SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
JAKARTA, Indonesia — Tim sukses pasanganc alon nomor dua Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat menerima banyak laporan kecurangan dan intimidasi di berbagai Tempat PEmungutan Suara (TPS). Karena hal tersebut, mereka mengatakan banyak pendukung yang tak berani menggunakan hak pilihnya.
Hingga pukul 13.30, tercatat ada 13 kejadian yang tersebar di seluruh Jakarta. Di TPS 70 komplek huni Kosambi, beredar video pemilih pasangan calon nomor 2 diancam dengan kekerasan verbal sehingga membuat suasana tidak kondusif, dan warga takut untuk memberikan suara.
Di daerah lainnya, kejadian beragam mulai dari saksi yang dipersulit untuk masuk ke TPS, hingga tak ada saksi dari paslon 2 di dalam area TPS. Namun, mayoritas masalah dapat diselesaikan lewat koordinasi dengan kepolisian.
Sementara itu, Tim Ahok-Djarot umumkan temuan kecurangan di sejumlah TPS. | @kuchuls pic.twitter.com/h13E1IxYOg
— Rappler Indonesia (@RapplerID) 19 April 2017
Terutama bagi warga yang tak dapat memilih karena takut dengan tekanan, mendapat kawalan dari aparat kepolisian. Terkait dengan intimidasi verbal di TPS namun didiamkan aparat, Emmy menilai seharusnya KPPS yang bergerak.
“Makanya KPPS harus netral, kalau berpihak, juga RT-RW-nya biasanya ada kejadian eperti ini,” kata Emmy. Ia berharap penyelenggara dapat tetap menjaga netralitas mereka selama perhelatan berlangsung.
Sementara itu, hasil berbagai survei menunjukkan pasangan Anies-Sandi unggul dengan selisih lebih dari 5 persen. —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.