Kisah Michael Essien, dari Chelsea menuju Persib Bandung

Dwi Agustiar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kisah Michael Essien, dari Chelsea menuju Persib Bandung
Keberhasilan Persib mendatangkan Michael Essien cukup mengejutkan. Sebab tak banyak pemain top Eropa yang mau merumput di negeri ini.

JAKARTA, Indonesia — Mari lupakan kegagalan Persib Bandung meraih gelar juara di Piala Presiden 2017. Di turnamen pramusim tersebut, Persib hanya menempati peringkat ketiga.

Hasil ini, tentu saja, mengecewakan. Sebab Persib adalah juara bertahan. Namun turnamen Piala Presiden 2017 sudah berakhir. Biarkan Arema menikmati gelar juara mereka.

Sebab ada hal lain yang perlu dirayakan para pendukung Persib Bandung, yakni ulang tahun klub yang ke-84. Lebih dari itu, dalam ultah kali ini, Persib juga memberikan kado istimewa: Michael Essien.

Yap, Michael Essien yang pernah membela Chelsea, Real Madrid, dan AC Milan kini telah resmi menjadi pemain Persib. Kontraknya telah diteken di kantor PT Persib Bandung Bermartabat Jalan Sulanjana Kota Bandung, Selasa pagi, 14 Maret 2017.

(Baca: Persib Bandung rekrut mantan bintang Chelsea Michael Essien)

Dalam kontrak tersebut, Essien akan bermain untuk Persib selama satu musim dengan opsi diperpanjang pada musim berikutnya. Pelatih Persib, Djajang Nurjaman, pun senang dengan kehadiran Essien di timnya.

“Saya juga jadi ge’er bisa melatih pemain kelas dunia yang pernah malang melintang di Liga Inggris, Liga Itali dan terakhir di Liga Yunani,” kata Djajang. 

Keberhasilan Persib mendatangkan Michael Essien cukup mengejutkan. Sebab tak banyak pemain top Eropa yang mau merumput di negeri ini. Maklum, prestasi sepak bola Indonesia di kancah dunia nihil.

Jangankan di pentas dunia, di lingkup ASEAN pun kita masih gagap. Di peringkat FIFA, Indonesia saat ini menempati rangking ke-167. Kalah jauh dari Thailand (127) atau Filipina (124). Jadi apa yang membuat Essien hijrah ke Bandung?

Meski menyandang nama besar, namun usia Michael Essien kini tak lagi muda. Pemain kelahiran Ghana ini telah berusia 34 tahun, sudah kelewat uzur untuk pemain sepak bola. Sehingga jangan berharap ia masih akan selincah ketika masih di Chelsea atau Real Madrid.

Selain itu cedera juga bisa menjadi penyebab lain hijrahnya Essien dari klub asal Yunani, Panathinaikos Athens. Bayangkan saja, sepanjang 2015 lalu, Essien menghabiskan 152 hari di ‘ruang perawatan’ karena cedera.

Situs transfermarkt mencatat, selama 3 April-2 Juni 2015, Essien mengalami cedera selama 60 hari. Saat itu ia bermain untuk AC Milan. Setelah itu Essien pindah ke Panathinaikos. 

Di klub barunya ini, Essien kembali harus bergulat dengan cedera. Ia tercatat absen selama 92 hari di Panathinaikos dan melewatkan 11 pertandingan. Sejak dibeli Panathinaikos dari AC Milan pada musim panas 2015 hingga September 2016, Essien hanya bermain dalam 22 pertandingan. 

Rentetan cedera ini akhirnya membuat Panathinaikos kemudian melepasnya dengan status bebas transfer pada 20 September 2016. Dengan status inilah agaknya Essien berlabuh ke Persib.

Sampai Selasa sore ini, Persib belum mengumumkan berapa duit yang mereka gelontorkan untuk memboyong Essien. Namun harga Essien tidak akan kurang dari 800 ribu Euro. Jika dirupiahkan nilainya setara dengan Rp 11,3 miliar.

Sekedar informasi, saat dibeli Chelsea dari Olympique Lyon, harga Essien mencapai 38 juta euro. Harga yang pantas, sebab Essien mempersembahkan trofi Liga Champions untuk Chelsea. Selain itu Essien juga pernah membawa Chelsea dua kali menjuarai Liga Primer Inggris dan mempersembahkan tiga trofi Piala FA dan satu trofi Piala Liga. 

Setelah hampir tujuh musim membela Chelesa, Essien kemudian dipinjamkan ke Real Madrid. Ia hanya semusim di Madrid, yakni pada musim 2012-2013. Setelah itu Chelsea melegonya ke AC Milan dengan bandrol 7,5 juta euro pada bursa transfer musim dingin 2014.

Semusim kemudian, persisnya 1 Juli 2015, AC Milan melepasnya ke Panahinaikos dengan status bebas transfer. Dan pada Selasa pagi tadi, Essien muncul di Kantor Persib di Bandung. Sungguh jalan karirnya tak terduga! 

—Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!