Menghitung dana kampanye Anies-Sandi dan Ahok-Djarot di putaran kedua Pilkada DKI

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menghitung dana kampanye Anies-Sandi dan Ahok-Djarot di putaran kedua Pilkada DKI
Menjadi gubernur atau wakil gubernur DKI Jakarta memang membutuhkan modal besar.

JAKARTA, Indonesia — Menjadi gubernur atau wakil gubernur DKI Jakarta memang membutuhkan modal besar. Tak cukup satu atau dua miliar, tapi puluhan miliar.

Hal ini setidaknya terungkap saat pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno membeberkan dana yang telah mereka gelontorkan selama masa kampanye putaran kedua.

Selama kampanye putaran kedua, duet Anies-Sandi telah mengeluarkan tak kurang dari Rp 18 miliar. Sekitar Rp 17.9 miliar di antaranya habis untuk membiayai kampanye.

Sebagian besar dana tersebut berasal dari kocek Sandiaga, yakni sebesar Rp 16 miliar.  Sisanya, yakni Rp 1,5 miliar disebutkan berasal dari swasta dan saldo awal sebesar Rp 553 juta.

Angka ini lebih sedikit dari dana yang mereka dapatkan pada kampanye putaran pertama. Saat itu Anies-Sandi mendapatkan Rp 65,3 miliar. Dari jumlah ini, sebanyak Rp 64,7 miliar telah digunakan untuk kampanye.

Sehingga, jika ditotal, penerimaan yang masuk ke pasangan Anies-Sandi selama dua kali masa kampanye sebesar Rp 82,8 miliar. Sebagian dana ini habis untuk kampanye.

Lalu bagaimana dengan pasangan Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat?

Bendahara Tim Pemenangan Ahok Charles Honoris mengatakan Ahok-Djarot menghabiskan tak kurang dari Rp 31,7 miliar selama masa kampanye putaran kedua.

Charles merinci dana tersebut antara lain berasal dari sumbangan individu Rp 10 miliar, Rp 17 miliar dari badan hukum, dan 4,8 miliar dari dana sisa kampanye putaran pertama. —Rappler.com

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!