Pesan Idulfitri: Kembangkan toleransi, jangan korupsi

Rappler.com

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Pesan Idulfitri: Kembangkan toleransi, jangan korupsi

EPA

 

JAKARTA, Indonesia — Jutaan rakyat Indonesia mendengarkan berbagai tema khotbah Idulfitri. Isinya beragam, mulai dari persatuan Islam, meneruskan kebaikan, mengembangkan toleransi sampai mengingat mereka yang kurang beruntung. 

Jangan sedih kalau kamu ketinggalan khotbah Idulfitri. Cuitan para netizen, pesan-pesan dari para tokoh ini bisa jadi sumber inspirasi menjalani hari-hari ke depan. 

Kembangkan toleransi

Di Yogyakarta, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan umat Islam perlu mengembangkan toleransi dengan menghargai perbedaan dan mengembangkan prinsip jalan tengah dalam hidup berbangsa dan bernegara. 

“Karena kita ditakdirkan berada dalam latar dan suasana kemajemukan, baik atas dasar agama suku, bahasa, dan budaya, maupun paham keagamaan dan organisasi kemasyarakatan,” kata Din seperti dikutip Antara, Jumat, 17 Juli.  

Pesan yang senada disampaikan Malik Madani dari PBNU di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Dia menyerukan pengelolaan kemajemukan yang baik untuk menghindari konflik. 

“Ukhuwah wathaniyah adalah persaudaraan antar-anak bangsa yang mantap dan kuat,” kata Malik. “Diperlukan semangat moderasi dan toleransi. Dengan semangat ini tidak ada peluang radikalisme mengusik umat beragama.”

Jaga hati jangan korupsi 

Di tengah maraknya penangkapan pejabat karena korupsi, staf pengajar pesantren Ciherang mengingatkan umat Islam di Perumahan Ciomas, Bogor untuk tidak korupsi. 

“Janganlah memakan harta orang lain dengan cara yang batil,” kata Suhendar. “Hati juga harus pula senantiasa dibersihkan, dilembutkan, disehatkan dan ditajamkan.” 

Pesan dari jagad maya

Dari twitterland, ada banyak pesan yang dicuitkan oleh netizen. Salah satunya adalah mengingat mereka yang menderita.  Tak usah berpikir jauh dulu. Di Jember, umat Islam menggunakan masker ketika melakukan salat Idul Fitri.

“Alhamdulillah pagi ini hujan abu sangat tipis dibandingkan pada Kamis (16/7) malam yang cukup deras. Saya dan keluarga tetap menggunakan masker saat shalat Id,” kata seorang warga Kecamatan Sumbersari, Fatimah, yang menunaikan shalat Id di halaman Kampus Universitas Muhammadiyah Jember seperti dikutip Antara. 

“Biasanya anak-anak malam takbiran di sekitar alun-alun sambil menyulut kembang api. Namun kegiatan itu dibatalkan karena hujan abu cukup deras turun tadi malam.”

Puluhan pengikut Syiah di Sidoarjo, tetap tak bisa pulang ke kampung halaman mereka di Sampang, Madura. Mereka merayakan Lebaran di pengungsian. 

Pesan lain adalah berbuat baik jangan cuma di bulan Ramadan. Semua kebaikan yang sudah dilakukan selama Ramadan, hendaknya diteruskan. 

—Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!