‘Gerbang Neraka’: Film horor kombinasi fantasi dan konspirasi teori

Valerie Dante

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

‘Gerbang Neraka’: Film horor kombinasi fantasi dan konspirasi teori
‘Gerbang Neraka’ mencoba mendobrak formula film horror yang sering bermula dari rumah berhantu

JAKARTA, Indonesia – Setelah tertunda cukup lama, film Gerbang Neraka yang disutradarai oleh Rizal Mantovani akhirnya akan tayang pada 20 September 2017.

Robert Ronny sebagai produser berharap bahwa film ini dapat menjadi angin segar bagi film bergenre horor di Indonesia karena menawarkan sesuatu yang baru.

“Pertama kali melahirkan ide film ini saat sedang ngobrol dengan Mas Rizal, kami ingin break the formula dari haunted house formula. Tidak ada yang salah dengan formula itu, toh banyak film horror yang mengadaptasi formula tersebut dan laku, tapi kita ingin membuat hal yang benar-benar beda,ujar Ronny dalam konferensi pers yang digelar di XXI Lounge Plaza Indonesia, Jakarta Pusat pada Senin, 21 Agustus.

Menurut Ronny, film horor yang banyak beredar di Indonesia memiliki formula yang repetitif yakni ceritanya berputar di sebuah lokasi berhantu kemudian hantu tersebut meneror tokoh utamanya.

Dengan tekad ingin membuat film horor yang berbeda, Ronny dan Rizal terinspirasi oleh situs purbakala yang benar-benar ada yaitu Piramida Gunung Padang yang terletak di Cianjur.

Genre dan pendekatan yang berbeda

Rizal selaku sutradara dari Gerbang Neraka mengaku dekat dengan film garapannya ini karena mengandung elemen fantasi dan konspirasi teori, dua elemen yang sangat ia gemari dalam sebuah film. Perpaduan ini menjadikan Gerbang Neraka sebagai film cross genre antara fantasi dan konspirasi teori.

“Saya harap film cross genre ini dapat membuat masyarakat Indonesia menyadari bahwa ada film lokal dengan genre berbeda. Saya ingin film ini berkontribusi dalam menambahkan kemajemukan industri film Tanah Air,” kata Rizal.

Selain genre yang baru, film yang diproduksi oleh Legacy Pictures ini juga melakukan pendekatan yang berbeda yaitu pendekatan situs. Contoh film yang menggunakan pendekatan situs adalah The Mummy. Situs yang dimaksud adalah Piramida Gunung Padang yang dijadikan objek utama dalam film ini.

“Situs Gunung Padang pun masih misterius dan hingga kini mendapatkan banyak tanda tanya, jadi kita bermain dengan imajinasi dan menekankan unsur what if,” kata sutradara film Jailangkung ini menambahkan.

Gerbang Neraka sendiri bercerita mengenai Tomo Gunadi (Reza Rahadian), seorang wartawan tabloid mistis yang mendapatkan penugasan untuk meliput Piramida Gunung Padang dan harus bekerjasama dengan Guntur Samudra (Dwi Sasono), seorang paranormal. Kedua lelaki ini pergi ke lokasi yang dituju dan bertemu dengan Arni Kumalasari (Julie Estelle) yang merupakan kepala tim arkeologi yang ditunjuk oleh Presiden Indonesia.

Ketiga orang dengan latar belakang berbeda ini kemudian mengalami banyak kejadian mistis yang terjadi di situs piramida tersebut. Yang tidak mereka sadari adalah piramida tersebut merupakan sebuah ‘penjara’ bagi sebuah kekuatan kuno yang dapat menghancurkan dunia.

Gerbang Neraka akan rilis di bioskop Indonesia pada 20 September mendatang. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!