Berlinang air mata bersama ‘Critical Eleven’

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Berlinang air mata bersama ‘Critical Eleven’
Kisah cinta yang dikemas apik oleh sutradara Monti Tiwa dan diperankan dengan total oleh Reza Rahadian dan Adinia Wirasti

Espektasi saya untuk film ini sangat tinggi.

Sebenarnya saya bukan penggemar Ika Natassa. Tetapi sekitar satu tahun lalu saya tidak sengaja membaca buku Critical Eleven dan jatuh cinta dengan ceritanya. Saat membaca novel tersebut saya berpikir, cerita cinta Ale dan Anya ini sangat bagus untuk dibawa ke layar lebar, tetapi kalau nanggung pasti jadinya cheesy.

Jadi, ketika kabar bahwa film ini akan diproduksi, saya benar-benar berharap hasilnya tidak mengecewakan. Saat nama Reza Rahadian dan Adinia Wirasti diumumkan sebagai duo Ale-Anya, rasanya espektasi saya akan film ini semakin tinggi, mengingat mereka berdua bisa dibilang adalah aktor dan aktris terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini.

Buku vs film

Buku dan film memang dua karya seni yang berbeda. Biasanya, para pembaca buku akan cenderung skeptis dengan film adaptasinya. Tetapi saya tidak menyangka adapatasi Critical Eleven akan sama bagusnya dengan bukunya.

Ada beberapa hal yang diubah, seperti tambahan karakter sahabat laki-laki Anya, Doni, yang diperankan oleh Hamish Daud. Kehidupan Anya dan Ale di New York juga memiliki peran yang lebih signifikan dalam film dibanding dengan dalam novel. Ada pula adjustment kecil saat Anya dan Ale pertama kali bertemu di pesawat.

Meskipun begitu, menurut saya benang merah dari drama yang cukup heavy ini berhasil diadaptasi dengan baik oleh tim penulis skenario yang terdiri dari penulis Jenny Jusuf, sutradara Monty Tiwa, produser Legacy Pictures Robert Ronny, serta penulis novel Critical Eleven Ika Natassa.

Totalitas

Selain alur cerita dan skenario yang tepat, tantangan dari sebuah film adaptasi novel adalah menemukan aktor yang tepat untuk memerankan karakter yang telah hidup di kepala setiap pembaca. Pilihan Starvision dan Legacy Pictures kepada Reza Rahadian dan Adinia Wirasti, menurut saya, sangat tepat.

Sebelum menonton film ini, saya sempat berpikir dalam hati “Bosen banget semua film isinya Reza Rahadian sama Adinia Wirasti.” Tetapi saya rasa memang tidak ada artis lain yang bisa memerankan Ale dan Anya sebagus mereka berdua.

Jam terbang serta kualitas kedua aktor ini memang tidak dapat diragukan lagi. Akting yang sangat total dari Reza dan Asti mampu membawa saya —dan beberapa penonton lainnya di dalam studio yang sama dengan saya— ikut terbawa perasaan saat Ale dan Anya sedang bercanda dan tertawa. Mereka juga bisa membawa penonton hanyut dalam kesedihan hingga berlinang air mata.

Selain dua aktor tersebut, Critical Eleven juga dibintangi oleh para aktor yang mumpuni, mulai dari Widyawati, Slamet Rahardjo, hingga pendatang baru Refal Hadi — pemeran Galih dalam film Galih dan Ratna

Film ini memiliki semua hal yang diperlukan untuk menjadi drama yang sukses. Kisah cinta yang manis, dengan kesedihan yang amat dalam, namun juga memberikan kehangatan, dikemas apik oleh sutradara Monti Tiwa dan diperankan dengan total oleh para aktor yang terlibat. Soundtrack berjudul Sekali Lagi yang dibawakan penyanyi Isyana Sarasvati juga berhasil memperkuat nuansa dramatis yang ingin dibangun oleh film ini.

Selamat menonton Critical Eleven! —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!