Ternyata Pangeran Harry pernah ingin berhenti dari kehidupan kerajaan!

JAKARTA, Indonesia – Dari luar, kehidupan kerajaan memang terlihat dan terkesan menyenangkan. Penuh keglamoran, kemewahan dan tradisi-tradisi yang mencengangkan. Tapi mungkin berbeda jika seseorang benar-benar mengalami dan menjalani kehidupan seperti itu setiap hari sejak ia lahir.

Itu pula yang dirasakan oleh Pangeran Harry, salah satu penerus tahta Kerajaan Inggris. Baru-baru ini, pria berusia 32 tahun ini membuka diri dalam sebuah wawancara dengan Mail on Sunday. Dalam wawancara itu, Harry bercerita banyak soal kehidupannya di masa lalu, termasuk keinginannya untuk berhenti dari kehidupan kerajaan.

Harry mengaku pernah mempertimbangkan ide untuk menjalani hidup sebagai rakyat biasa. Ide itu terpikir saat ia menjalani masa dinasnya di militer. Kata Harry, masa itu adalah masa “pelarian” terbaik yang pernah dijalaninya. “Aku merasa seperti mencapai sesuatu. Aku bisa mengerti orang-orang yang berasal dari latar belakang berbeda dan aku merasa menjadi bagian dari mereka,” kata Harry.

“Aku merasa seperti bukan Pangeran. Aku hanya Harry,” tambahnya.

Harry sendiri menghabiskan masa dinas militer di Afghanistan selama 10 minggu di tahun 2007 lalu. Sebelum akhirnya Harry ditarik kembali ke Inggris untuk alasan keamanan karena sebuah majalah mempublikasikan lokasi dinas Harry.

“Aku menghabiskan bertahun-tahun menggerutu dan aku tidak mau dewasa,” ujar Harry mengingat masa-masa penuh pesta di masa mudanya. Saat itulah ia mulai berpikir untuk menjalani hidup seperti orang biasa.

“Aku berpikir aku ingin ‘keluar’ tapi akhirnya aku memutuskan untuk tinggal dan menemukan peranku yang sesunggunya. Bagaimanapun juga, aku tidak mau jadi selebriti saja tapi juga memanfaatkan peranku untuk kebaikan,” tambahnya.

Mungkin karena itulah, kekasih Meghan Markle ini sekarang banyak aktif di kegiatan amal yang melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan dan latar belakang. “Aku suka hal-hal yang berbau amal dan bertemu dengan banyak orang.” -Rappler.com