US basketball

Polisi Aceh tangkap terduga pembunuh dua intel TNI

Nurdin Hasan

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Polisi Aceh tangkap terduga pembunuh dua intel TNI

EPA

Kapolda Aceh mengatakan orang yang ditangkap telah lama masuk dalam DPO polisi karena terlibat sejumlah tindakan kriminal bersenjata di Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara

BANDA ACEH, Indonesia — Polisi Aceh telah mengamankan seorang pria yang diduga sebagai pelaku penembakan dua personel intelijen Komando Distrik (Kodim) Aceh Utara di kawasan pedalaman Kecamatan Nisam Antara pada 24 Maret 2015.

Kepala Kepolisian Daerah Aceh Inspektur Jenderal Husein Hamid mengatakan bahwa Zulfaini alias Teungku Blang ditangkap dalam suatu aksi pengejaran di Desa Limpok, Kecamatan Darussalam, Kabupaten Aceh Besar, Selasa, 5 Mei, sekitar pukul 1.30 dini hari.

Satu orang berhasil kabur 

Zulfaini dan rekannya, Komeng, telah dibuntuti personel polisi sejak Senin malam, 4 Mei, di kawasan Lamlhom, Aceh Besar, hingga masuk ke arah Kota Banda Aceh melalui Mata Ie. Polisi terus mengikuti kedua pria yang menggunakan sepeda motor tersebut. 

“Memang pada saat pengejaran, mereka sempat melakukan penembakan ke polisi di jalan pinggiran Sungai Lamnyong di kawasan Cot Iri, tetapi tidak kena. Lalu, dilakukan pengejaran terus dan dia tertembak,” kata Husein kepada wartawan.

Meski sudah tertembak, kedua pria bersenjata itu masih berusaha kabur. Beberapa saat kemudian, polisi menciduk Zulfaini yang bersembunyi di samping rumah warga. Sedangkan, Komeng berhasil melarikan diri ke semak belukar.

“Hingga sekarang, anggota polisi di lapangan masih melakukan pengejaran terhadap Komeng yang diyakini memiliki sepucuk senjata laras panjang jenis AK,” kata Husein, seraya menambahkan bahwa Komeng diduga menderita luka tembak.

Dari Zulfaini, polisi menyita sepucuk pistol jenis FN, 7 peluru FN, 3 peluru AK, dan satu sepeda motor. Tetapi, Husein tidak menjelaskan secara detil dimana Zulfaini tertembak. Foto yang beredar di media sosial, terlihat Zulfaini diborgol tanpa baju dengan tubuh lebam.

Diduga terlibat pembunuhan 2 intel TNI 

Husein memastikan, kedua pria bersenjata itu sudah dimasukkan dalam daftar pencairan orang (DPO) polisi karena terlibat sejumlah tindakan kriminal bersenjata di kawasan Kabupaten Aceh Timur dan Aceh Utara. Belasan anggota kelompok itu telah ditangkap polisi, April lalu.

(BACA: Dua intel TNI tewas saat menyelidiki GAM)

Husein juga menduga bahwa Zulfaini berada di lokasi saat terjadi penembakan terhadap dua personel intelijen Kodim Aceh Utara, 24 Maret lalu, di kawasan Nisam Antara. Sehari sebelumnya, dua intelijen itu, Sersan Dua Hendrianto dan Sersan Satu Indra Irawan, diculik belasan pria bersenjata.

Tubuh keduanya belakangan ditemukan dalam keadaan telungkup di kebun warga. Tangan mereka terikat ke belakang dan hanya mengenakan pakaian dalam. Di lokasi penembakan, polisi menemukan selongsong peluru AK-47 dan M-16. 

“Ini sedang kita dalami, tapi diduga kuat dia yang melakukan penembakan,” katanya, sambil menyebutkan bahwa pistol FN yang disita dari Zulfaini merupakan milik intel TNI yang dieksekusi. Tetapi untuk memastikannya akan di-cross check oleh Panglima Kodam Iskandar Muda.

Namun pada Rappler, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, kasus ini tak terkait dengan Gerakan Aceh Merdeka. “Ini kelompok kriminal bersenjata,” katanya. – dengan laporan dari Febriana Firdaus/Rappler.com

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!