SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni merupakan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 yang bertarung dalam Pilkada 2017.
Sejak Oktober hingga Februari, Agus-Sylvi telah melalui proses kampanye yang panjang untuk memperkenalkan diri serta menjelaskan program-program mereka kepada warga Jakarta.
Berikut merupakan momen-momen penting selama masa kampanye Agus-Sylvi sejak deklarasi hingga masa kampanye berakhir.
Pengusungan oleh Koalisi Cikeas dan mundur dari militer
Nama Agus-Sylvi merupakan nama terakhir yang muncul dalam bursa pencarian pemimpin DKI Jakarta 2017-2022.
Setelah dinanti-nanti, Koalisi Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Amanat Nasional (PAN) akhirnya resmi mengumumkan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan bertarung dalam Pilkada DKI Jakarta.
Agus, putra sulung dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dianggap memiliki kedisiplinan yang dibutuhkan warga Jakarta karena berasal dari dunia militer. Sementara Sylvi dianggap dapat membantu Agus dengan pengalamannya di bidang birokrasi.
Setelah diumumkan sebagai bakal calon gubernur, Agus yang pada saat itu menjabat sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kemuning (AK), langsung mengajukan surat pengunduran diri dari TNI.
Ia dan Sylvi mendaftarkan diri bersama-sama ke KPUD Jakarta pada Jumat malam, 23 September.
Pidato politik perdana
Setelah resmi ditetapkan sebagai calon gubernur DKI Jakarta oleh KPUD, Agus pun menyampaikan alasannya maju sebagai calon pemimpin Jakarta dalam pidato politiknya pada Minggu, 30 Oktober.
Pada saat itu ia mengungkapkan bahwa keputusannya diambil setelah berkunjung ke kawasan Pasar Ikan Luar Batang.
“Keputusan saya untuk mengakhiri ikatan dinas di TNI dan maju sebagai calon gubernur DKI, saya yakini sebagai sebuah panggilan tugas suci untuk membela hak-hak warga yang tertindas dan diperlakukan tidak adil seperti yang dialami warga Luar Batang, serta untuk pembangunan kemashlahatan seluruh umat yang lebih besar, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras dan antar golongan,” kata Agus.
Menjulang di berbagai survei
Dalam survei awal Pilkada yang diadakan oleh Saiful Mujani Research Center (SMRC) pada tanggal 1 hingga 9 Oktober. Dalam hasil survei yang dilakukan terhadap 648 warga Jakarta tersebut, tercatat Agus menduduki posisi kedua, lebih tinggi dari calon nomor urut 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Sebanyak 44,4 persen responden menyatakan akan memilih pasangan petahana Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat, sementara Agus-Sylvi mendapatkan 22,3 persen dan Anis-Sandi sebanyak 19,4 persen.
Pasangan Agus-Sylvi juga lebih unggul dari pasangan Anies-Sandi dalam jajak pendapat yang dilakukan lembaga survei lainnya pada awal Oktober.
Bahkan pada bulan November, banyak lembaga survei yang menilai Agus akan unggul dari kedua cagub lainnya. Contohnya, menurut lembaga Poltracking Agus-Sylvi akan mendapatkan suara sebesar 27,92% sedangkan Ahok dan Anies masing-masing hanya mendapatkan 22,00% dan 20,42%.
(BACA JUGA: Ketika cagub petahana tersalip “kuda hitam”)
Tidak hadir debat
Nama Agus sempat menjadi bulan-bulanan di media sosial ketika ia tidak memenuhi undangan debat yang diadakan beberapa televisi swasta pada November hingga Desember lalu.
Agus hanya hadir satu kali dalam acara terkait Pilkada DKI Jakarta, yakni saat dialog one-on-one di acara Mata Najwa Metro TV, pada 12 Oktober lalu. Setelah itu, ia tidak pernah menghadiri undangan debat dari stasiun televisi maupun perguruan tinggi.
Alasannya adalah karena Agus sudah ada agenda lain yakni bertemu dengan masyarakat lewat gerilya politik yang memang menjadi fokus utama dalam strategi kampanye Agus kali ini.
Menghadiri debat resmi KPU DKI Jakarta
Untuk pertama kalinya, akhirnya publik dapat melihat Agus berdiskusi dan berdebat bersama dua calon gubernur DKI Jakarta lainnya dalam debat resmi yang diadakan KPU DKI Jakarta perdana pada Jumat, 13 Januari.
Menurut sang ibunda, Kristiani Herrawati yang biasa disapa Ibu Ani Yudhoyono, penampilan putranya di Hotel Bidakara sangat memuaskan.
“Selama ini orang mengatakan bahwa Agus anak ingusan, tidak berani berdebat, malam ini dia membuktikan bahwa dia berani,” ujar Bu Ani sesaat setelah acara debat selesai.
Agus dan Sylvi pun tampil dalam dua debat resmi berikutnya karena memang acara ini adalah program resmi dari KPU DKI Jakarta yang harus dilalui oleh seluruh pasangan cagub-cawagub.
(BACA JUGA: Debat Pilgub DKI: Duet Ahok-Djarot ‘serang’ Agus Harimurti)
Hasil survey menurun
Pasca debat pertama dan kedua, lembaga survei Charta Politika mengeluarkan hasil jajak pendapat yang memperlihatkan turunnya elektabilitas Agus-Sylvi.
Pada Rabu, 1 Februari, Charta Politika mengumumpkan bahwa Ahok-Djarot masih memimpin suara sebanyak 36,8 persen, diikuti dengan pasangan Anies-Sandi sebesar 27 persen. Sementara hanya ada 25,9 persen yang memilih Agus-Sylvi.
Menurut Direktur Eksekutif Charta Politik Yunarto Wijaya debat adalah salah satu faktor penting yang menjadi landasan para calon pemilih menentukan pilihannya.
“Debat dan diskusi adalah salah satu budaya kaum muda. Sehingga mereka juga dapat menilai calon-calon tersebut,” katanya.
(BACA JUGA: Survei Charta Politika: Duet Ahok-Djarot mulai dilirik perempuan)
Debat terakhir
Debat ketiga cagub-wagub DKI Jakarta 2017 yang digelar pada Jumat, 10 Februari, di Hotel Bidakara berlangsung panas. Debat terakhir jelang Pilkada Serentak 15 Februari ini mengangkat tema masalah kependudukan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat jakarta, termasuk isu terkait pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, anti narkotika, dan kebijakan disabilitas.
Dalam pernyataan penutupnya, Agus menyampaikan bahwa Jakarta membutuhkan seorang pemimpin baru yang peduli dan cinta pada rakyatnya.
“Terlalu banyak data yang menunjukkan kegagalan pemerintah Jakarta saat ini. Kegagalan bisa diperbaiki, tapi untuk perbaiki karakter sangat sulit. Kekerasan demi kekerasan tidak bisa diterima. Ucapan yang bisa memecah belah kita tidak bisa diterima,” tutur Agus.
Penutupan masa kampanye
Pada hari terakhir masa kampanye pada Sabtu, 11 Februari, Agus-Sylvi mengadakan acara kampanye akbar yang bertempat di Stadion Soemantri Brojonegoro, Jakarta Selatan.
Beberapa artis terlihat ikut mengisi acara tersebut, antara lain Maliq and D’Essentials, TIPE-X, Wali, dan Cita Citata.
Menurut laporan Polda Metro Jaya, terdapat sekitar 20 ribu orang yang menghadiri kampanye akbar tersebut.
(BACA JUGA: Agus Harimurti: Salah pilih, menyesal tujuh turunan)
Akankah strategi dan upaya Agus-Sylvi berbuah kemenangan di Pilkada DKI? Tunggu jawabannya pada Rabu, 15 Februari mendatang! —Dengan laporan Sakinah Ummu Haniy/Ursula Florene/Santi Dewi/Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.