SUMMARY
This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.
Dalam siaran tertulis di situs Kementerian Luar Negeri Indonesia, KBRI Kuala Lumpur menyampaikan penyesalannya atas cara beriklan perusahaan swasta Malaysia RoboVac yang “tidak sensitif dan merendahkan martabat rakyat Indonesia.”
Iklan itu diterbitkan mesin vakum RoboVac yang menjual alat pembersih lantai dan karpet, dengan sebuah mesin yang bernama Neato Robotics. Pengguna Facebook bernama Okina Fitriani lah yang pertama kali mengunggah foto iklan tersebut ke media sosial.
“KBRI meminta otoritas Malaysia untuk melarang iklan tersebut, termasuk iklan yang ada dalam website perusahaan RoboVac,” pinta Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono dalam rilisnya yang diterima Rappler Indonesia, Rabu.
“KBRI juga meminta Pemerintah Malaysia untuk mengambil langkah guna memastikan bahwa iklan produk apapun yang bersifat rasis dan menciderai perasaan Bangsa Indonesia tidak terulang di kemudian hari,” lanjut Hermono.
Selain mengirimkan nota protes, KBRI juga telah menugaskan retainer lawyer untuk menemui pihak perusahaan dan melakukan analisis hukum guna melakukan langkah-langkah hukum selanjutnya.
Pihak Kemlu menyayangkan adanya isu ini di tengah persiapan kunjungan Presiden Joko “Jokowi” Widodo ke negeri Jiran itu esok hari, 5 Februari.
Menurut situs Kemlu.go.id, iklan tersebut juga ditampilkan di situs neatrobotcleaner.com.my. Namun situs itu tak dapat diakses pada Rabu pagi.
Sedangkan situs resmi RoboVac, www.robovacmalaysia.com, tidak terlihat menampilkan iklan itu.
Ketika dihubungi Rappler Indonesia, distributor produk Neato Robotics di Jakarta mengatakan tak tahu menahu mengenai iklan yang beredar di Malaysia.
“Iklan di Malaysia? Saya tak tahu, tuh,” ungkap salah satu pegawai neatorobotics.co.id yang tak mau disebutkan namanya, Rabu pagi.
Akun Twitter NeatoRobotics di California, AS, mengklarikasi bahwa RoboVac Malaysia tak berafiliasi dengan NeatoRobotics.
@RapplerID This reseller is not affiliated with Neato Robotics in any way. Neato is offended by this derogatory ad
— NeatoRobotics (@NeatoRobotics) February 6, 2015
Laman Facebook RoboVac Malaysia pun tak urung diprotes oleh warga Indonesia yang menyatakan kekecewaannya terhadap iklan yang dibuatnya.
Beberapa komennya bernada rasis dan menghujat keras perusahaan RoboVac.
“Bikin iklannya kaya ngajak perang nih!,” tulis salah seorang pengguna Facebook.
“Guys, ini dia iklan yang sudah menghina TKW Indonesia. So, sesiapa jangan ‘like’ page ini, terus report supaya akun ini boleh close,” kata seorang pengguna lainnya.
“Dah tak de otak langsung korang punye team marketing? Nak buat orang bergaduh ke? Siape yang buat advertising cam ni? Berani buat berani tanggung jawab,” kata seorang pengguna dalam bahasa Malay.
Berikut adalah ungkapan kekecewaan masyarakat Indonesia atas iklan yang dianggap merendahkan TKI:
Lawan “@anishidayah: Iklan yg rasis dan merendahkan PRT migran Indonesia. Pak @jokowi_do2 pripun niki? pic.twitter.com/LVg9BCnvUB“
— frenia nababan (@thefr3y) February 3, 2015
Kawan2 sila kirim sms/wa protest ke hp +60179846323 agar Robovac Msia yg pasang iklan melecehkan PRT migran minta maaf
— Wahyu Susilo (@wahyususilo) February 4, 2015
“Fire your Indonesian maid now!” itu sumfah iklan produk Malaysia (Robovac) yg rasis! GABANGET!!! -_-
— #RespectForMuslims (@Atin12ahma) February 4, 2015
Cuma promo robovac, robot pembantu. Malah ngehina TKI-Indonesia
— KJ✌ [Intan Paramita] (@tanparaa) February 4, 2015
Aduh, Itu Iklan RoboVac, Tak Patut! Bisa Dijerat Hukum Periklanan & Informatika! Masa Gk Menghargai Rakyat Negara Indonesia?
— Grozney206 (@FarrelFebrihady) February 4, 2015
Iklan robovac…malaysia..mudah2an gk jd sara lah…biar pemerintah harus lebih sensitif..
— iksan aishan (@IKSANaishan) February 4, 2015
Pak @jokowi_do2 kalo sampeyan ke Malaysia tgl 5-6 Feb ’15 nanti, sampaikan rasa tak senang kami atas pelecehan ini pic.twitter.com/hqzRk1A6QT
— Wahyu Susilo (@wahyususilo) February 3, 2015
Pemerintah akan tempuh jalur hukum
Menanggapi soal iklan tersebut, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, pemerintah akan menempuh langkah hukum. “Intinya kita tidak suka seperti itu dan pendekatan hukum akan kita lakukan,” katanya pada media di Istana Negara.
Menteri Retno menyebut, iklan itu tidak etis, baik dari tataran pemerintah maupun lembaga yang memuat iklan tersebut.
Saat ini, kata Retno, iklan tersebut sudah dicabut. Tapi KBRI Kuala Lumpur telah memutuskan untuk meneruskan dengan mengambil langkah hukum. “Sudah meminta nasihat dari lawyer (pengacara) kita di sana,” katanya.
Bagaimana menurutmu? Apakah iklan di atas membuatmu tersinggung? —Rappler.com
Add a comment
How does this make you feel?
There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.