SAKSIKAN: Cerita di balik layar pengunduran diri Djajang Nurdjaman dari Persib

Aledwin, Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

SAKSIKAN: Cerita di balik layar pengunduran diri Djajang Nurdjaman dari Persib
Djanur mengaku akan selalu mengenang semua momen bersama Persib, klub yang dia asuh selama lima tahun

BANDUNG, Indonesia – Bersepeda, bermain bulu tangkis, dan bercengkrama bersama keluarga kini menjadi aktivitas sehari-hari Djajang “Djanur” Nurjaman usai menyatakan mundur dari kursi pelatih Persib Bandung. Djanur kini bisa menikmati hari-harinya dengan leluasa usai lepas dari klub yang telah dilatihnya sejak lima tahun terakhir.

“Alhamdulillah sehat, enjoy, sedikit rileks, tidak terbebani dalam hal pekerjaan sehingga merasa lebih tenang, lebih enak makan, lebih enak tidur. Nyaman, aman, dan damai. Lepas dari omongan-omongan orang di luar, terutama di medsos,” ujar Djanur saat ditemui di rumahnya di area Antapani, Bandung pada Rabu, 19 Juli.

Komentar “pedas” dari netizen yang mengaku Bobotoh memang menjadi salah satu alasan Djanur mundur dari Persib. Menurut Djanur, komentar netizen yang disebutnya oknum Bobotoh itu tidak bisa lagi disebut kritikan tapi menjurus ke penghinaan dan pelecehan. Hal itu membuat Djanur dan keluarganya terganggu.

“Bukan saya alergi terhadap kritikan. Saya terbuka kok. Saya terima kalau yang mengkritik itu betul-betul mengerti di dalamnya ada apa. Kalau kritik dalam hal kemampuan saya, oke. Tapi kalau di luar koridor, ada penghinaan, pelecehan, saya pikir kita juga sebagai manusia tidak bisa menerima. Terutama keluarga, mereka sangat terganggu,” ujar ayah dari empat putri itu.

Meski akhirnya ia memutuskan mundur, namun diakui Djanur keputusan itu bukan perkara yang mudah. Ada kesedihan dan kehilangan yang dirasakan Djanur.

Terlebih lagi, ia menghabiskan sebagian besar hidupnya di sana. Sejak kecil, Djanur telah bergabung dengan tim Pangeran Biru, hingga menjadi pemain profesional dan berakhir di kursi pelatih. Selama kariernya itu, Djanur telah mempersembahkan lima trofi; satu trofi ketika ia masih menjadi pemain dan empat trofi saat telah menjadi pelatih.

Djanur mengaku akan selalu mengenang semua momen bersama Persib Bandung, baik di masa sulit maupun bahagia. Momen-momen tersebut justru membuatnya selalu merasa menjadi bagian dari Maung Bandung.

Namun, Djanur mengaku tidak bisa beristirahat terlalu lama dari dunia sepak bola. Ia masih memiliki semangat untuk mengembangkan kariernya sebagai pelatih, meski tidak lagi di Persib. Kepada Rappler, Djanur mengaku sudah ada dua klub sepak bola yang “melamar” dirinya.

“Saat ini, sudah ada satu, dua tim yang menghubungi saya. Namun saya belum serius menanggapinya, karena itu tadi, saya ingin istirahat dulu. Enggak bagus dalam keadaan begini, langsung saya terima,” kata dia.

Ia menyebut jawaban itu baru bisa diketahui publik saat Liga 1 Gojek Traveloka 2017 memasuki putaran kedua. Sebab, di momen tersebut, ia menargetkan telah kembali ke dunia sepak bola dengan klub baru yang akan dilatihnya.

Lalu, apa yang menyebabkan performa Persib Bandung melorot usai sempat meraih prestasi gemilang di dunia sepak bola Tanah Air? Apa masukan Djanur bagi penggantinya kelak? Saksikan jawabannya dalam wawancara Rappler bersama Djanur berikut ini. – Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!