Termakan rekayasa fotografi Agan Harahap

Johana Purba

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Termakan rekayasa fotografi Agan Harahap
Agan Harahap, ahli rekayasa fotografi, senang jika karyanya bisa menghibur masyarakat dan ‘menyerang’ pejabat publik

 

Fotografer dan seniman asal Jakarta, Agan Harahap, memiliki selera humor yang baik untuk mengakomodir karya-karyanya. Mantan fotografer di majalah musik ternama ini bermain dengan jenaka dengan menyasar public figure sebagai objek fotografinya. Anda mungkin satu dari orang yang terkecoh bahwa pentolan band Metallica James Hetfield pernah hang out bareng Agan di rumahnya, atau ketika aktor Hollywood Ryan Gosling membawa jamu Tolak Angin di kantung jaketnya. 

Pria berumur 34 tahun ini juga menemukan kesenangan di ranah politik dengan merekayasa foto Presiden terpilih Joko “Jokowi” Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla. Agan yang berdarah Batak ini juga ‘dekat’ dengan keluarga mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Lihat saja foto Agan yang sedang dicium pipinya oleh mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono. Ada pula momen ketika ia memperkenalkan putri semata wayangnya, Merdu, kepada keluarga Yudhoyono. Semua lucunya dapat dilihat di account Instagram Agan yang sudah memiliki lebih dari 18.000 followers

Rekayasa foto yang dibuat Agan pun kerap mengundang kontroversi di media massa. Banyak media massa, online khususnya, yang terkecoh dengan hasil karya Agan. Mereka memakan mentah-mentah foto-foto rekayasa Agan seakan kejadian yang terekam benar adanya. 

Menanggapi hal itu, pria yang kini memilih tinggal dengan tenang di Yogyakarta itu hanya bisa tertawa kecil. Seperti bio yang tertulis di akun Twitter-nya, Agan hanya mencoba hidup “sederhana, jujur, apa adanya”. 

Saya ngobrol dengan Agan melalui e-mail, mencoba mengenal lebih lanjut sosok pria yang jago menggunakan aplikasi Adobe Photoshop ini.

Sejak kapan mulai ‘merekayasa’ foto dengan objek selebriti?

Gue mulai ‘foto-foto bareng’ dengan selebriti semenjak 3 tahun yg lalu. Gue terinspirasi dari album Facebook temen gue. Dia, yang notabene anak rantau di Jakarta, mem-posting ‘kedekatannya’ dengan selebriti-selebriti di Tanah Air. Dan gue lihat dari komentar-komentar dari Facebook-nya, secara sosial, statusnya tiba-tiba jadi lebih di atas dari kawan-kawannya di daerah asalnya. 

Dari sini, gue mulai sadar bahwa berfoto bareng dengan seseorang tokoh yang dianggap penting, secara langsung atau tidak, dapat mengubah cara pandang orang di sekitar medan sosialnya.

Tidak heran kalo kita sering lihat di rumah-rumah orang, banyak yang masih memajang fotonya ketika bersalaman dengan pejabat.

Salah satu hasil karya Agan Harahap menempatkan Presiden Jokowi berfoto selfie dengan pop star Justin Bieber. Screen grab dari Instagram.com/aganharahap

Moment apa yang biasa digunakan untuk kemudian merekayasa foto public figure dan pribadi?

Pada awalnya, gue acak aja dalam menentukan atau membuat momentum dalam foto-foto gue. Tapi makin ke sini, gue mulai menyertakan komponen-komponen pendukung sesuai dengan animo yang sedang berlaku dalam masyarakat. Dan gue mulai memperhitungkan timing, kapan waktu yang tepat untuk mem-publish karya gue.

Bagaimana sih triknya bikin rekayasa foto jadi mulus banget?

Sebetulnya nggak ada trik khusus. Tapi kalo buat gue, itu lebih kepada pemahaman logika fotografisnya aja. Misalnya, arah cahaya, bayangan, perspektif, dan sebagainya

Foto Agan dan Metalicca sempat mengecoh banyak orang khususnya fans Metallica. Dari mana idenya?

Gue sebenernya sama sekali bukan pendengar musik metal. Gue juga bukan fans Metallica. Beberapa hari sebelum konser [Metallica di Jakarta tahun 2013], timeline udah mulai semarak dengan hal-hal yang berbau metal. Dan gue mulai agak risih aja sama orang-orang yang ‘mendadak metal’, yang tiba-tiba kultwit lah soal metal, tiba-tiba mendadak jadi pakar dalam musik metal dan sebagainya. Dan serial itu sengaja gue dedikasikan untuk ‘ngerjain’ para khalayak ‘mendadak metal’ tadi. Gue nggak nyangka kalau begitu banyak yang kemakan sama ‘cerpen’ gue itu.

Ada rekayasa foto edisi produk dalam negeri, kayak minyak angin, Ryan Gosling minum Tolak Angin, dan sebagainya. Itu karena iseng atau iklan sponsor?

Oh nggak. Itu cuma iseng aja kok. Sebab gue lagi bosen aja memindahkan orang dalam satu scene yang mustahil. Dan tiba-tiba gue iseng memindahkan barang di suatu scene yang bisa jadi memungkinkan tapi janggal.

Kenapa nggak merekayasa foto artis dalam negeri ya?

Kalo sama artis lokal ya nggak usah repot-repot ngedit pake Photoshop. Selain itu, efek ‘mustahil tapi nyata’-nya jadi nggak berasa. Tentu nggak bisa disamain ketika Ryan Gosling minum Tolak Angin, sama Hedi Yunus minum Tolak Angin kan?

Aktor Hollywood mengantongi satu sachet Tolak Angin! Tenang, ini hanya hasil rekayasa Agan Harahap. Screen grab dari Instagram.com/aganharahap

Sudah ada tawaran komersil yang masuk?

Udah ada beberapa, tapi gue nggak sreg. Karena menurut gue, selain idenya nggak asik, yang gue kejar juga bukan nominal. 

Agan ngerjain meme juga nggak?

Nggak. Untuk ngerjain meme berbayar itu terlalu sulit untuk gue. Karena gue masih terlalu susah untuk berkompromi dengan ide yang menurut gue jelek, tapi harus dikemas seolah-olah jadi keren. Buat gue kalo udah pada dasarnya butut, ya butut aja. Menurut gue untuk menghasilkan meme yang keren itu susah karena dibutuhkan reflek yang cepat, insting yang tajam untuk membaca situasi yang sedang terjadi di publik serta otak yang rada korslet. Makanya selama ini gak pernah ada meme berbayar yang keren.

Sebenernya passion Agan apa sih?

Passion gue adalah mencoba mencerdaskan bangsa. Hahaha. Sampai saat ini gue udah cukup puas bisa menghibur orang melalui karya-karya gue.  

Seringkali media salah tangkap dengan foto Agan. Apakah Agan kesel atau merasa lucu? 

Sejujurnya, gue sangat senang dan puas bila ada media yang terkecoh dengan karya-karya gue. Media terkadang terlalu jumawa dengan berbagai predikat ‘klise’ yang disandangnya sehingga sesekali terjebak dengan hal-hal konyol (seperti karya-karya gue). Tapi yang menyedihkan adalah masyarakat yang ikut termakan dengan hal-hal yang konyol karena media yang salah kaprah. 

Agan nggak takut kalo karyanya dituduh melanggar hak cipta orang lain?

Disini gue bertindak dan memosisikan diri gue sebagai apropriator, merespon bentuk yang sudah ada. Di lingkup seni rupa, praktik apropriasi ini sudah sangat sering dilakukan. Dan sebagai seniman, gue bekerja dengan kesadaran itu serta menempatkan karya-karya gue dalam koridor wilayah seni yang jelas. 

Apakah pernah ada objek foto yang komplain karena karyanya dianggap menyinggung atau melecehkan mereka? Seperti Pak SBY atau Ratu Atut, misalnya?

Sejauh ini belum ada karena gue cuma seserpih bagian dari segudang permasalahan lain yang mereka harus hadapi dan pertanggungjawabkan.

Kalo Agan terpilih masuk kabinet Jokowi-JK, Agan mau menjabat sebagai menteri apa?

Gue nggak mau jadi menteri karena jabatan menteri terlalu prosedural. Gue cukup jadi rakyat biasa yang bisa sewaktu-waktu dengan mudah ‘menyerang’ mereka dengan karya-karya gue. —Rappler.com

Agan Harahap yang humoris dan apa adanya ini bisa didekati di Twitter @aganharahap. Untuk melihat karya rekayasa Agan serta kesehariannya, kamu bisa follow dia di akun Instagram-nya @aganharahap dan blog pribadinya http://melmanandthehippo.blogspot.com/

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!