Enam cara menghapus kebencian di media sosial

Bonz Magsambol

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Enam cara menghapus kebencian di media sosial
Lelah membaca konten negatif di dunia maya?

JAKARTA, Indonesia – Akui saja, saat ini lebih banyak hal-hal negatif yang kita lihat di media sosial. Hal itu sering kali membuat kita merasa capek. 

Rindu rasanya melihat timeline media sosial yang hanya dipenuhi video makanan, klip hewa-hewan yang menggemaskan dan artikel yang mendorong kita menjadi pribadi yang positif. Saat ini timeline media sosial hanya dipenuhi dari curhatan para teman mulai dari bagaimana kegiatan mereka yang kacau hari itu, hingga detail kehidupan mereka setiap hari. 

Ada beberapa alasan mengapa media sosial akhir-akhir ini membuat kita sulit untuk bernafas. Seseorang bisa saja mengatakan tinggal log out untuk menghindari itu semua. Tetapi, pada kenyataannya hal itu tidak mudah dilakukan. Sebab, pada kenyataannya, media sosial sudah menjadi bagian hidup kita semua – bukti kehadiran virtual diri kita sendiri.

Bahkan, ritual bangun pagi dimulai dari mencari ponsel dan mengecek isi timeline di media sosial. Ritual yang sama juga berulang ketika kita hendak beristirahat. Ini saat yang tepat untuk membuang itu semua dan menciptakan hal yang positif. Mari bersihkan newsfeed kita!

Berikut beberapa cara untuk menghapus hal-hal negatif yang ada di media sosial:

1. Berhenti mengikuti akun-akun negatif

Dengan lebih sedikit terpapar hal-hal negatif, tentu akan membuat pikiran kalian terhindar dari hal tersebut. Bebaskan diri dari potingan negatif dengan berhenti atau tidak mengikuti akun-akun personal maupun kelompok yang menyajikan unggahan yang tidak nyaman untuk kalian lihat. 

Kalian juga dapat memutuskan untuk keluar dari sebuah group/kelompok media sosial. Ketika memutuskan untuk berhenti mengikuti akun atau keluar dari group yang negatif, kalian bukannya bertindak kasar terhadap mereka. Kalian hanya berusaha menolong diri kalian sendiri. 

2. Saring daftar pertemanan 

Kamu mempunyai ratusan teman di Facebook. Pertanyaannya adalah apakah kalian mengenal mereka secara pribadi satu per satu? Atau mungkin cukup mengenal mereka dengan sesekali mengobrol? 

Bila kita menjawab ‘tidak’ di kedua pertanyaam tersebut, saatnya untuk menyaring teman-teman di akun media sosial kita. Untuk permintaan pertemanan, kita juga perlu menyaringnya. 

Pilih orang  yang kita kenal dan hati-hati terhadap akun palsu maupun akun trolls (mereka yang dengan sengaja memprovokasi ataupun menghina di dunia maya demi kesenangan/kepentingan pribadi/kelompok). Akun-akun tersebut kerap digunakan untuk mencuri data kalian yang dapat digunakan untuk mengakses akun media sosial kalian. 

3. Perhatikan privacy setting 

Pastikan kita hanya menunjukan laman akun media sosial kalian kepada’approved friends’ atau kepada akun-akun yang memang sudah kita setujui untuk terkoneksi. Moda publik pada privacy setting sebaiknya dihindari karena dengan begitu akun kita akan terbuka untuk dikomentari dan dilihat beragam informasinya bahkan oleh orang yang masuk ke dalam lingkaran pertemanan.

Informasi yang bersifat pribadi seperti lokasi saat ini, alamat rumah dan informasi personal lainnya sebaiknya hanya terbuka untuk teman-teman kalian saja. 

4. Deteksi trolls  

Trolls adalah sumber besar dari hal-hal negatif yang ditemukan di media sosial. Penjelasan kita kepada mereka akan sia-sia. 

Mereka tidak akan mendengarkan dan responsnya pun tidak rasional. Mereka menyerang aspek personal lawan bicara ketika tidak mempunyai pandangan yang sama. 

5. Waspada terhadap berita palsu 

Berita palsu atau hoaks semakin cepat menyebar lewat media sosial. Cermati sumber-sumbernya, dan pastikan dari media yang kredibel. 

Kabar baiknya, Facebook sebagai media sosial yang cukup banyak diakses oleh masyarakat Indonesia memberikan tips untuk mengidentifikasi berita palsu atau hoax.

6. Mulai dari sendiri untuk menyebarkan hal positif 

Kita tidak bisa mendikte apa yang orang lain harus tunjukkan di sosial media tetapi kita bisa mengatur suasana hati kalian. Awali perubahan dari diri sendiri. 

Bagikan postingan yang positif dan menginspirasi. Setelah itu dorong orang lain untuk melakukan hal yang sama lewat media sosial. 

Apakah kalian sudah mencoba salah satu dari enam tips tadi? Atau kalian memiliki cara lain untuk menghapus hal-hal negatif di media sosial? Tulis pendapat kalian di kolom komentar. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!
Avatar photo

author

Bonz Magsambol

Bonz Magsambol covers the Philippine Senate for Rappler.