ‘Beauty and The Beast’ untuk penonton Malaysia)

Urusan sensor-menyensor itu terkait adegan momen gay yang nyata-nyata terlarang di Malaysia. Namun menurut pihak Disney, Selasa, 21 Maret, pihaknya sudah memastikan bahwa film ini akan tayang di Malaysia tanpa sensor.

“Beauty and the Beast akan tayang 30 Maret mendatang dengan rating PG 13 tanpa sensor,” ujar perwakilan Disney Asia Tenggara pada AFP. Rating PG 13 artinya saran dan masukan dari orang tua sangat dianjurkan untuk penonton anak berusia di bawah 13 tahun. Di Indonesia, film ini pun dianjurkan untuk ditonton untuk mereka yang berusia 13 tahun ke atas.

(BACA JUGA: ‘Beauty and the Beast’ versi live action: Tentang nostalgia, romansa dan Emma)

Salah satu jaringan bioskop terbesar di Malaysia, Golden Screen Cinemas, juga sudah mengkonfirmasi lewat akun Twitter mereka bahwa film tersebut akan tayang tanpa sensor.

Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak badan sensor Malaysia.

Film yang dibintangi Emma Watson ini memang sempat menerima kritik dari banyak negara di dunia. Kebanyakan, mengkritik soal momen gay yang melibatkan karakter LeFou, sobat Gaston yang dikisahkan sebagai seorang gay. LeFou juga menjadi karakter gay Disney pertama.

Pihak berwenang Malaysia sudah meminta untuk dilakukan sensor untuk adegan tersebut, namun Disney sempat menolak.

“Cara dia (LeFou) berdansa sangat gay dan dialog serta lagunya juga. Di adegan yang sama dia juga membuka bajunya dan menunjukkan sedikit perutnya,” ujar kepala Badan Sensor Film Malaysia, Abdul Halim Abdul Hamid pada AFP pekan lalu.

Namun sebagian besar anggota parlemen Malaysia, Senin, 20 Maret, mempertanyakan tindakan permintaan sensor tersebut karena akan memberikan imej jelek pada Malaysia.

Bukan hanya di Malaysia, film ini juga sempat jadi kontroversi di beberapa negara seperti Singapura dan Rusia.

Tapi terlepas dari kontroversi, film ini sukses memecahkan rekor box office di pekan pertama rilisnya. –dengan laporan AFP/Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!