Ronaldo pemain terbaik FIFA 2016

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Ronaldo pemain terbaik FIFA 2016
Lionel Messi di peringkat kedua. Sementara Claudio Ranieri menjadi pelatih terbaik.

 

JAKARTA, Indonesia — Cristiano Ronaldo kembali terpilih sebagai pemain terbaik FIFA untuk keempat kalinya pada Senin, 10 Januari, mengungguli rivalnya, Lionel Messi.

Ronaldo mendapat penghargaan untuk penampilannya pada 2016 ketika ia memenangi Liga Champions bersama Real Madrid dan kemudian Piala Eropa 2016 bersama Portugal. 

Sementara itu, pemenang 5 kali dan runner-up 4 kali, penyerang Argentina dan Barcelona Lionel Messi, berada di urutan kedua tahun ini. Penyerang Perancis sekaligus ujung tombak Atletico Madrid, Antoine Griezmann, menghuni urutan ketiga.

Barcelona mengatakan bahwa pertandingan pada Rabu mendatang, 11 Januari, melawan Athletic Bilbao di La Liga, akan menjadi prioritas utama dibanding acara pemberian penghargaan tersebut. Sebabnya, tidak seorang pun pemain klub Catalan yang diundang datang ke acara pada Senin malam itu. 

“Saya akan senang seandainya Messi ada di sini pada hari ini, namun mereka memiliki pertandingan penting pada Rabu, dan kita dapat memahaminya,” kata Ronaldo setelah menerima penghargaan dari presiden FIFA Gianni Infantino.

“Tidak banyak yang dapat saya katakan, menurut saya penghargaan ini dapat berbicara sendiri,” ujarnya. 

“Saya sangat bahagia dan saya dapat mengatakan bahwa 2016 merupakan tahun terbaik dalam karir saya. Trofi memperlihatkan bahwa orang-orang tidak buta dan menyaksikan pertandingan.”

FIFA, yang menggelar penghargaan gabungan bersama majalah France Football dari 2010 sampai 2015 ketika penghargaan itu disebut Ballon d’Or, menamai ulang sebagai “P Terbaik” pada tahun ini setelah berpisah dengan majalah Perancis tersebut.

France Football meneruskan tradisi penghargaan Ballon d’Or dengan penghargaannya sendiri yang juga dimenangi Ronaldo bulan lalu.

Acara pemberian penghargaan ini, yang sebelumnya diselenggarakan di teater Kongresshaus di Zurich tengah, tahun ini berlangsung di tempat yang lebih sederhana, yakni di studio televisi pada daerah industrial dekat bandara.

Ronaldo sebelumnya memenanginya pada 2008, 2013, 2014. Messi menjadi runner-up pada ketiga kesempatan itu. 

Sedangkan Messi memenanginya pada 2009 sampai 2012 dan kemudian kembali memenanginya pada 2015 ketika Ronaldo menjadi peringkat kedua pada setiap kesempatan, kecuali pada 2010 saat Andres Iniesta berada pada posisi kedua.

Ranieri pelatih terbaik

Sementara itu, Claudio Ranieri memenangi penghargaan pelatih terbaik atas keberhasilan membawa Leicester City menjuarai Liga Inggris.

Ranieri mengatakan dirinya “gila” setelah memenangi penghargaan pelatih, dengan mengungguli Fernando Santos, yang memimpin Portugal menjuarai Piala Eropa 2016.

“Saya sekarang gila,” tuturnya. “Apa yang terjadi musim lalu di Inggris adalah sesuatu yang aneh. Dewa-dewa sepak bola berkata Leicester harus menang.”

Klub Kolombia Atletico Nacional mendapat penghargaan Fair Play karena keikhlasan mereka memberikan gelar Piala Sudamericana ke tim Brasil Chapecoense, yang timnya hancur akibat kecelakaan pesawat menjelang pertandingan final dengan menewaskan 71 orang.

“Kami tidak melakukan lebih dari apa yang dapat kami lakukan… Memberikan trofi ini kepada mereka sebagai simbol harapan,” kata presiden klub, Juan Carlos de La Cuesta.

Mohd Faiz Subri, yang bermain di klub Malaysia Penang, memenangi penghargaan gol terbaik melalui tendangan bebasnya dari jarak 35 meter, di mana melintas dan melengkung dengan cara yang tidak biasa untuk mengecoh kiper tim lawan. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!