Penjelasan panitia ‘Prambanan Jazz Festival’ soal insiden Afgan

Sakinah Ummu Haniy

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Penjelasan panitia ‘Prambanan Jazz Festival’ soal insiden Afgan
“Ini adalah upaya kami untuk menyelamatkan acara," ujar Anas

JAKARTA, Indonesia — Pihak panitia Prambanan Jazz Festival 2017 akhirnya buka suara soal curahan hati Afgan yang diunggah di Instagramnya pada Minggu, 19 Agustus.

CEO Prambanan Jazz Festival Anas S. Alimi menjelaskan bahwa yang dijelaskan Afgan di akun Instagramnya tidak sepenuhnya benar.

“Memang kesalahan dari kami ini waktunya molor ya. Dan permintaan maaf juga sudah kami sampaikan langsung kepada pihak manajemen Afgan,” ujar Anas pada Rappler, Senin, 21 Agustus.

Anas menjelaskan bahwa acara memang berlangsung ngaret dan membuat Afgan mengundurkan waktu bermainnya. Afgan semula dijadwalkan bermain pada pukul 8 malam, namun panggung festival tempat Afgan pentas baru bisa dipakai sekitar pukul 9 malam.

Akan tetapi, ternyata pukul 9 malam bertepatan dengan penampilan musisi dunia Sarah Brightman di panggung special show. Karena penyanyi legendaris berusia 57 tahun tersebut akan tampil dengan live orchestra, sejak awal pihak manajemennya meminta agar tidak ada sound lain saat mereka pentas.

Untuk itu, Anas sempat meminta kebijaksanaan dari pihak manajemen Afgan untuk bermain setelah Sarah Brightman, sekitar pukul 11 malam. Namun karena telah menunggu lama, pihak Afgan pun menolak negosiasi tersebut. Mereka tetap ingin naik pentas dan menghibur penonton saat itu juga.

Sound memang kami matikan saat sedang negosiasi,” katanya Anas menjawab pernyataan Afgan di Instagram.

Akhirnya, sebagai solusi, Anas pun memutuskan untuk mengijinkan Afgan naik pentas setengah jam setelah Sarah memulai penampilannya, tetapi dengan syarat mereka bersedia untuk memotong sedikit penampilan mereka.

“Dari yang tadinya enam lagu saya minta empat lagu saja. Mereka bilang akan mengondisikan,” tutur Anas yang juga CEO Rajawali Indonesia ini.

Meskipun pihak manajemen Sarah Brigtman telah mengemukakan keberatannya sejak awal pentas Afgan dimulai, Anas tetap mempersilakan Afgan tampil. Pentas pun berjalan lancar, namun ketika mulai masuk ke lagu kelima, pihak manajemen Sarah Brightman kembali keberatan.

Akhirnya pihak panitia memutuskan untuk mematikan sound saat Afgan mulai masuk ke lagu keenam.

“Ini adalah upaya kami untuk menyelamatkan acara,” ujar Anas. Pasalnya, ia tak ingin kunjungan pertama Sarah Brightman ke Indonesia meninggalkan kesan buruk dan menjadi berita tak menyenangkan di dunia internasional.

Anas mengaku telah meminta maaf secara langsung kepada Afgan dan manajemen seusai acara. Ia pun berharap penyanyi tersebut masih bersedia datang di Prambanan Jazz Festival tahun-tahun selanjutnya.

Afgan merasa diusir dari panggung

Semalem ngalamin pengalaman manggung yang gak mengenakan, pertama kali ngalamin kaya gini. Jadi dari awal memang acaranya ngaret banget, gw seharusnya perform jam 8 malam. Tapi gw baru naik panggung sekitar jam 10 malam. Dan karena ada international artist yang harus main di waktu yang sama, gw malah dibilang gak usah main sama panitia, cuman karena gw lihat banyak sekali penonton yang sudah nunggu di depan panggung, bahkan ada yang sudah dateng jauh2 dari luar Jogja, akhirnya gw dan management fight untuk naik. Walaupun sound awalnya gak dinyalain oleh mereka, gw tetep nyanyi, at least fans gak sia-sia udah nunggu. Eh di lagu ke 4, lampu panggung semua di matiin, alias gw diusir. Akhirnya semua penonton nyalain flashlight dr handphone masing2, tanda mereka tetep ingin gw nyanyi. Moment ini yang buat gw dan anak2 band terharu, mengobati kekecewaan kita semua. Terimakasih buat semua yang hadir semalam, gak tau lagi deh kalo gak ada support kalian. It means the world to us! Sayang sekali padahal acaranya bisa digarap dengan bagus, semoga bisa jadi pelajaran buat penyelenggara Prambanan Jazz. Dan semoga kedepannya local artist bisa dapat apresiasi yang sama dengan International artist. Cause we’re all just trying to give our best on stage..  @nareend

A post shared by Afgan (@afgansyah.reza) on

Dalam unggahan di akun Instagramnya, pelantun lagu ‘Sadis’ itu mengaku pengalaman di Prambanan Jazz Festival baru terjadi pertama kali sepanjang kariernya.

Menurut keterangan Afgan, kejadian tersebut bermula saat Afgan yang seharusnya naik ke pentas pukul 8 malam, baru naik sekitar pukul 10 karena acara sempat berlangsung terlambat. Tetapi karena pada waktu yang sama sudah dijadwalkan ada artis internasional yang naik ke pentas, panitia pun meminta agar Afgan untuk tidak perlu naik ke pentas. Afgan dan timnya tetap ngeyel dengan alasan tidak ingin mengecewakan penonton yang telah menunggu di depan panggung. 

“Walaupun sound awalnya enggak dinyalain oleh mereka, gue tetap nyanyi, at least fans enggak sia-sia sudah nunggu,” tulis Afgan dalam akun Instagramnya pada Minggu, 20 Agustus.

Tak hanya itu, Afgan menuturkan, saat di lagu keempat lampu panggung tiba-tiba dimatikan. 

“Di lagu ke-4, lampu panggung semua dimatiin, alias gue diusir,” katanya.

Beruntung, seluruh fans yang menonton justru malah menyalakan lampu dari telepon genggam masing-masing menandakan mereka tetap ingin penyanyi yang tenar dengan lagu Terima Kasih Cinta ini melanjutkan penampilannya.

Momen ini yang buat gue dan anak-anak band terharu, mengobati kekecewaan kita semua,” katanya. Dalam postingan tersebut terlihat foto saat Afgan tampil di depan lautan lampu.

Afgan pun berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa depan, mengingat Prambanan Jazz Festival adalah salah satu acara musik yang paling dinanti di Tanah Air.

“Semoga bisa jadi pelajaran buat penyelenggara Prambanan Jazz. Dan semoga kedepannya local artist bisa dapat apresiasi yang sama dengan international artist,” katanya.

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!