‘Selamat jalan Khairunisa, kami ikhlas’

Muna Su'ud

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

CEO Tony Fernandes ikut mengantarkan jenazah Khairunnisa.

PRAMUGARI AIR ASIA. Foto pramugari Air Asia QZ8501 Khairunnisa dipajang di posko Crisis Center, Bandara Juanda Surabaya. Foto oleh Kartika Ikawati/Rappler

PALEMBANG, Indonesia – Suara dari mulut anak-anak kecil yang ikut mengucap “Allahu Akbar” itu membuat bulu kuduk merinding. Suara kecil nyaring mereka berbaur dengan kerasnya seruan takbir dari ratusan orang-orang dewasa saat peti jenazah pramugari AirAsia Khairunisa Haidar Fauzi dibawa keluar rumah untuk dimasukkan kembali ke mobil ambulan. Sejumlah mata ibu-ibu memerah menahan haru tangis. Sebagian lagi “pecah” dan terisak.

Usai disholatkan di rumahnya di Jl Pipa, Kelurahan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, Palembang, jenazah Khairunisa segera dibawa ke peristirahatannya yang terakhir sekitar pukul 20.20 WIB. Perempuan yang akrab disapa Anis atau Nisa itu dimakamkan di pemakaman keluarga di Bukit Kecil, Palembang. “Dimakamkan malam ini juga,” kata Heni, sepupu Nisa, Jumat, 2 Januari 2015.

Jenazah Nisa tiba di rumah orang tuanya sekitar pukul 19.45 WIB setelah diterbangkan dari Surabaya sekitar pukul 17.00 WIB. Keluarga, teman dan kerabat serta warga dari anak kecil hingga nenek-nenek, yang awalnya meriung duduk di ruang tamu dan halaman depan, langsung berdiri sembari menyebut “Subhanallah” menyambut “kedatangan” Nisa.

Suasana haru semakin terasa saat sejumlah lelaki menggotong peti berwarna coklat yang terbungkus plastik bening dan berhias bunga di atasnya, dibawa masuk ke dalam rumah dari sebuah mobil ambulans yang parkir tepat di pintu depan rumah.

Di hadapan keluarga yang telah menunggu dan sejumlah pejabat Sumatera Selatan, plastik pembungkus peti dibuka. Seorang lelaki berkacamata berdiri di bagian atas peti memegang pigura besar bergambar wajah Nisa yang sedang tersenyum. Datang menyusul di belakangnya Ibu, Ayah, dan dua kakak lelaki Khairunisa. Tampak Ibu Nisa, Rohana terlihat lebih tegar dan berusaha tetap menebar senyum kepada pelayat yang berusaha memeluknya, menyampaikan ucapan belasungkawa.

CEO Air Asia Tony Fernandes dan Crew

PRAMUGARI AIR ASIA. Foto pramugari Air Asia QZ8501 Khairunnisa dipajang di posko Crisis Center, Bandara Juanda Surabaya. Foto oleh Kartika Ikawati/Rappler

Rombongan dari Air Asia, tempat di mana Nisa bekerja hampir dua tahun, menyusul kemudian. Seperti janjinya melalui akun media sosial Twitter miliknya, Chief Executive Officer (CEO) Air Asia Tony Fernandes datang mengantar langsung jenazah Nisa ke rumah duka. Mengenakan pakaian batik lengan panjang berwarna kuning, raut muka Tony terlihat serius dan tegang. Presiden Direktur PT Air Asia Indonesia, Sunu Widiatmoko, turut mendampingi. Mereka berkumpul melingkari peti jenazah Nisa.

Sejumlah pramugari dan pramugara teman Nisa ikut dalam rombongan bosnya. Mereka yang mengenakan seragam merah dan hitam khas crew attendant Air Asia berkumpul terpisah, tak jauh dari peti jenazah Nisa. Saat seorang pramugari tak bisa menahan tangis dan sesegukan memeluk temannya, satu per satu mereka menangis dan berpelukan.

Mewakili Air Asia dan Tony Fernandes, Sunu menyatakan duka yang mendalam bagi keluarga besar Khairunisa. Menurut dia, keberadaan mereka di sini merupakan bentuk ungkapan kesedihan mereka juga yang kehilangan karyawan sebagai keluarga besar Air Asia.

“Kami mengucapkan hormat kami kepada Khairunisa, keluarga, kami ucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya, dan kami berharap almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” kata dia.

“Walaupun tersayat dan pedih ditinggal orang yang disayangi, namun Kami sekeluarga ikhlas menerima takdir tersebut. Semoga almarhumah diterima di tempat yang layak di sisi-Nya.”

Keluarga Ikhlas

Wakil Gubernur Sumsel Ishak Mekki mewakilli keluar Khairunisa menerima utusan Air Asia yang mengantarkan langsung jenazah salah satu karyawannya itu. Dia mengucapkan terima kasih kepada petinggi maskapai Air Asia karena bersedia membawa dan menyerahkan langsung jenazah almarhumah ke Palembang.

“Alhamdulilah Khairunisa dengan cepat dibawa ke Palembang. Ini berkat kesigapan, kesungguhan tim pencari evakuasi jenazah di Pangkalan Bun, Kalimantan. Saya atas nama pemerintah Sumsel, mengucapkan terima kasih kepada jajaran pemerintah pusat, Surabaya, serta tim evakuasi sehingga almarhumah dapat diterima di kediaman Bapak Haidar Fauzi,” ujar Ishak Mekki.

Tak hanya didatangi pejabat daerah, ratusan pelayat ikut mendoakan dengan memadati rumah Nisa sejak sore hari. Belasan karangan bunga berjejer di depan rumah. Antusias warga sempat membuat macet lalu lintas di sekitar rumah duka.

Paman Nisa, Imran Hamid, bersyukur atas bertaburnya doa dari masyarakat untuk sang keponakan tercinta. Dia hanya bisa mendoakan Nisa yang biasa dipanggil “Adek” di keluarga besarnya, pergi dengan tenang. Sebab,  kata dia, bungsu dari tiga bersaudara itu meninggal saat menjalankan tugas sebagai pramugari saat pesawat Air Asia QZ8510 mengalami kecelakaan.

“Adek mati syahid,” ujarnya. “Walaupun tersayat dan pedih ditinggal orang yang disayangi, namun Kami sekeluarga ikhlas menerima takdir tersebut. Semoga almarhumah diterima di tempat yang layak di sisi-Nya,” kata dia menambahkan.-Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!