12 atlet PON positif menggunakan doping

JAKARTA, Indonesia —  Sebanyak 12 atlet terbukti menggunakan doping saat mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX yang digelar di Jawa Barat pada 17-19 September 2016. Sebanyak 4 dari 12 atlet tersebut adalah atlet tuan rumah.  

“Setelah mengambil sampel urine diketahui hasilnya ada 12 atlet PON positif doping,” kata Ketua Umum PON sekaligus Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dalam jumpa pers di Gedung Sate Bandung, Senin 9 Januari 2017.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengatakan selama pagelaran PON, Koordinator Pengawasan Doping Bidang Kesehatan PB PON XIX telah mengambil 476 sampel urine. Sampel ini kemudian dikirim ke National Dope Testing Laboratory di India.

Hasilnya, 464 sampe urine dinyatakan negatif dan12 sisanya positif mengandung obat doping. Dari 12 atlet pengguna doping, 8 di antaranya adalah atlet binaraga.

“Jika diurutkan dari asal provinsi, rinciannya Jabar empat atlet, Jateng tiga atlet, Bengkulu satu atlet, DIY satu atlet, Bangka Belitung satu atlet, Kalimantan Timur satu atlet dan Kepulauan Riau satu atlet,” kata Aher.

Selain atlet PON, sejumlah atlet yang terjun di Pekan Paralimpik Nasional XV (Peparnas) juga ada yang positif menggunakan doping. Dari 130 sampel unine yang diambil saat Peparnas, 2 di antaranya mengandung doping.

Aher menyayangkan penggunaan doping dalam hajatan PON dan Peparnas. Sebab, menurutnya, doping telah mencederai semangat sportivitas yang seharusnya menjadi sikap para atlet.

“Selain itu, untuk atlet PON dan Peparnas yang positif doping, medalinya dicabut, bonusnya tidak jadi diberikan dan pembatalan medali tidak akan mengubah posisi atau urutan,” kata Aher. 

Berikut daftar atlet PON XIX Tahun 2016 Jawa Barat yang dinyatakan positif doping.

Sementara dua atlet Peparnas yang positif menggunakan doping adalah :

1. Adyos Astan, atlet tenis meja peraih medali emas dari Maluku.
2. Cucu Kurniawan, atlet atletik peraih medali emas dari Jawa Barat.

 —Rappler.com