Philippine volleyball

Warga Aceh galang #KoinuntukAustralia, protes PM Abbott

Nurdin Hasan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Warga Aceh galang #KoinuntukAustralia, protes PM Abbott
Untuk mengumpulkan koin yang akan disumbangkan ke Australia, seorang anak membongkar celengannya, dan seorang warga lainnya menjual koleksi batu gioknya. Seperti apa antusiasme mereka?

BANDA ACEH, Indonesia – Pernyataan Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbott, yang mengungkit bantuan negaranya untuk korban tsunami Aceh, menggugah sebagian dari warga di tanah rencong tersebut untuk menggalang gerakan #KoinuntukAustralia. 

Masyarakat berbondong-bondong mengumpulkan koin di sebuah posko bersama. Kampanye netizen pun dimulai dengan tagar #KoinuntukAustralia segera mendapat respon dari warga Aceh, terutama mahasiswa. 

Malahan, akun Twitter @iloveaceh yang memiliki 56.500 lebih followers gencar mengajak netizen menyuarakan #KoinuntukAustralia sehingga tagar tersebut berada di urutan teratas trending topik Indonesia, Minggu, 22 Februari 2015. (BACA: Will Australia boycott Indonesia over Bali Nine execution?) 

Selama 3 hari para netizen banyak memposting foto-foto tumpukan uang koin pecahan Rp100 hingga Rp1.000 lewat tagar #KoinuntukAustralia di twitter. Sebagian besar mereka menyesalkan sikap Abbott yang mengaitkan bantuan bagi warga Aceh sebagai upaya agar kedua warganya tidak dieksekusi mati.

Seperti diberitakan sebelumnya, PM Abbott, Rabu, 18 Februari 2015, mengingatkan Indonesia akan bantuan kemanusian yang diberikan Australia saat bencana tsunami menerjang Aceh pada 26 Desember 2004 lalu. Pernyataan itu dilontarkan di tengah menghangatnya isu penolakan hukuman mati 2 warga Australia, Andrew Chan and Myuran Sukumaran. (Baca: Australia PM to Indonesia: Remember how we help

“Australia mengirim bantuan US$ 1 miliar. Kami mengirim pasukan keamanan yang signifikan guna membantu Indonesia dalam operasi kemanusiaan dan Australia kehilangan nyawanya dalam misi membantu Indonesia,” kata Abbott, mengomentari 9 tentara Australia tewas karena helikopter Sea King jatuh dalam misi di Nias, pada 2005.

Dirikan posko bersama

Sebagai wujud keseriusan kampanye #KoinuntukAustralia, komunitas media sosial @iloveaceh dan beberapa organisasi, seperti Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) membuka posko pengumpulan koin hastag #KoinUntukAustralia sejak Sabtu, 21 Februari 2015. 

Salah satu panitia, yang juga koordinator KAMMI Aceh, Aziz Darlis mengatakan bahwa koin yang dikumpulkan  untuk mengembalikan bantuan kemanusiaan yang pernah diberikan Australia buat para korban tsunami Aceh.

“Kami akan kembalikan dana bantuan Australia,” tegas Aziz kepada wartawan. (BACA: Australia PM criticized for Indonesia tsunami aid ‘reminder’

Koordinator Posko, Martunus, yang diwawancara Minggu, 22 Februari 2015 mengatakan selanjutnya, berbagai elemen masyarakat di Aceh akan menggelar aksi kampanye #KoinuntukAustralia di Simpang Lima, pusat ibukota Banda Aceh, Senin, 23 Februari 2015. 

Aksi simpatik itu untuk mengajak warga Aceh mau ikut berpartisipasi mengembalikan bantuan Australia lewat gerakan #KoinuntukAustralia.

“Sejak membuka posko, ratusan warga meminta kami untuk membuka rekening agar mereka bisa menyumbang. Di antara mereka ada korban tsunami yang sudah tinggal di Malaysia dan Hongkong,” katanya seraya menambahkan bahwa pihaknya bersama sejumlah komunitas di Aceh sedang membahas mekanisme cara menyerahkan dana kepada Pemerintah Australia.

Menurut dia, setelah dana yang terkumpul dirasakan cukup, mereka akan menyerahkannya kepada Pemerintah Australia melalui Kedutaannya di Jakarta. 

Bongkar celengan hingga jual batu giok

Beberapa anak-anak di Aceh mulai membongkar celengan mereka untuk mendukung gerakan #KoinuntukAustralia. Mutia, seorang siswa Sekolah Menengah Atas di Banda Aceh mengaku memutuskan untuk membongkar celengannya guna mendukung gerakan #KoinuntukAustralia setelah membaca berita di koran.

“Sebagai seorang warga Aceh, saya kecewa dengan Perdana Menteri Australia yang tega mengungkit bantuan pernah diberikan. Waktu tsunami dulu, kami tidak pernah meminta bantuan dari mereka, tetapi semua orang dari seluruh dunia datang ke sini untuk membantu masyarakat Aceh. Kami yakin bantuan itu diberikan tanpa pamrih,” katanya, seraya menyebutkan uang koin tabungannya akan diserahkan ke posko.

Munar, seorang warga Aceh yang sempat diseret gelombang tsunami 10 tahun lalu, juga mendukung kampanye #KoinuntukAustralia. Menurut dia, tak sepantasnya PM Abbott mengaitkan bantuan kemanusiaan dengan upaya lobi pemerintah Indonesia untuk menghentikan dua warganya dieksekusi mati.

“Ini tentu dua hal yang berbeda. Saya yakin rakyat Australia ikhlas membantu warga Aceh yang terkena tsunami dulu. Kami berterima kasih kepada rakyat Australia serta seluruh penduduk dunia yang telah membantu, tapi kenapa Perdana Menteri Abbott sampai berbicara seperti itu,” ujar karyawan swasta tersebut.

Sejumlah pencinta batu mulia juga ikut menampilkan koleksi mereka di Facebook dan Twitter. Mereka mengaku koleksi giok itu siap dilelang dan dananya diperuntukkan buat menyukseskan gerakan #KoinuntukAustralia. Batu giok dalam beberapa bulan terakhir sedang booming di Aceh.

“Saya siap menjual giok idocrase super milik saya. Uang hasil penjualan ini akan saya sumbangkan untuk mendukung gerakan #KoinuntukAustralia,” ujar seorang pencinta batu mulia di Banda Aceh, Hendro. (BACA: Australia says, executing Bali Nine pair will be grave injustice

Sementara itu, Gerakan Pejuang Rumah Korban Tsunami menggelar aksi lelang giok di Meulaboh, ibukota Kabupaten Aceh Barat, Sabtu, 21 Februari 2015. Koordinator gerakan itu, Edi Candra mengaku aksi pelelangan batu mulia itu untuk membalas jasa Australia yang telah membantu para korban tsunami Aceh.  – Rappler.com

 

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!