Coppa Italia paling indah bagi Juventus

Agung Putu Iskandar

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Coppa Italia paling indah bagi Juventus

EPA

Juventus berhasil menghapus tradisi buruk di Coppa Italia. Mereka tak hanya memenanginya setelah mengalahkan Lazio, tapi juga menjadi kolektor terbanyak gelar tersebut.

Juve berhasil merebut Coppa Italia setelah mengalahkan Lazio 2-1, Kamis dini hari, 21 Mei 2015. Pertandingan berlangsung ketat dengan kedua tim bermain seri dalam 90 menit pertandingan. Lazio unggul lebih dulu dengan Stefan Daniel Radu mencetak gol saat pertandingan baru berjalan 4 menit. Bek Juve Giorgio Chiellini membalasnya 7 menit kemudian.

Setelah dua gol di babak pertama, tidak ada lagi gol yang tercipta. Kedua tim tak banyak membuat tembakan berarti ke gawang. Baik Juve maupun Lazio sama-sama hanya melakukan 3 tembakan ke gawang. Lazio lebih banyak menguasai bola dengan persentase kepemilikan bola sebesar 56 %. 

Skor sama kuat membuat laga dilanjutkan dengan waktu tambahan. Pahlawan Juve datang di menit ke-84. Striker Alessandro Matri masuk menggantikan Fernando Llorente. Striker yang banyak duduk di bangku cadangan itu menjadi pahlawan Juve saat tendangannya menyusur tanah menaklukkan kiper Etrit Berisha di menit ke-97. Dia memanfaatkan bola mental tendangan Carlos Tevez. Matri yang emosional pun langsung berlarian sambil melepas jersey-nya. 

Kemenangan tersebut membuat Juve meraih Coppa Italia pertama dalam 20 tahun. Terakhir mereka meraih gelar tersebut pada musim 1994-1995. Gelar kali ini lebih indah karena membuat mereka mampu mengawinkan gelar dengan scudetto, lambang perisai kecil yang diberikan kepada juara Liga-Serie A dan dikenakan di kaus mereka saat musim berikutnya. 

Selain itu, kemenangan itu membuat mereka menjadi kolektor terbanyak Coppa Italia dengan total 10 piala. Sebelumnya, koleksi mereka sama dengan AS Roma (9 Coppa Italia).

Matri yang menjadi pahlawan kemenangan mengungkapkan bahwa dirinya siap membantu tim sekuat tenaga. “Meski kami hanya bermain 5 atau 10 menit, kami selalu siap. Kemenangan ini adalah buah dari kerja keras kami,” kata Matri seperti dikutip Forza Italian Football. 

Sementara itu, pelatih Lazio Stefano Pioli bangga kepada anak asuhnya. Meskipun kalah, para pemain Lazio bermain bagus. 

“Pertandingan berlangsung seimbang. Kami berusaha untuk menang. Tapi, dalam laga seperti ini kamu juga butuh keberuntungan,” kata Pioli

Calon lawan mereka di final, Barcelona, ikut memberi selamat melalui Twitter. 

Harapan untuk meraih treble winner — tim yang bisa memenangkan tiga trofi dalam satu musim — pun semakin kuat. Juve kini tinggal menjaga fokusnya untuk berlaga di Berlin, pada 7 Juni 2015. Beberapa akun Twitter ikut memanaskan persaingan. 

Sekarang tinggal bagaimana allenatore Juve Massimiliano Allegri menyiapkan skenario melawan Barcelona. Bersama AC Milan, Allegri bahkan tak pernah melewati babak 16 besar Liga Champions. Satu kemenangan lagi dan nama Allegri akan abadi.— Rappler.com

Agung Putu Iskandar, atau Aga Agung, adalah mantan wartawan Jawa Pos dan kini menjadi penulis lepas. Pernah meliput Euro 2012 Polandia-Ukraina, Piala Dunia Brasil 2014, dan Tour de Langkawi 2013. Kadang-kadang bersepeda. Follow twitter di @agaagung dan blog pribadinya agungputu.wordpress.com.

 

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!