Tips mudik bersama anak kecil dan balita

Dani Rachmat

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Tips mudik bersama anak kecil dan balita
Berikut adalah tips sederhana mudik atau berlibur bersama anak-anak, dari mulai balita hingga anak yang lebih besar.

Salah satu tantangan bagi keluarga muda adalah mudik atau melakukan perjalanan jauh bersama anak. 

Kerepotan menangani anak yang rewel atau memenuhi keinginan anak yang terkadang tidak masuk akal selama perjalanan seringkali dianggap normal. Memasang gadget bisa saja menjadi salah satu alternatif untuk menenangkan anak, tapi sebenarnya ada banyak cara lain yang bisa membuat perjalanan keluarga Anda lebih berarti.

Berikut adalah tips sederhana mudik atau berlibur bersama anak-anak, dari mulai balita hingga anak yang lebih besar. 

Berikan informasi dan jaga ekspektasi anak

Sebelum memulai perjalanan, siapkan anak dengan memberikan informasi tentang perjalanan yang akan dilakukan, misalnya kemana tujuannya, menggunakan moda transportasi apa, berapa lama durasi perjalanan, serta hal apa saja yang kira-kira akan ditemui selama perjalanan. Obrolan ini juga akan menambah perbendaharaan kata dan merangsang daya pikir anak.

“Menceritakan tujuan perjalanan dan detail lengkap perjalanan menciptakan momen percakapan yang sangat berarti dengan anak saya. Selain itu, membantu menjaga anak laki-laki saya yang masih dua setengah tahun dari kebosanan selama perjalanan,” kata Nurul, 31, seorang pegawai swasta yang tinggal di Jakarta.

Tak hanya itu, pastikan Anda berangkat ke airport atau terminal bis jauh lebih awal dari jadwal. Jika Anda mengemudi, sediakan satu jam “jeda”. Anda ingin berada dalam kondisi sesantai mungkin saat berlibur dengan anak, jadi hindari segala hal yang bisa menimbulkan stres bagi Anda. 

Siapkan ‘amunisi’ lengkap

Seorang anak yang rewel dan anak yang tenang dan bahagia bisa membawa perbedaan besar bagi perjalanan Anda. Siapkan segala sesuatunya selengkap mungkin; dari mulai mainan favorit si kecil, buku yang sedang sering dibacanya, hingga cemilan kesukaannya. Jika Anda melakukan perjalanan udara, pastikan hal-hal penting tersebut berada dalam tas kabin Anda. 

Jangan sampai kekurangan suatu hal yang penting, misalnya popok sekali pakai – apabila anak belum lulus potty training – dan baju ganti. Untuk bayi, jangan lupa siapkan stok susu jika Anda tidak lagi menyusui si kecil.

Lain halnya ketika melakukan perjalanan darat dengan menggunakan kendaraan pribadi. Pastikan saja Anda sudah memaksimalkan kenyamanan di dalam mobil. Bantal dan selimut kesayangan si kecil bisa membantu ketika ia tidur.

(BACA: Ramadan 2015: Tips aman mudik dengan mobil)

“Buku favorit putri saya dan mobil mainan adiknya yang cowok nggak boleh ketinggalan. Selain itu, persediaan makanan harus siap biar anak-anak tetap sweet,” ujar Jaja, 34, seorang pengusaha.

Bawalah krim penangkal nyamuk, tisu basah, dan hand sanitizer untuk menjaga kebersihan dan kesehatan mereka selama liburan.

Perlengkapan pertolongan pertama Anda juga sebaiknya mencakup obat untuk luka ringan, demam, serta pengukur panas. Selama hari raya, dokter dan klinik juga kemungkinan akan tutup.

Berbagi pengetahuan

Anak-anak senang sekali mendapatkan cerita tentang segala sesuatu yang dilihatnya. Sebisa mungkin jadikan perjalanan mereka sebuah petualangan. Jika Anda sekeluarga naik pesawat, bagilah ilmu kepada si kecil, misalnya tentang awan-awan yang dilihat di luar jendela pesawat,mengapa tidak ada burung di ketinggian tersebut dan apa yang membuat pesawat bisa terbang.

(BACA: Ramadan 2015: Tips aman mudik dengan motor)

Saat melakukan perjalanan darat, jawablah pertanyaan anak tentang kendaraan yang lewat, bunga yang mereka lihat di perjalanan, atau alasan mengapa Anda harus menjaga kecepatan mobil dan berhati-hati selama berkendara. Selain menghindarkan mereka dari kebosanan, percakapan dengan anak ini akan menambah rasa keingintahuan dan kecintaan belajar.

“Dengan menyisipkan pengetahuan di sana-sini, anak-anak jadi lebih tertarik dengan apa yang mereka lihat sepanjang jalan. Semakin banyak pertanyaan yang mereka lempar dan perjalanan jadi semakin menyenangkan,” cerita Ricky, 36, seorang corporate banker.

Anda juga bisa merencanakan berbagai aktivitas, misalnya membuat art and craft seperti origami, atau kartu 3D bertema binatang.

Bagi tugas dan kerjasama

Apabila Anda dan pasangan bepergian dengan lebih dari satu orang anak, berbagilah tugas. Tentukan siapa yang akan mengawasi anak dan siapa yang akan membantu.

“Gue dan suami pasti berbagi tugas untuk menjaga dua anak cowok yang udah lumayan besar, tapi meski begitu suami fleksibel bagi tugasnya. Dia juga pintar mengantar anak ke toilet. Kami nggak kenal tuh prinsip kalau lagi perjalanan harus ibunya anak-anak yang ngurusin,” ungkap Mari, 33, seorang analis resiko kredit.

Anda juga bisa memberi “label” alias stiker jika berada di tempat yang sangat ramai atau harus berganti-ganti moda transportasi. Tempelkan stiker di bagian bawah baju anak, dimana Anda bisa menaruh nomor HP Anda – seandainya saja anak Anda hilang atau tersesat.

Selalu fleksibel

Jika waktu perjalanan Anda tidak seketat ketika berpergian dengan pesawat terbang atau kereta api yang jadwalnya pasti, cobalah untuk lebih fleksibel, terutama ketika membawa kendaraan prubadi. Sesekali berhenti dan merasakan suasana lokal bisa menjadi pengalaman yang berharga bersama si kecil. Selain itu, hal ini juga bisa menurunkan tingkat stres orang tua. —Rappler.com

Tips di atas berasal dari LiveOlive, sebuah situs yang membekali perempuan Indonesia dalam hal pengelolaan keuangan pribadi.

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!