Jonatan: Strategi saya mudah dibaca Chen Long

Santi Dewi

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jonatan: Strategi saya mudah dibaca Chen Long
Jonatan gagal melaju ke babak perempat final usai dikalahkan Chen Long dengan skor 9-21 dan 7-21

JAKARTA, Indonesia – Tidak mudah untuk menghadapi pemain bulu tangkis peringkat teratas seperti Chen Long di ajang turnamen Super Series seperti Indonesia Open. Itu pula tantangan yang dihadapi oleh satu-satunya wakil Indonesia di partai tunggal putra, Jonatan Christie.

Dalam pertandingan babak 16 besar yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada Kamis, 15 Juni, pemain berusia 18 tahun itu dikalahkan dengan mudah oleh Chen Long dengan skor 9-21 dan 7-21. Sejak awal pertandingan, permainan Jonatan terlihat sudah dibaca dengan mudah oleh pemain kini duduk di peringkat 8 dunia itu.

Chen Long pun meladeni semua pukulan yang diarahkan oleh Jonatan. Dari smash hingga netting diladeni dengan sabar. Alhasil, Jonatan kerap melakukan kesalahan sendiri.

Usai kalah di babak pertama, penampilan Jonatan justru terus melorot. Memasuki babak kedua dia sudah kalah enam poin. Chen Long sudah meraih 9 angka, sedangkan Jonatan baru mendapat 3 angka.

Jonatan pun mengakui jika performanya semalam kurang memuaskan. Dia juga kecewa terhadap dirinya sendiri.

“Saya sudah beberapa kali melakukan satu, dua strategi. Tetapi, sama sekali tidak ada celah untuk membalas. Mungkin pengalaman yang jauh lebih banyak dari saya dan faktor angin juga di dalam arena permainan,” kata Jonatan yang ditemui ketika memberikan keterangan pers pada Kamis malam, 15 Juni.

Kendati lawan yang dihadapi adalah pebulu tangkis sekelas Chen Long, tetapi Jonatan tidak ingin mengambil pusing. Tetapi, jam terbang bermain peraih medali emas di Olimpiade Brasil itu tidak bisa dibohongi. Jonatan terlihat kehabisan akal untuk bisa “mematikan” Chen dan meraih angka.

“Saya sudah mencoba (berbagai strategi), tetapi tetap saja tidak kena-kena. Mungkin faktor mental ketika menghadapi pertandingan juga penting. Pertahanannya terlihat sangat rapat, kuat dan tahan,” tutur pemain yang kini berada di peringkat 28 dunia itu.

Alhasil semua strategi yang telah direncanakannya bersama pelatih gagal total. Tetapi, Jonatan berjanji akan memperbaikinya di turnamen selanjutnya yakni Australia Open 2017.

Walau belum tentu akan melaju hingga ke babak perempat final, tetapi dia akan berusaha. Jonatan mengakui waktu persiapan menuju ke Australia Open sangat mepet. Oleh sebab itu, dia hanya ingin fokus ke maintenance dan pikirannya.

Jonatan tidak berharap yang muluk-muluk di ajang Australia Open. Dia hanya ingin memperbaiki catatan permainannya dibandingkan tahun lalu.

“Kalau tahun lalu kan saya hanya bisa sampai di babak pertama, tahun ini saya berharap bisa lebih dari itu. Lalu, saya juga ingin meraih poin lebih banyak lagi,” kata dia.

Lalu, apakah Jonatan siap jika di Australia Open dia kembali bertemu dengan Chen Long? Dia mengaku tidak masalh. Justru dia ingin memberikan perlawanan yang lebih sengit dibandingkan permainan semalam.

“Saya akan mati-matian untuk fokus di lapangan jika ketemu Chen Long lagi. Kalau pun harus kalah, tetapi saya sudah memberikan semua yang saya bisa. Sementara, kalau tadi saya sendiri juga merasakan tidak bermain maksimal dan kecewa,” tutur dia. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!