Non aktif, Jenderal Sutarman pilih jadi petani

Dio Damara

This is AI generated summarization, which may have errors. For context, always refer to the full article.

Jenderal Sutarman telah ditawari Presiden Jokowi jadi duta besar dan pejabat di lingkungan BUMN, tapi ia menolak. Ia tetap mau jadi petani.

 JENDERAL SUTARMAN. Mantan Kapolri Jenderal Sutarman pada 16 Oktober 2014. Posisi Sutarman digantikan oleh wakilnya, Badrodin Haiti, pada 16 Januari 2015. Foto oleh Bay Ismoyo/AFP

JAKARTA, Indonesia- Ke manakah Jenderal Sutarman setelah tak lagi menjadi Kepala Polisi RI? Jangan salah sangka, ia tak ingin menjadi pengusaha. Ia ingin jadi petani.

“Saya ingin bertani saja, menikmati sisa hidup bersama keluarga,” kata mantan ajudan presiden keempat Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, itu, Selasa, (20/1).

Masa pensiun Sutarman, sebenarnya baru habis pada Oktober mendatang. Namun Presiden Joko “Jokowi” Widodo memutuskan untuk mencopot Sutarman dari kursi Kapolri, karena penggantinya, Komjen Budi Gunawan sudah direstui oleh rapat paripurna DPR.  

Namun Budi tak serta-merta menjadi Kapolri, setelah Sutarman dicopot. Budi harus melewati proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi. Budi ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas dugaan penerimaan suap saat menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi Sumber Daya Manusia di Markas Besar Polri pada 2003-2006. (BACA: Jokowi Tunda Pelantikan Budi Gunawan)

Karena masih menjalani proses hukum, maka Presiden Jokowi memutuskan untuk menunjuk Wakil Kepala Polisi RI Komjen Badrodin Haiti sebagai pengganti sementara Sutarman. Namun Badrodin bukan pelaksana tugas Kapolri, menurut Menteri Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, Badrodin tetap sebagai Wakapolri yang melaksanakan tugas dan fungsi kewenangan Kapolri.

Tolak tawaran Presiden

Meski sudah memutuskan untuk jadi petani, Jenderal Sutarman mengaku sempat ditawari serangkaian jabatan oleh Presiden Jokowi. Tapi ia menolak.

“Betul apa yang dikatakan Menteri Tedjo dan Presiden Jokowi sendiri juga menyampaikan ke saya waktu menghadap. Tapi saya menolak,” katanya pada Rappler Indonesia.

Paska dicopot dari posisi Kapolri pada Jumat pekan lalu, (16/1), Jenderal Sutarman ditawari berbagai posisi. Mulai dari jabatan duta besar hingga sejumlah jabatan di badan usaha milik negara (BUMN). Namun sekali lagi, ia tak tertarik. Ia tetap ingin jadi petani. –Rappler.com

Add a comment

Sort by

There are no comments yet. Add your comment to start the conversation.

Summarize this article with AI

How does this make you feel?

Loading
Download the Rappler App!