Pilkada 2017: Dua kelompok massa bentrok di Papua, satu orang tewas

Banjir Ambarita

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pilkada 2017: Dua kelompok massa bentrok di Papua, satu orang tewas
Sebelumnya Kantor KPUD juga dirusak

PAPUA, Indonesia (Update) — Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Intan Jaya, Papua, memakan korban. Satu orang dilaporkan tewas dan belasan lain luka-luka dalam bentrok antara dua pendukung pasangan calon di Sugapa ibukota Intan Jaya, Jumat pagi.

Seorang saksi bernama Pterus mengatakan saling serang terjadi antara massa pendukung pasangan calon nomor 2 Yulius Tipagau-Yunus Kalabetme dengan massa pendukung petahana nomor urut 3 Natalis Tabuni-Yan Kobogoyauw.

“Jumat pagi pukul 05.30 WIT, kembali terjadi saling serang menggunakan panah di kediaman Bupati Intan Jaya Natalius Tabuni,” kata Pterus saat dikonfirmasi pada Jumat, 24 Februari 2017.

Akibat bentrok tersebut, seorang warga dikabarkan tewas dan belasan lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, sejumlah rumah di lokasi bentrokan juga hangus terbakar.

Sehari sebelumnya sekelompok massa juga dilaporkan merusak Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Intan Jaya. Mereka melempari kantor tersebut dengan batu dan kayu.

Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan bentrok antar dua kubu dipicu ketidakpuasan atas kinerja KPU setempat. “Ada kelompok massa yang tak puas, kemudian diprovokasi sehingga melakukan tindakan anarkis, merusak dan membakar,” kata Paulus. 

Bentrok, Paulus melanjutkan, terjadi di sekitar Sugapa ibukota Intan Jaya, menyebabkan tiga rumah warga yang terbakar dan seorang warga tewas bernama Kolenga Kawenda. “Belasan lainnya luka-luka, rumah warga juga dibakar,” Paulus melanjutkan. 

Paulus menduga ada provokator dalam aksi anarkistis. Pihaknya bakan telah mengidentifikasi provokator tersebut. “Berinisial MT. Dia yang suruh serang KPU dan kelompok lain,” katanya. 

Saat ini situsi di lokasi sudah kondusif setelah Polda mengerahkan 400 personil gabungan TNI-Polri. Meski begitu Paulus mengatakan pihaknya masih akan menambah pasukan ke Intan Jaya. “Kami tambah pasukan dari Timika dan Nabire 3 SSK, tapi hari ini belum bisa berangkat karena faktor cuaca,” katanya. 

Ia berharap pelaksanaan pleno perhitungan dan penetapan perolehan suara ditunda sementara hingga suasana kondusif. “Kami sih minta plenonya ditunda dulu sampai situasi benar-benar tenang,” paparnya.  —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!