Copa Italia: Juventus di ambang gelar ganda

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Copa Italia: Juventus di ambang gelar ganda

EPA

Juventus mendadak tak punya karisma di Coppa Italia. Mereka terakhir juara 20 tahun lalu. Siapkah mereka tahun ini?

Meski sangat dominan di ajang Serie A, Juventus mendadak tak punya karisma di Coppa Italia. Mereka terakhir juara 20 tahun lalu. Tapi, kali ini mereka lebih siap meraihnya.   

Juventus bertemu Lazio di final Coppa Italia pada Kamis, 21 Mei 2015, dini hari pukul 01.45 WIB. Jika berhasil memenanginya, Juve bakal mengawinkannya dengan scudetto alias gelar juara Serie A yang sudah mereka raih meski kompetisi belum berakhir. 

Jalan menuju double winner semakin lapang karena fokus Juve tak terlalu terpecah. Selain sudah menggenggam scudetto, final Liga Champions yang mempertemukan mereka dengan Barcelona juga masih jauh, yakni pada 7 Juni 2015.

Puasa gelar Juve di Coppa Italia juga cukup panjang. Mereka belum pernah meraihnya sejak musim 1994-1995. Beberapa kali mereka hampir meraihnya saat mencapai babak final pada 2002, 2004, 2012. Tapi, kesempatan di depan mata selalu sirna. 

Kali ini peluang yang sama tak boleh lepas. Apalagi, jika mereka meraihnya, Juve bakal menjadi klub peraih Coppa Italia terbanyak. Sebab, saat ini klub milik konglomerat keluarga konglomerat Agnelli itu mengoleksi sembilan piala Coppa. Sama seperti AS Roma. Satu piala saja dan mereka akan menjadi kolektor terbanyak. 

Para penggawa Juve juga merasakan pentingnya meraih Coppa Italia. Bek Giorgio Chiellini, misalnya. Dia mengatakan, puasa gelar Juve harus segera diakhiri. “Trofi ini akan sangat bermakna bagi kami. Sudah terlalu lama kami tidak memenanginya,” kata Chiellini seperti dikutip Forza Italian Football 

Sepanjang sepuluh tahun karirnya di klub Bianconeri tersebut, Chiellini hanya sekali merasakan laga final, yakni pada edisi 2011-2012. Itupun mereka kalah dari Napoli 0-2. “Kami ingin mengakhiri masa penantian gelar Coppa Italia,” katanya.

Allegri sudah menyiapkan skenario 

Allenatore Juve Massimiliano Allegri sudah menyiapkan laga ini sejak lama. Bahkan sejak mereka berhasil menahan Real Madrid 1-1 pada leg kedua semi final Liga Champions pada Kamis, 14 Mei 2015, lalu. Setelah laga itu, Allegri langsung mengistirahatkan hampir separo pemainnya.  

Dia tak menganggap penting Inter Milan dalam laga derby d’Italia pada Sabtu, 16 Mei 2015, tersebut. Para pemain top seperti Andrea Pirlo, Carlos Tevez, Patrice Evra, dan Giorgio Chiellini, tak ikut bertanding ke Milan untuk bertanding. Situasi itu menunjukkan bahwa Allegri memang sudah berancang-ancang ingin memenangi Coppa Italia. 

Namun, lawan mereka tak mudah. Lazio bisa dianggap sebagai tim terbaik kedua di Italia (atau ketiga setelah AS Roma). Memang, dalam delapan tahun terakhir, catatan Lazio di Coppa Italia lebih baik dibanding Juve. Dalam delapan tahun terakhir mereka mencapai final tiga kali dan menggondol juara dua di antaranya.  

Masalahnya, mereka akan berhadapan dengan Juve yang full team plus tingkat kebugaran lebih baik. Pertemuan terakhir versus Juve juga tak terlalu baik bagi klub asal Kota Roma tersebut. Mereka kalah 0-3 di Stadion Olimpico, kandang mereka sendiri, dan 0-2 di Juventus Arena.  

Apakah Lazio memiliki peluang? Mungkin. Tapi kecil. Satu-satunya cara, kata allenatore Lazio Stefano Pioli, adalah anak asuhnya harus melupakan trauma kekalahan dobel di Serie A tersebut.  

“Ini satu laga dan terakhir. Tidak ada lagi. Ini tidak ada hubungannya dengan kekalahan di Serie A. Kami harus bermain seperti Lazio yang fokus, penuh determinasi, dan memberikan bukti bahwa kami telah belajar dari kegagalan,” kata Pioli seperti dikutip Four Four Two. 

Berat bagi Pioli karena panggung final Copa Italia adalah yang pertama bagi dirinya. “Ini memang final saya yang pertama dan saya berusaha menikmatinya,” kata Pioli. 

Bagaimana Juve akan bermain?  

Allegri memiliki sejumlah pilihan dengan banyaknya pilihan pemain yang siap. Memang, Claudio Marchisio dan Alvaro Morata absen karena akumulasi kartu. Morata yang mencetak satu-satunya gol ke gawang Real Madrid pekan lalu bisa dengan gampang digantikan Carlos Tevez atau Fernando Llorente. Namun, ketiadaan Morata membuat Allegri harus memikirkan beberapa komposisi pemain.  

Jika Allegri memasang formasi 4-3-1-2, Roberto Pereyra bisa dipasang menggantikan Marchisio. Sedangkan Arturo Vidal bisa kembali digeser lebih dalam ke tengah. Namun, jika mantan pelatih AC Milan itu menghendaki 3-5-2, trio gelandang bisa diisi Pirlo, Paul Pogba, dan Vidal. Tiga pemain tersebut sudah cukup mematikan untuk mendominasi laga melawan Lazio.  

Lantas, bagaimana prediksi Allegri? Allegri mengatakan, Juve melihat final Coppa Italia sama pentingnya dengan final Liga Champions. Tidak ada istilah bahwa kompetisi ini hanya gelar kelas dua.  

“Laga ini berbeda dibanding Serie A karena ini adalah final dan ada piala di akhir laga. Menurut saya pertandingan akan berjalan seimbang dan bisa jadi tidak bisa selesai dalam 90 menit. Pertandingan ini akan menaikian tensi dan hasilnya akan sangat luar biasa. Terutama bagi Juve yang belum pernah memenanginya dalam waktu yang lama,” katanya seperti dikutip Football Italia.  —Rappler.com 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!