Indonesia

‘Filosofi Kopi 2: Ben & Jody’: Tak hanya nikmat untuk pecinta kopi

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

‘Filosofi Kopi 2: Ben & Jody’: Tak hanya nikmat untuk pecinta kopi
Bahkan saya yang bukan pecinta kopi pun bisa menikmati film ini

JAKARTA, Indonesia — Setelah sukses dengan film pertama Filosofi Kopi di tahun 2015, kali ini Chicco Jerikho dan Rio Dewanto kembali beradu akting dalam film sekuel Filosofi Kopi 2: Ben & Jody.

Sama seperti film pertamanya, Filosofi Kopi 2 juga masih mengisahkan tentang dua orang sahabat, Ben dan Jody, yang membuat usaha kedai kopi bersama.

Jalan cerita

PERSAHABATAN. 'Filosofi Kopi 2' masih mengisahkan cerita persahabatan antara Ben dan Jody. Foto dari Facebook/Filosofi Kopi Movie

Di akhir Filosofi Kopi, dikisahkan Ben dan Jody menutup kedai mereka untuk berpetualang bersama keliling Indonesia, menjual kopi dari VW Combi yang telah dimodifikasi sebagai coffee shop keliling.

Setelah beberapa waktu, para barista lain di Filosofi Kopi mulai menemukan mimpi masing-masing dan akhirnya tidak dapat melanjutkan petualangan bersama Ben dan Jody. Kedua sahabat itu pun akhirnya memutuskan kembali ke Jakarta dan membangun ulang kedai Filosofi Kopi mereka untuk kembali menjadi kedai kopi nomor satu di Jakarta.

Membangun kembali kedai yang telah ditinggalkan selama bertahun-tahun tentu tidak mudah. Banyak hal yang perlu dipersiapkan, mencari barista baru dan menemukan investor yang tepat untuk membiayai Filosofi Kopi.

WARNA LEBIH. Tarra (Luna Maya) dan Brie (Nadine Alexandra), dua perempuan yang memberikan warna lebih di Filosofi Kopi 2. Foto dari Facebook/Filosofi Kopi Movie

Jody secara tidak sengaja bertemu dengan Brie (Nadine Alexandra), seorang perempuan lulusan Melbourne yang ingin menjadi barista handal. Brie bukan orang baru dalam dunia kopi, ia telah mempelajari kopi sejak kuliah dan mengetahui seluk-beluk kopi dari benih hingga siap dihidangkan.

Setelah sempat mengalami konflik dengan Ben karena idealisme yang sedikit berbeda, akhirnya Brie pun memperlihatkan kemampuannya sebagai barista handal yang sesuai dengan filosofi yang dimiliki Filosofi Kopi.

BRIE DAN BEN. Kehadiran Brie sempat tidak diterima oleh Ben. Foto dari Facebook/Filosofi Kopi Movie

Selain sosok Brie, ada pula sosok Tarra (Luna Maya). Tarra merupakan investor yang bersedia membiayai pembangunan kembali kedai Filosofi Kopi. Mulanya, keinginan Tarra untuk membeli 49% saham Filosofi Kopi sempat membuat marah Jody. Namun dengan rayuan Ben, akhirnya tawaran Tarra diterima dan kedai Filosofi Kopi kembali dibuka.

Tarra juga membiayai cabang pertama Filosofi Kopi di Yogyakarta. Tak hanya sebagai investor, ternyata Tarra juga dapat menjadi penengah bagi karakter Ben dan Jody yang terkadang bertolak belakang. Tetapi ternyata Tarra memiliki rahasia yang mengancam keberlangsungan Filosofi Kopi.

BEN DAN JODY. Konflik apa yang akan dihadapi oleh Ben dan Jody kali ini? Foto dari Facebook/Filosofi Kopi Movie

Tak hanya nikmat untuk pecinta kopi

Filosofi Kopi 2: Ben & Jody kembali digarap dengan apik oleh Visinema dan sutradara Angga Dwimas Sasongko. Film kedua ini mampu menyajikan lebih banyak cerita dibandingkan film pertamanya, dengan karakter serta jalan cerita yang ditawarkan.

Jika di Filosofi Kopi penonton banyak disuguhkan dengan istilah-istilah seputar kopi, jenis-jenis kopi, hingga alat pembuatan kopi, Filosofi Kopi 2 tak hanya memperkenalkan kopi Indonesia, namun juga berhasil memperdalam karakter setiap tokoh yang menjadikan film ini lebih bermakna.

Secara visual, film ini juga memperlihatkan lebih banyak warna dibanding film pertama. Filosofi Kopi 2 melakukan syuting di enam kota di Indonesia dan memperlihatkan kekhasan wilayah masing-masing.

REUNI. Ben bertemu kembali dengan ayahnya. Foto dari Facebook/Filosofi Kopi Movie

Teknik pengambilan gambar yang dipilih Angga Dwimas Sasongko dalam film ini masih tidak konvensional, namun berbeda dari yang ditunjukkan di Filosofi Kopi pertama. Angga masih memilih agar pengambilan gambar tidak statis, tetapi dengan teknis yang berbeda, ia berhasil menjawab kritik yang dilontarkan terhadap teknis kamera yang shaky di film pertama.

Dari segi cerita akan ada lebih banyak penonton yang bisa menikmati cerita film ini dibanding yang pertama. Jika film pertama menawarkan cerita yang sangat kental dengan kopi, film kali ini lebih universal dan lekat dengan kehidupan sehari-hari.

Foto dari Visinema Pictures

Bahkan saya yang bukan pecinta kopi pun bisa menikmati film ini.

Saksikan Filosofi Kopi 2: Ben & Jody mulai Kamis, 13 Juli, di bioskop-bioskop seluruh Indonesia. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!