Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tak hadiri Konferensi Asia-Afrika

Yuli Saputra

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un tak hadiri Konferensi Asia-Afrika
Meski rumor awalnya menyebutkan Kim Jong-un akan hadiri KAA, Korea Utara mengirimkan Ketua Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara Kim Yong-nam sebagai perwakilannya.

 

BANDUNG — Indonesia. Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un sempat dikabarkan akan menghadiri Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), namun Kementerian Luar Negeri Indonesia memastikan bahwa pemimpin berusia 32 tahun itu batal hadir, Rabu, 1 April.

“(Dari) Korut (Korea Utara) kami mendapat konfirmasi bahwa yang hadir adalah Ketua Presidium dari komite rakyatnya, yang biasa melakukan kunjungan ke luar negeri,” kata Direktur Kerjasama Intra Kawasan Asia Pasifik-Afrika Kementrian Luar Negeri Benyamin Carnadi usai melakukan gladi kotor KAA di Bandung, Rabu.

Tokoh yang dimaksud Benyamin adalah Kim Yong-nam, Ketua Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Korea Utara. Benyamin menyatakan Kim Yong-nam sudah dipastikan hadir menggantikan Kim Jong-un.

“Sudah ada dalam list untuk Korea Utara, sudah confirm,” tegasnya. 

Namun Benyamin tidak bisa mengungkapkan alasan ketidakhadiran Kim Jong-un.

“Itu kan nggak ada (pemberitahuan). Kita serahkan ke negara itu. Kita hanya mengundang, negara itu yang menentukan siapa yang hadir,” lanjut Benyamin.

Sementara itu, dari 109 negara yang diundang, baru 20 negara yang memastikan akan hadir, di antaranya Ethiopia, Tiongkok, Sri Lanka, Vietnam, India, dan Bangladesh.

“Jadi negara-negara pendiri dan juga pencetus serta penggagas KAA 1955,” kata Benyamin.

Lebih jauh, Benyamin menuturkan sejumlah agenda pembicaraan antar-negara. Ada beberapa agenda pembicaraan seperti senior officials meeting, Asia-African ministerial meeting, serta head-of-state meeting. Namun Benyamin belum bisa memastikan dengan negara mana Indonesia akan melakukan pembicaraan bilateral.

“Memang ada beberapa permintaan yang istilahnya masih dimatangkan karena harus juga mempertimbangkan ketersediaan waktu,” katanya.

Sementara mengenai apakah Indonesia akan menjadi mediator dalam konlfik Laut Cina Selatan yang melibatkan 6 negara yakni, Malaysia, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, Tiongkok, dan Taiwan, Benyamin mengatakan hal itu di luar agenda KAA.

“Kami pikir fokus kepada kemitraan dan kerjasama Asia-Afrika,” katanya.

Peringatan 60 tahun KAA akan dilaksanakan di dua kota, yaitu di Jakarta pada 19-23 April dan Bandung pada 24 April. 

KAA akan meliputi Asia-Africa Business Summit dan Asia Africa Carnival. 

Tema yang dibawa Indonesia dalam acara tersebut adalah “Penguatan Kerja sama Selatan-Selatan dalam Rangka Meningkatkan Kesejahteraan dan Perdamaian Dunia”. 

Sebanyak 109 negara Asia dan Afrika, 16 negara pengamat, dan 25 organisasi internasional diundang untuk berpartisipasi dalam acara penting ini. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!