Kontroversi promosi jabatan polisi ‘penciduk’ Bambang Widjojanto

Lina

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kontroversi promosi jabatan polisi ‘penciduk’ Bambang Widjojanto
Siapa Kombes Viktor? Apa hubungannya dengan Bambang Widjojanto? Cari tahu di sini catatan-catatan tentang Kombes Viktor.

JAKARTA, Indonesia — Enam belas anak buah Komisaris Jenderal Budi Gunawan di Lembaga Pendidikan Polri mendapat kenaikan pangkat. Mereka diangkat menjadi pejabat di Markas Besar Kepolisian RI dan kepala kepolisian daerah. 

Pengangkatan dituangkan dalam keputusan tanggal 5 Maret 2015 bernomor ST/494/III/2015 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Jabatan di Lingkungan Polri. 

Salah satu dari pejabat yang naik pangkat adalah Komisaris Besar Pol Viktor E. Simanjuntak.

Siapa dia? Viktor adalah Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri yang ikut melakukan penangkapan kepada mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto.

(BACA: Jumat keramat untuk Bambang Widjojanto

Pengangkatan Kombes Viktor dianggap kontroversial. Ombudsman Republik Indonesia, misalnya, menyayangkan peningkatan jabatan yang diterima Kombes Viktor. Ombudsman menganggap Viktor melabrak sejumlah aturan. 

“Ya, sebenarnya kita tidak masuk di soal promosi atau demosi, itu kan wewenang mereka. Tapi dari sisi logika agak disayangkan karena yang direkomendasi kita juga melanggar maladministrasi, justru malah dipromosikan. Itu kan kewenangan, kan betul. Tapi logika kita tetap tidak masuk,” kata anggota Ombudsman bidang pengaduan dan penyelesaian laporan, Budi Santoso, di Jakarta, Jumat, 6 Maret. 

Catatan buruk Kombes Viktor

Bambang Widjojanto pernah memprotes Kombes Viktor, ketika melakukan penjemputan pada dirinya, 23 Januari 2015 silam. Penjemputan itu dilakukan Viktor dan satuannya dalam rangka akan memeriksa Bambang sebagai tersangka kasus dugaan penghasutan kesaksian palsu Pemilu Kepala Daerah Kotawaringin Barat.

(BACA: Bambang Widjojanto ditangkap polisi)

Tim kuasa hukum Bambang kemudian mempermasalahkan penangkapan yang dilakukan  Viktor dan satuannya itu. Kehadiran Kombes Victor dalam penangkapan tersebut dianggap melabrak aturan, karena Victor adalah perwira menengah di Lembaga Pendidikan Kepolisian. 

Namun, kepolisian langsung membela Kombes Viktor. Tak tanggung-tanggung, pembelaan itu datang langsung dari Kepala Polisi RI definitif Komisaris Jenderal Badrodin Haiti.

Menurut Badrodin, Viktor memimpin penangkapan Bambang pada 23 Januari lalu karena tugasnya sebagai penyidik Polri. “Kombes Viktor itu penyidik. Ada skep (surat keputusan) penyidiknya. Saya yang tanda tangan,” katanya.

Viktor tangkap Bambang tanpa surat? 

Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) juga pernah melaporkan Viktor ke Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian RI. 

Staf Divisi Pembelaan Hak Sipil dan Politik, Arif Nurfikri, mengatakan, laporan dibuat terkait status Viktor yang bukan penyidik. “Kalau memang BKO juga harus tanya ke Kabareskrim mengingat dia bukan penyidik,” katanya di Mabes Polri. 

Selain itu, Arif juga mempertanyakan latar belakangnya yang dari Lembaga Pendidikan Polri. Latar belakang itu menimbulkan kecurigaan, karena Viktor berasal dari divisi yang sama dengan Komjen Budi Gunawan, yang saat itu dijadikan tersangka kasus dugaan penerimaan suap oleh KPK. (BACA: KPK tetapkan calon Kapolri Budi Gunawan tersangka rekening gendut

Polisi: ‘Kombes Viktor is the right man in the right place’

Inspektur Pengawasan Umum Polri Komisaris Jenderal Komisaris Jenderal Dwi Prayitno mengatakan Victor sudah memenuhi syarat untuk duduk sebagai direktur di Badan Reserse dan Kriminal.

“Sudah waktunya mereka dipromosikan. Karena kan mana yang tepat, right man on the right place ya,” ujar Dwi, di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Komjen Dwi menyebut, setiap orang punya hak untuk mendapatkan penghargaan untuk dipromosikan. “Saya rasa kalau sudah keputusan pimpinan dan Wanjakti, ya kita melaksanakan,” katanya. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!