FAST FACTS: Konferensi Asia-Afrika, dulu dan sekarang

Adelia Putri

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

FAST FACTS: Konferensi Asia-Afrika, dulu dan sekarang
Indonesia sudah siap mengadakan Konferensi Asia-Afrika. Ini yang kamu perlu tahu tentang perhelatan akbar ini.

JAKARTA, Indonesia — Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah Konferensi Asia-Afrika (KAA). Ini yang perlu kamu tahu tentang KAA.

Enam puluh tahun yang lalu, Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, India, dan Pakistan menginisiasi sebuah pertemuan akbar bagi negara-negara di Asia dan Afrika. Pada 18-25 April 1955, perwakilan dari 29 negara berkumpul di Bandung, Jawa Barat, untuk membicarakan perdamaian, keamanan, percepatan pertumbuhan ekonomi, serta masalah terbaginya dunia menjadi dua blok, barat dan timur, dalam Perang Dingin.

Konferensi ini akhirnya menghasilkan Dasasila Bandung yang berisi komitmen untuk mencapai perdamaian dan kerjasama dunia.

Isi Dasasila Bandung

Gedung Merdeka adalah gedung yang digunakan sebagai tempat Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika tahun 1955. Foto dari aacc2015.id

1. Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

2. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.

3. Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil.

4. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam persoalan dalam negeri negara lain.

5. Menghormati hak-hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian ataupun kolektif yang sesuai dengan piagam PBB.

6. Tidak menggunakan peraturan-peraturan dari pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak melakukannya terhadap negara lain.

7. Tidak melakukan tindakan-tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas wilayah maupun kemerdekaan politik suatu negara.

8. Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrasi, ataupun cara damai lainnya, menurut pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB.

9. Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama.

10. Menghormati hukum dan kewajiban–kewajiban internasional.

Peringatan KAA ke-50

Indonesia mengundang kembali negara-negara peserta KAA pada 22-24 April 2005 untuk peringatan lima puluh tahun KAA. 106 negara, terdiri dari 54 negara Asia dan 52 negara Afrika, bergabung dalam acara ini.

Peringatan ini menghasilkan deklarasi New Asian-African Strategic Partnership (NAASP), sebuah komitmen kerjasama antar negara berbasiskan solidaritas politik, kerja sama ekonomi, dan hubungan sosial-budaya.

Selain itu, konferensi ini juga menghasilkan nota pemahaman dan kerja sama di bidang penanggulangan bencana.

Peringatan KAA ke-60

Presiden RI pertama Sukarno tiba di Bandung untuk hadiri KAA pada April 1955. Foto dari aacc2015.id

Tahun ini, konferensi akan diadakan di Jakarta dan Bandung. Jakarta akan menjadi tuan rumah pertemuan internasional dan bilateral antara negara-negara pada 19-23 April, sementara Bandung akan memfasilitasi puncak seremoni peringatan KAA pada 24 April.

Selain mengundang 109 negara di Asia dan Afrika, KAA juga akan menghadirkan 16 negara lain sebagai pengamat dan 25 organisasi internasional.

KAA tahun ini diharapkan menghasilkan tiga dokumen yaitu Bandung Message, Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis Asia dan Afrika (NAASP), dan deklarasi mendukung kemerdekaan Palestina. Perdana Menteri Palestina Rami Hamdalah sudah menyatakan kehadirannya di KAA ini bersama Menteri Luar Negeri Riyad Al-Maliki beserta stafnya.

Persiapan KAA sejauh ini

Persiapan keamanan jelang KAA di Jakarta dan Bandung sudah hampir rampung 100 persen. Foto dari aacc2015.id

Keamanan KAA sudah dipersiapkan dengan baik. TNI menyiapkan 16.631 personel untuk mengamankan jalannya acara di Jakarta dan Bandung. TNI Angkatan Udara sudah menyiapkan empat pesawat tempur F16 di daerah KAA serta beberapa Sukhoi di daerah ring luar. TNI Angkatan Laut juga sudah menyiapkan kapal perang untuk mencegah masuknya ancaman dari laut seperti Selat Sunda dan Selat Jawa.

1. Tak ada Hari Bebas Kendaraan Bermotor

 

Di Jakarta, demi kelancaran lalu lintas, tidak ada hari bebas kendaraan bermotor pada 19 April 2015. Jalan Jenderal Sudirman dan Thamrin akan dibuka bagi kendaraan. Untuk kamu yang ingin berolah raga, bisa melipir ke Gelora Bung Karno di Senayan atau ke Monumen Nasional.

2. Bandung diliburkan

Walikota Bandung Ridwan Kmail (pakaian hitam) inspeksi persiapan KAA di depan Masjid Raya Bandung. Foto dari aacc2015.id

Di Bandung sendiri, Walikota Bandung Ridwan Kamil sudah mengirimkan imbauan bagi sekolah, perkantoran, dan tempat perbelanjaan untuk meliburkan diri saat puncak peringatan KAA tanggal 24 April. Hal ini dilakukan agar lalu lintas lancar sehingga acara bisa berjalan tanpa hambatan.

3. 4 bandara disiapkan untuk parkir pesawat delegasi

KAA akan menggunakan empat bandar udara untuk parkir pesawat selama acara berlangsung— Soekarno-Hatta Tanggerang, Halim Perdanakusuma di Jakarta, Radin Inten Bandar di Lampung, dan Sultan Mahmud di Palembang. Bandara Husein Sastranegara di Bandung hanya akan digunakan sebagai halte drop off bagi tamu negara.

4. Ragam acara hiburan

Grup musik Slank siap meriahkan KAA di Jakarta. Foto dari aacc2015.id

Selain pertemuan resmi, pemerintah sudah menyiapkan acara hiburan seperti pawai di Bandung pada 24 April dan konser grup musik rock Slank pada 19 April di stadium Gelora Bung Karno di Jakarta.

Konser ini akan mengusung tema anti-narkoba dan diadakan sekitar pukul 10:00-17:30 WIB. “Target penontonnya sih tidak banyak sekitar 10.000-20.000 orang,” kata Abdee Negara, personel Slank, Rabu, 14 April 2015, seperti dikutip oleh Bisnis.com. —dengan laporan dari Yuli Saputra/Rappler.com 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!