Persib Bandung dan Arema FC berakhir imbang 0-0

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Persib Bandung dan Arema FC berakhir imbang 0-0

ANTARA FOTO

Dua pemain asing belum banyak memberi perbedaan pada permainan Maung Bandung.

JAKARTA, Indonesia – Laga pembuka Liga 1 antara Persib Bandung melawan Arema FC yang digelar di Gelora Bandung Lautan Api pada Sabtu, 15 April Bandung, berakhir imbang tanpa gol. Kedua tim pun sama-sama mendulang satu angka di laga perdana pembuka kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia tersebut.

Kehadiran para pemain asing baru yang memperkuat Maung Bandung rupanya belum memberi efek langsung. Michael Essien yang dipasang sejak menit pertama di posisi gelandang jangkar berduet dengan Hariono tak banyak memberi perbedaan. Justru umpan-umpan kunci lebih banyak datang dari pemain muda Persib Gian Zola. Begitu juga upaya menjaga pertahanan justru banyak datang dari kontribusi Hariono.

Mantan pemain AC Milan, Chelsea, dan Real Madrid itu bahkan tak bermain penuh. Pelatih Persib Djadjang “Djanur” Nurjaman menariknya pada menit ke-77 untuk memberi tempat bagi Dedi Kusnandar. 

Permainan Persib bersama dua pemain asingnya belum terlalu padu. Dengan tambahan tenaga di lini tengah, seharusnya mereka bisa mendominasi arena pertarungan di lini krusial tersebut. Sayangnya, Persib justru kocar-kacir dengan gelandang Arema.

Umpan-umpan mereka juga tidak efisien. Persib terlalu ngotot untuk segera menyerang Arema. Sebaliknya, Arema bermain lebih taktis dan mampu menahan bola di area akhir.

Padahal, Arema hanya menurunkan tiga gelandang dalam skema 4-3-3. Bandingkan dengan Persib yang menurunkan 5 gelandang dalam format 4-2-3-1.

Di babak pertama, Djadjang memasang Shohei Matsunaga sebagai ujung tombak. Namun, di lapangan, Shohei lebih banyak bergerak di sayap dan mengirim crossing. Alhasil, tak ada yang menyambut umpannya di tengah. 

Serangan via sayap itu direspons Arema dengan mematikan dua winger Persib: Atep dan Febri Hariyadi. Kedua pemain cepat tersebut mati kutu. Bahkan meski kerap berpindah posisi pun mereka tak bisa keluar dari penjagaan ketat dan kompak back four Arema.

Di laga kedua, masalah target man dipecahkan dengan masuknya Carlton Cole. Persib jadi lebih punya sasaran di tengah lapangan. Beberapa kali umpan crossing yang tak menemukan targetnya di babak pertama kini bisa diatasi. Namun, Arthur Cunha dan Bagas Adi ternyata mampu beradaptasi dengan pergerakan Cole. Beberapa kali sundulannya berlalu tanpa tenaga. Begitu juga tembakannya.

Kurnia Meiga praktis tak mendapat banyak masalah. Kecuali satu umpan lambung yang terlepas dari tangannya. 

Sebaliknya, Arema FC justru menunjukkan matangnya game plan mereka. Permainan Arema tak banyak berubah selepas final Piala Presiden 2017. Mereka memainkan umpan-umpan mendatar dan kaya variasi di area akhir. Beberapa kali barisan pertahanan Persib berhasil ditembus umpan hasil kerjasama apik Adam Alis-Gonzales-Vizcarra. 

Trio lini depan Arema, Nasir-Gonzales-Vizcarra, juga sangat cair. Vizcarra bisa turun sangat jauh ke dalam untuk menciptakan peluang bagi Nasir atau Gonzales yang berlari kencang dari area sayap. 

Beruntung bagi Persib gawang Made Wirawan tak dijebol Gonzales. Pemain Uruguay itu sempat membobol kiper asal Pulau Dewata pada menit ke-38. Namun, posisinya sudah offside saat dia menendang bola. -Rappler.com

 

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!