Riset: Perempuan Indonesia dambakan suami kaya

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Riset: Perempuan Indonesia dambakan suami kaya

EPA

Hasil riset menunjukkan, pria dan wanita Indonesia belum berubah dalam hal pilihan usia untuk menikah, yaitu 26 hingga 32 tahun. Pada usia seperti ini, biasanya sudah lulus kuliah dan memiliki pekerjaan tetap serta tabungan yang cukup sehingga dianggap ideal untuk menikah
 

JAKARTA, Indonesia- Istilah “cewek matre” pernah populer pada awal tahun 1995, saat grup band Black Skin memperkenalkannya dalam bentuk lagu. Tapi kali ini, kita bukan bicara soal lagu Black Skin, melainkan sebuah hasil riset yang dilakukan biro jodoh profesional asal Singapura, Lunch Actually.

Hasil riset yang dilakukan Lunch Actually menunjukkan bahwa wanita Indonesia cenderung menilai pria dari sisi materi. Dengan kata lain, kebanyakan wanita di Indonesia lebih memilih pria yang memiliki karir yang mapan dan penghasilan yang tinggi.   

Hal ini berbeda dengan wanita di negara-negara lain yang lebih tertarik pada pria yang memiliki kepercayaan diri tinggi, bukan karena kekayaannya. 

Lunch Actually melakukan penelitian terhadap 1.659 responden dengan komposisi 49,01 persen wanita dan 50,99 persen pria dari 4 negara:  Singapura,  Malaysia, Hong Kong, dan Indonesia. Sebanyak 74,08 persen pendidikan responden merupakan tingkat sarjana ke atas. Tingkat kepercayaan penelitian ini 95 persen dengan margin of error mencapai 3 persen. 

Benarkah? Lalu bagaimana perbandingannya dengan laki-laki di Indonesia? 

“Riset kami menemukan 3 alasan besar apa yang menjadi daya tarik dari seorang pria atau wanita. Pria akan tertarik pada wanita karena faktor kecantikan sebesar 44,7 persen, daya tarik fisik sebesar 36,2 persen serta humoris, atau baik sebanyak 31,9 persen,” ujar Violet Lim, CEO Lunch Actually, Senin, 23 Februari 2015. 

Dari penelitian tersebut, tidak ada perbedaan signifikan antara pria di Singapura, Hong Kong dan Malaysia. 

“Sementara wanita Indonesia tertarik pada pria yang memiliki karir dan penghasilan yang mapan dibanding wanita di negara lain yang memilih pria karena rasa percaya dirinya,” ujar Violet. 

Perempuan Indonesia mencari jodoh lewat online dating

Selain hal tersebut, hasil riset Lunch Actually juga mengungkapkan fakta bahwa baik laki-laki dan perempuan Indonesia suka memanfaatkan fasilitas online dating untuk mencari jodoh. 

Terungkap bahwa 49,09 persen pria dan 32.72 persen wanita menggunakan aplikasi online dating untuk mencari pasangannya. 

Dari sisi komposisi umur, pria berusia 21 hingga 30 tahun yang lebih banyak menggunakan aplikasi dibandingkan mereka yang berumur di atas 31 tahun. Sementara untuk wanita, usia 26 hingga 35 tahun yang lebih mayoritas. 

Masih ada perempuan yang lebih suka cara konvensional dalam mencari jodoh

Meski tren menggunakan aplikasi jodoh terus tumbuh, namun mayoritas responden tetap memilih cara konvensional dalam mencari pasangan hidupnya, yakni dengan menggunakan jasa biro jodoh profesional. 

Salah satu alasan mereka memilih jalan konvensional ini adalah untuk menilai cocok tidaknya calon pasangan. Alasan pertama adalah mereka ingin melihat langsung penampilan fisik calon pasangan. Alasan kedua adalah mereka tidak yakin terhadap profil dan kualitas calon pasangan bila hanya mengandalkan aplikasi saja.

“Setiap manusia diciptakan berpasangan” 

Violet juga mengungkap, dalam mencari jodoh, para responden sangat yakin bahwa setiap orang memiliki pasangan hidupnya masing-masing. Sayangnya mereka ragu apakah mereka bisa menemukan jodohnya. 

Wanita lebih banyak memiliki keraguan tersebut (43,90 persen) dibandingkan pria (39,72 persen). 

Hal ini disebabkan karena secara psikologis wanita yang ragu tersebut menganggap bahwa mereka tidak seagresif wanita lain dalam mengejar jodoh. Di samping itu pula, keraguan timbul karena mereka memiliki standar yang tinggi dalam memilih calon suami dan tidak ada pria yang memenuhi standar tersebut.

Umur ideal menikah menurut para lajang di Indonesia adalah 26-32 tahun

Jika di Hong Kong umur ideal untuk menikah adalah 33 tahun ke atas, maka di Indonesia responden memilih usia lebih muda untuk menikah.

“Pria dan wanita Indonesia belum berubah dalam hal pilihan usia untuk menikah, yaitu 26 hingga 32 tahun. Pada usia seperti ini, biasanya sudah lulus kuliah dan memiliki pekerjaan tetap serta tabungan yang cukup sehingga dianggap ideal untuk menikah,” tuturnya lagi. —Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!