Menyiapkan diri untuk menikmati Nyepi di Bali

Anton Muhajir

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Menyiapkan diri untuk menikmati Nyepi di Bali

EPA

Bukan rahasia lagi jika warga Bali sedang memperingati hari Nyepi, tak ada aktivitas berarti. Blogger Rappler di Denpasar berbagi cerita tentang pengalamannya di hari Nyepi.

DENPASAR, Indonesia – Sabtu, 21 Maret 2015, umat Hindu di Indonesia, terutama Bali, akan merayakan Hari Raya Nyepi. Selama 24 jam perayaan Nyepi, umat Hindu akan melakukan Catur Brata Penyepian atau 4 pantangan yang harus dilaksanaan saat Nyepi.

Empat pantangan tersebut melingkupi Amati Geni atau tidak menyalakan api, Amati Karya atau tidak bekerja, Amati Lelungan atau tidak bepergian, serta Amati Lelanguan atau tidak bersenang-senang.  

Karena itulah, selama Nyepi besok, Bali akan hening. Tidak ada aktivitas sama sekali di luar rumah. Bahkan Bandara Ngurah Rai pun akan menghentikan aktivitas selama 24 jam. Pada malam hari, Bali akan gelap gulita. Tidak ada warga yang boleh menyalakan lampu di luar rumah.

Begitu pula dengan hiburan. Semua saluran televisi dan radio akan dimatikan, khusus untuk siaran di Bali.

Bali selama 24 jam akan beristirahat. Memberi jeda dan napas lebih segar pada Bumi. Tak ada suara dan polusi sama sekali.

Dalam perhitungan kalender Bali, pergantian waktu terjadi pada pukul 6 pagi. Karena itu, waktu Nyepi pun akan dimulai pada pukul 6 pagi dan selesai pada pukul 6 pagi keesokan harinya.

Karena Bali akan benar-benar beristirahat selama 24 jam, ada baiknya kamu menyiapkan diri secara khusus. Ini terutama bagi orang yang pertama kali merasakan Nyepi di Bali.

Makanan secukupnya

Sebelum Nyepi dilaksanakan, siapkan makanan secukupnya di rumah. Sebab, tidak akan ada satu pun restoran atau warung yang buka selama Nyepi.

Tidak usah panik atau maruk seperti pengalaman saya sendiri saat pertama kali merasakan Nyepi di Bali. Waktu itu saya membeli banyak sekali bahan makanan seolah-olah bakal puasa sebulan. Semata karena tidak tahu dan cenderung takut kelaparan. 

Padahal, sekali lagi, Nyepi hanya 24 jam. Hanya selama 3 kali waktu makan: sarapan, makan siang, dan makan malam. Cukup.

Tapi, ada baiknya tambahkan dengan keperluan untuk sarapan pada keesokan hari setelah Nyepi. Sebab, pada pagi hari setelah Nyepi warung-warung di Bali pasti masih tutup.

Jika kamu suka ngemil, siapkan camilan Anda. Lagi-lagi secukupnya saja. Tak usah berlebihan.

Nonton ogoh-ogoh

Ogoh-ogoh merepresentasikan "setan" di hari Nyepi di Bali, 10 Maret 2013. Foto oleh Made Nagi/EPA

Jika makanan sudah siap, jangan lupa siapkan pula kamera. Kenapa? Karena sehari menjelang Nyepi akan menjadi semacam perayaan massal di Bali. Tiap desa di Bali akan mengadakan pawai ogoh-ogoh, patung raksasa simbul Butha Kala yang menjadi bagian dari upacara Pengrupukan.

Sebelum dibakar, patung raksasa ini akan diarak terlebih dulu oleh anak-anak muda di banjar tersebut. Dengan beragam bentuk dari yang menyeramkan, lucu, hingga kritis, ogoh-ogoh menjadi wujud kreativitas anak-anak muda di Bali. Dia tak hanya menjadi simbol spiritualitas.

Pawai ogoh-ogoh biasanya dilakukan di perempatan desa. Tiap desa bisa punya puluhan ogoh-ogoh. Mereka diarak dalam iringan gamelan Bali atau, seperti akhir-akhir ini, musik dugem. Anak-anak muda dalam jumlah ratusan atau bahkan ribuan akan mengarak ogoh-ogoh.

Jadi, siapkan kamera untuk menjepret meriahnya Bali saat pawai ogoh-ogoh ini.

Pantangan

Nyepi adalah hari raya sakral bagi umat Hindu di Bali. Begitu pula bagi sebagian umat Hindu yang memiliki ikatan dengan Bali. Oleh karena itu, jika pun kamu tidak melaksanakan Nyepi, wajib hukumnya untuk menghormati mereka yang melaksanakan Nyepi.

Ada beberapa hal yang pantang dilakukan sebagai bagian dari penghormatan terhadap umat Hindu yang melaksanakan Nyepi. Selain 4 pantangan di atas, ada beberapa hal lain yang bisa dipertimbangkan.

Menghalau cahaya

Ini penting terutama jika rumah atau kamar jamu punya jendela agak terbuka atau tembus oleh cahaya. Menyalakan lampu di dalam rumah sebenarnya tak masalah. Tiap orang di Bali yang merayakan Nyepi sekalipun pasti melakukan ini. Tapi, jangan sampai cahaya tersebut keluar rumah.

Biasanya, pada malam hari saat Nyepi akan ada petugas adat (pecalang) yang akan memeriksa rumah warga. Pecalang akan memperingatkan warga agar tidak menyalakan lampu hingga cahayanya keluar rumah atau terlihat dari jalan.

Karena itulah akan lebih baik jika sejak semula kamu sudah menyiapkan diri agar cahaya di dalam rumah tak sampai mengganggu kekhusyukan Nyepi.

Tidak jalan-jalan

Selama Nyepi, kita tak boleh jalan-jalan. Ada sebagian pecalang yang sangat saklek dan kaku. Misalnya sampai membatasi orang keluar rumah.

Tapi, pada umumnya aturan ini agak fleksibel. Sebagian besar tetangga saya yang merayakan Nyepi biasanya santai saja mengobrol di gang. Sebagian lain malah asyik main ceki, baik sekadar permainan maupun judi. Jadi, tak usah khawatir, kamu masih bisa melakukan aktivitas bersama tetangga, asal dalam wilayah terbatas.

Namun, jangan sampai kamu berjalan-jalan hingga jalan besar. Apalagi jika menggunakan kendaraan bermotor. Jelas akan ditangkap pecalang.

Batasi hiburan

Umat Hindu sedang khusyuk mengikuti ritual hari nyepi di Bali, 11 Maret 2013. Foto oleh Mast Irham/EPA

Sebenarnya, pada saat Nyepi umat Hindu tak boleh melaksanakan hiburan. Tapi, pada praktiknya masih banyak yang menghibur diri dalam skala kecil dan terbatas. Beberapa teman saya yang Hindu malah menyiapkan film-film di rumah mereka. 

Karena itu, kamu yang tak melaksanakan Nyepi juga pasti boleh. Kamu hanya harus tenggang rasa, mengatur agar suara musik atau film tak sampai keluar rumah. Batasi untuk penggunaan sendiri. 

Hal ini terutama berlaku pada malam hari saat Nyepi. Dalam gelap dan sepi, suara musik atau film akan lebih mudah didengar.

Saya sendiri cenderung tidak menikmati hiburan apapun pada saat Nyepi. Tidak juga dengan media sosial. Selama 24 jam, saya dan keluarga, meskipun tak melaksanakan Nyepi, mencoba memutuskan diri dari dunia maya. Kamu bisa melakukan hal sama. Biar turut menikmati rehat sehari tanpa Internet.

Lalu apa kegiatan yang bisa dilakukan biar tidak mati gaya selama Nyepi?

Banyak. Bermainlah bersama keluarga atau teman. Kembali ke permainan-permainan tradisional tanpa tergantung Internet atau listrik. Congklak. Kartu remi. Monopoli.

Atau, bacalah buku. Buku-buku yang selama ini hanya teronggok di rak atau sekadar jadi koleksi sudah saatnya dikeluarkan kembali. Nyepi menyadarkan kita betapa pentingnya tenggelam di kedalaman buku di tengah ingar-bingar informasi saat ini.

Pada malam hari, keluarlah dari kamar. Duduk di beranda dan menikmati langit. Dengan cuaca total gelap, langit Bali saat Nyepi biasanya akan terlihat cantik sekali.

Terakhir, tidurlah lebih awal dan lama. Esok, pukul 6 pagi ketika Nyepi sudah selesai, kamu bisa bangun lebih awal dan menikmati udara. Setelah 24 jam tanpa kendaraan bermotor, udara Bali setelah Nyepi biasanya segar sekali. Inilah berkah usai Nyepi, udara segar tanpa polusi. —Rappler.com

Anton Muhajir adalah seorang jurnalis dan blogger di Bali. Kunjungi blognya dianton.nawalapatra.com dan follow Twitter-nya di @antonemus.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!