SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
PRAMBANAN, Yogyakarta – Johannes melayani pembeli yang nyaris tak berhenti di kedai Kopi Jo, di sudut Pasar Kangen Jogya yang digelar di Prambanan Jazz Festival 2017, 18-20 Agustus ini. “Mau yang hangat atau dingin?” tanya bapak dua anak ini kepada Rappler.
Kopi susu yang diracik dengan campuran rempah seperti kapulaga dan kayu manis dipanaskan di dalam kendil tanah liat, di atas tungku bara arang. Secangkir kopi Jo dihargai Rp 15 ribu. Di siang hari yang terik di arena festival musik ini kopi susu yang dicemplungi es batu bikin tenggorokan dan hati segar.
Johannes (44 tahun), ikut menyajikan kopi racikannya di Prambanan Jazz Festival sejak tahun 2016, atau kali kedua gelaran musik tahunan ini diselenggarakan. Setiap hari dia berhasil menjual 200-300 cangkir kopi susu, yang nyaman di perut, bahkan bagi mereka yang tak terbiasa minum kopi.
Johannes juga menyediakan coklat susu dan teh tarik campur rempah. Ketika malam, angin kian kencang, minuman panas ini menghangatkan perut. Mencegah masuk angin.
“Saya meracik sendiri minuman yang saya sajikan. Kopinya Robusta dari Temanggung dan Lampung,” kata Johannes. Dia memulai usaha ini sejak tahun 2009, dengan ikut berjualan di Biennale Jogja X di Taman Budaya Yogyakarta.
Kopi racikannya laku keras. Kopi Jo kemudian menjadi langganan di hampir semua peristiwa budaya yang ada di Yogyakarta. “Paling kalau sepi, cuma seminggu. Yogya ramai kegiatan,” ujar Jo. Jika tak ada kegiatan, setiap Senin Kopi Jo ada di Jazz Mben Senen di Bentara Budaya Yogya.
Kopi Jo dan sejumlah kedai kuliner lainnya menjadi atraksi yang menarik di Prambanan Jazz 2017. Temanya adalah kuliner yang bikin kangen, seperti jajanan SD, Bakso Kangen Desa, Jenang Gempol, Angkringan Ndeso, Dawet Ireng alias hitam, sampai yang kekinian seperti Sosis dan Bakso Bakar san beragam sate yang enak ditenteng sambil menikmati belasan musisi yang manggung setiap hari.
Berikut beberapa foto di Pasar Kangen Jogya yang digelar bersamaan dengan Prambanan Jazz Festival 2017. Kamu bisa mencobanya di hari ke-3 dan terakhir, Minggu 20 Agustus 2017, hari ini.
—Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.