Kehidupan ganda pelaku pembunuhan Deudeuh

Henry W

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Kehidupan ganda pelaku pembunuhan Deudeuh
Pembunuh Deudeuh ternyata seorang pengajar paruh waktu. Setelah membunuh, ia beraktivitas seperti biasa. Seperti apa kegiatannya selepas menghabisi nyawa Deudeuh?

JAKARTA, Indonesia — Muhammad Prio Santoso tak berani menatap mata istrinya yang sedang hamil. Rabu, 15 April, dini hari itu, ia dan istrinya sedang terlelap ketika mendengar ketukan pintu di rumah kosnya yang terletak di Bojong Gede, Bogor.

“Waktu itu istri sedang tidur, ada suara ketok pintu. Saya bilang ke istri saya, ‘Nggak usah bangun, saya buka pintu’,” kata Rio. Ia tak mengira jika ia akan dijemput oleh polisi saat itu. 

Tapi istrinya kemudian bangun karena suara pintu yang dibuka di ruang tamu, dan akhirnya menyaksikan Rio diringkus polisi.

Istri Rio tentu saja kaget, karena sebelumnya ia tak menduga suaminya akan diamankan polisi.

Ia tak tahu suaminya diduga membunuh seorang wanita bernama Deudeuh Alfi Sahrin, alias Empi. 

Tubuh Deudeuh yang tanpa busana ditemukan tak bernyawa di kamar kosnya di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat, 10 April. Saat ditemukan, leher Deudeuh terjerat kabel dengan mulut tersumpal kaos kaki.

Setelah hampir sepekan, Polisi berhasil melacak jejak Rio, seorang pengajar paruh waktu berusia 24 tahun, melalui penelusuran telepon genggam Deudeuh dan aktivitas di media sosial.

Sehari-harinya, Rio mengajar di sebuah rumah belajar di bilangan Kedoya, Jakarta Barat. Sebagai orang terdekatnya, istrinya tak mengetahui kegiatan ekstrakurikuler Rio yang gemar menyewa pekerja seks, setidaknya yang terekam melalui Twitter.

Lewat akun Twitter-nya @santos06yoyo ia sering berkomunikasi dengan sejumlah pekerja seks.  

Kini Rio harus mendekam dalam penjara, meninggalkan istrinya yang sedang hamil dan anaknya yang masih berusia 9 bulan.

Bertemu melalui Twitter

Pertemuan Rio dan Deudeuh berawal dari media sosial. Deudeuh yang menawarkan jasa seks melalui Twitter melalui akun @tataa_chubby, pertama kali disapa oleh Rio pada 11 Maret 2015. Dalam bio Twitter-nya Tata memasang tarif Rp 350 ribu per jam di kamar kosnya.

Keduanya berbasa-basi singkat, hingga mereka bertemu untuk pertama kalinya pada 2 April. Pertemuan kedua terjadi pada Jumat, 10 April, lalu. Saat itu Rio yang baru selesai mengajar naik kereta menuju Stasiun Tebet dan melanjutkan berjalan kaki ke tempat kos Deudeuh.

Nasib naas menimpa Deudeuh ketika Rio datang dengan bau asap menempel pada tubuhnya.

“Dia bilang badan saya bau rokok. Dan yang bikin kesal, dia bilang kalau mau pingsan karena mencium bau,” kata Rio kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu, 15 April.

Terbakar emosi, Rio mencoba mencekik Deudeuh, namun korban melawan. Pelaku kemudian menyumpal mulut korban dengan kaus kaki.

Penghuni kamar lain sempat mendengar suara gaduh dari dalam kamar Deudeuh. “Saya mendengar ada orang yang mengetuk pintu. Saya mendiamkan. Setelah merasa aman, saya ke luar dan kabur ke Bogor naik kereta,” aku Rio. 

Dalam kesempatan yang sama, Rio sempat mengambil beberapa barang milik Deudeuh, berupa empat buah telepon genggam merk Samsung, satu buah MacBook mini, satu buah iPad, dan uang tunai Rp 2.800.000. 

Deudeuh ditemukan tewas di kamarnya pada Sabtu, 11 April.

Rio kembali mengajar 

Deudeuh menyimpan daftar pelanggannya dalam sebuah buku. Foto dari Twitter @Tataa_Chubby

Menurut Kepala Unit 1 Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Buddy Towoliu, Rio bersikap seolah tak melakukan tindakan kriminal. Pelaku pelaku beraktivitas seperti biasa selama tiga hari pengejaran.

“Dia masih mengajar,” kata Buddy. 

Salah seorang rekan pengajar Prio, Benni Setiawan, mengatakan lelaki yang sudah beristri tersebut mengajar kelas bimbingan belajar yang diikuti 10 orang. Aktivitas itu dilakukannya rutin sejak akhir tahun 2013.

Rekan Rio mengatakan, sehari setelah melakukan pembunuhan, Rio masih tetap mengajar pada Sabtu, 11 April, pukul 13:00 WIB.

Lalu pada Senin dan Selasa, 13 dan 14 April 2015, ia juga masih mengajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk murid kelas 9.

Menyewa pekerja seks lainnya

3 hari setelah membunuh Deudeuh, Rio mencoba mengontak perempuan lain untuk diajak berhubungan badan. Melalui akun @santos06yoyo, ia mengirim pesan kepada akun @rinaagustinee. Isinya “dm rate nya donz”, meminta tarif yang ditawarkan.

Tweet itu tercatat terkirim pada 13 April 2015 pukul 10:11 WIB, yang juga merupakan tweet terakhir Rio sebelum ia diringkus Polisi. —Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!